Tapi ini malah merusak fasilitas yang ada dirumah orang itu, yang udah baik memberikan tumpangan. Gak mungkin kan kamu punya pikiran yang serendah itu? Gak punya malu banget kalau ada orang yang kaya gitu.!!
Jujur saja saya termasuk orang yang tidak suka diatur ketika melakukan perjalanan ke suatu tempat. Saya juga tipe orang yang tidak suka menunggu-nunggu seseorang yang serba lambat dalam mengerjakan segala sesuatu. Lebih baik bagi saya untuk pergi seorang diri, tidak terikat dengan orang lain, dan bisa mendapatkan momen-momen terbaik yang bisa saya abadikan di memori handphone ketika traveling.
Oleh karena itu setiap ada teman yang mengajak untuk ikut open trip, dengan tegas saya langsung menolaknya. Walaupun harga dari open trip terkadang menggiurkan dan menggoda iman serta tempat yang dijadikan destinasi cukup menarik, tetap saja saya dengan lantang menolaknya.
Namun akhirnya, karena saking banyaknya ajakan teman-teman supaya ikut dan bergabung dengan mereka membuat hati saya goyah. Open trip yang pertama kali saya ikuti adalah perjalanan ke Mahameru. Perlahan tapi pasti semua perlengkapan telah siap, tiket perjalanan juga sudah ditangan.
Siapa sangka, dan tak seperti ekpekstasi awal, Open trip ternyata cukup menyenangkan!
1. Harga yang bersahabat
Sebenarnya inilah yang dicari pejalan zaman sekarang. Tidak hanya tempat eksotik yang dikunjungi, tetapi juga tentang harga bersahabat. Selain itu, mengikuti Open trip dapat membuat kita berhemat dalam waktu, transportasi, dan penginapan. Ibarat kata sekali kayuh, dua tiga pulau terlampaui.
Bayangkan, hanya dengan uang sebesar 650.000 rupiah sudah termasuk makan, transport, alat pendakian dan memasak, asuransi, dan surat perizinan untuk mendaki ke Semeru!
Selain itu kemudahan dari open trip adalah, kita bisa bebas menentukan paket yang kita mau. Tentunya harga paket yang murah dan mahal akan berbeda dari segi pelayanan dan kenikmatan traveling.
2. Bertemu teman baru
Melakukan perjalanan dengan orang yang belum kita kenal terkadang terasa canggung. Itulah yang saya alami ketika pertama kali mengikuti open trip. Seperti biasa orang yang ikut open trip pasti akan selalu bersama dengan teman satu timnya, termasuk saya.
Tapi apa gunanya bila kita pergi bersama tidak bersosialisasi dengan orang baru? Itulah poin saya. Hanya bermodalkan tongsis dan kamera serta senyuman yang ramah, saya mencoba mendekati mereka untuk mengobrol.
Siapa sangka dari foto selfie bareng suasana yang tadinya dingin menjadi ramai? Berkenalan dengan orang baru tentunya membantu kita untuk menambah teman, koneksi bisnis, atau mungkin jodoh.
3. Belajar sabar kepada orang lain
Pergi dengan banyak orang yang memiliki perbedaan sifat dengan kita mungkin tidak mengenakkan. Bayangkan ketika semua sudah siap berangkat, kita harus menunggu seseorang yang belum siap dengan perlengkapannya atau harus sabar menunggu antrian untuk masuk kamar mandi atau mungkin sekadar mengantri untuk mengambil makan malam.
Ketika ikut open trip, kita belajar menekan ego kita masing-masing. Berhubung kita pergi bersama dengan orang banyak, alangkah baiknya untuk saling mengingatkan antar teman ketika ada yang terlambat. Dengan saling mengingatkan tentunya perjalanan akan berjalan lancar dan akan lebih menyenangkan bukan?
4. Melatih kedisiplinan
Mengikuti open trip berarti kita mengikuti jadwal yang sudah diberikan oleh pihak penyelenggara tur. Dalam sebuah open trip, jadwal yang diberikan biasanya cukup padat. Maklum kita akan mengunjungi beberapa tempat dalam waktu yang singkat.
“Eh ada yang pasang alarm nggak? Kalo nggak ada biar saya yang pasang,” kata teman setenda saat itu.
“Awas jangan telat bangun lho! Ntar ditinggal!” seru yang lain.
Memang kita akan kelelahan mengikuti jadwal yang diberikan. Tapi anggap saja ini sebagai hadiah bagi kita dalam mengunjungi spot yang menarik. Jadi tidak usah mengeluh harus bangun di pagi buta untuk mengejar sunrise di gunung dengan medan yang cukup berat atau melihat sunrise di balik bukit dan danau yang bersamaan dengan turunnya kabut tipis. Yang pasti pengalaman ini akan jauh lebih berharga dari rasa lelah yang kamu rasakan setelah melihat pemandangan yang indah di tempat tersebut.
5. Semakin mengenal Indonesia
Disadari atau tidak, bertemu dengan teman baru yang berbeda daerah akan membuat kita menemukan ide baru untuk mengadakan trip ke tempat lain. Itulah yang terjadi dengan saya dan teman-teman baru dalam rombongan open trip kala itu.
Bertemu dengan teman dari Jakarta, Surabaya, Malang dan Balikpapan, membuat kami berencana melakukan trip bersama kembali. Asyik bukan? Dari yang tidak kenal, menjadi kenal dan lebih akrab. Atau mungkin setelah mengikuti Open trip, akan banyak referensi-referensi baru untuk dikunjungi..
Sebenarnya ada satu lagi point plus dari Open trip yang aku ikuti kali ini..
Penasaran??