The Essence Of Discovery

The Essence Of Discovery

Ini pengalaman pertama ane untuk berpetualang ke negeri orang, tanpa mengurangi rasa nasionalisme saya sebagai orang Indonesia, saya menyetujui perjalanan ini. Okay, perjalanan saya di mulai dari menjelajah ke negeri jiran – Malaysia, tepatnya di Sabah, Kota Kinabalu.

608830464_n

467814400_n

Setelah bertualang di bawah laut, menikmati keindahan kota Kinabalu dari dasar laut (red. Baca menyelam) di Tuanku Abdul Rahman Marine Park, sekarang petualangan ane berlanjut ke Trekking di Gunung Kinabalu 4.095MDPL, suatu pengalaman baru mendaki gunung di negeri orang dengan ketinggian yang lumayan buat ane sebagai pemula (baca : newbie) apalagi ane bukan seorang pendaki gunung proffesional, ini hanya hobi menikmati dan mencintai alam melalui perjalanan ke gunung – gunung, sama ajah yak? Hehehee..

Gunung Kinabalu adalah dataran tertinggi di negeri jiran, dan gunung batu granit tertinggi se-Asia tenggara. Tenang puncak Cartenz masih gunung tertinggi kok, meski sudah ada Gunung Hkakabo Razi 5.881 mdpl di Myanmar yang sudah termasuk menjadi salah satu bagian ASEAN. Keindahan gunung kinabalu membuat gue berdecak kagum, bukan berarti gunung di Indonesia gak indah yah, tapi ane senang bagaimana pihak yang berwenang menjaga gunung tersebut yang dalam hal ini di kelola oleh pemerintah Sabah sendiri, bagaimana ane gak berdecak kagum kalo sepanjang jalan di jalur pendakian itu hampir semuanya bersih, ane hanya menemukan 2 botol air mineral, 2 bungkus permen, dan 1 bungkus cookies.

994759168_n.jpg

884956160_n.jpg

Untuk ukuran Taman Nasional, gunung Kinabalu termasuk bersih bagi ane. Maklum ane lagi mau belajar konservasi di Taman Nasional, supaya apa yang menurut gue baik bisa gue terapkan di Taman Nasional yang ada di Indonesia, bukan mau sok bijak atau sok peduli, tapi kalo bukan generasi ane dan ente semua, siapa lagi yang mau peduli sama alam Indonesia? Jangan hanya bisa menikmati namun tidak mau ambil alih untuk menjaga dan melestarikan nya.

 

Okay kembali lagi ke topik, pendakian ke Gunung Kinabalu. Pagi itu pukul 10.00 waktu setempat Ane sudah tiba di Pos Timpohon, dimana pos Timpohon adalah pos pertama untuk melakukan registrasi ulang. Di Pos ini kita akan diberikan intruksi dari trekking guide gunung Kinabalu tentang peraturan, rute, dan  tanda pengenal.

475782656_n.jpg

Oiyah mendaki gunung Kinabalu itu wajib memakai Trekking Guide (pemandu wisata khusus pendaki), biaya registrasi sudah termasuk dengan biaya Trekking Guide, Penginapan, dan Makan full board (selama pendakian).

Yuhuuu, jangan kaget bahwa mendaki Gunung Kinabalu gak perlu bawa tenda atau bawa bekal makanan berat, karna semua sudah di sediakan.

Bagaimana tidak, kalo di atas ketinggian 3.272mdpl terdapat beberapa penginapan dan restaurant yang mancil bingit..

895991808_n.jpg

Pendakian di mulai, hari itu cuaca sangat baik dan gue pun mulai disuguhkan dengan tangga – tangga kayu yang lumayan bikin dengkul mau copot.

695146496_n.jpg

Jalur nya cukup terjal, bebatuan dan lebih banyak tangga. Hutan tropis yang tidak terlalu padat bikin angin berasa lebih kencang, itulah sebab nya mendaki Gunung Kinabalu terkenal banget dengan angin yang sangat kencang. Maklum saja Sabah di kenal dengan sebutan “The Land Below The Wind” cari artinya di google yah :p

959962624_n.jpg

Pos ke 2 ada Pondok Kandis, dan takjub ketika ane melihat Pos/selther yang di buat untuk tempat pemberhentiannya itu keren banget, ada kamar mandi plus WC , tempat sampah kemudian ada juga tempat pengisian air minum yang berasal dari mata air Gunung Kinabalu. Bersih terawat dan tidak ada satupun coretan, bahkan di pos tersebut diberikan informasi tentang flora dan fauna yang berada disekitar pos tersebut serta di pasang juga peta dan rute yang akan dilalui untuk perjalanan berikutnya.

kinabalu4.JPG

Sekali lagi, bukan tidak bangga dengan Gunung di Indonesia, tapi bukan kah jauh lebih baik kalo Indonesia bisa menerapkan hal yang sama?

Atau setidaknya orang – orang yang mengaku suka mendaki gunung, coba deh terapin untuk gak corat – coret atau buang sampah sembarangan?  This is IMHO loh yah 🙂

646596362_n.jpg

398360693_n.jpg

555487232_n.jpg

Jalur ke puncak sangat terjal, ga ada ampun dan bikin dengkul bener-bener mau copot hehehe.. apalagi ditambah oksigen makin menipis, tentu saja bikin ane masih susah bernafas.. tapi tekad sudah bulat, buat ane “menyerah adalah pilihan terakhir” dan akhirnya selangkah demi selangkah, di tengah udara 1 derajat pagi itu, tepat pukul 7 pagi ane sampai di Tanah tertinggi di negeri jiran tersebut… Bangga banget rasanya.. apalagi saat itu ane adalah satu – satu nya pendaki dari Indonesia, ane berhasil mengibarkan bendera negara gue di negri orang..

216719872_n.jpg

Terimakasih Tuhan 🙂

 

Ada satu tulisan yang ane baca dan ane seneng banget, itu bisa jadi pedoman buat hidup ane tentang alam, tulisan nya begini

“Live your life each day as you would climb a mountain. An occasional glance towards the summit keeps the goal in mind, but many beautiful scenes are to be observed from each new vantage point. Climb slowly, steadily and enjoying each passing moment and the view from the summit will prove to be astonishing. God Bless :)”

Kira – kira seperti itu lah, dan itulah mendaki gunung.. Ente bukan Cuma cari puncak tapi ente harus bisa menikmati setiap perjalanan nya guys..

 

-Salam Lestari-

 

 

 

 

Leave a comment