Tabah Hingga Akhir

Sepasang tongkat kini tak pernah jauh dari Irfan Ramdhani sejak kakinya lumpuh. Irfan sempat membayangkan tak lagi bisa mendaki gunung, arung jeram, susur goa, hingga panjat tebing yang menjadi kegemarannya selama ini.

www.belantaraindonesia.org
Irfan Ramdhani di Ranu Kumbolo dalam perjalanan menuju Gunung Semeru. | DOK IRFAN RAMDHANI

Pada waktu bersamaan ia juga diputus cinta oleh sang kekasih. Namun pria ceria ini tak mau berlama-lama larut dalam kesedihan. Irfan kembali menjadi petualang alam meski di tengah keterbatasannya.

Sepasang tongkat itu akhirnya menemani Irfan mendaki Gunung Semeru, Jawa Timur dan Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Tak hanya bagi Irfan, dua gunung itu memang diidamkan para pendaki. Gunung Semeru merupakan gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa dan Gunung Rinjani adalah gunung tertinggi kedua di Indonesia. Tak ada yang menyangkal, kedua gunung itu menyuguhkan karya indah Sang Maha Pencipta.

Dalam benak sempat terlintas, apa bisa saya naik gunung lagi saat bertemankan setia dengan tongkat ini? Ah, sebenarnya itu tidak baik dibicarakan karena perkataan adalah doa. Jadi saya hanya yakin dan yakin agar bisa menggapainya,” ujar Irfan.

www.belantaraindonesia.org
Irfan Ramdhani latihan diving sekaligus terapi untuk kakinya di laut Nusa Penida, Bali bersama Bali International Diving Professional ( BIDP ). ( Dok Irfan Ramdhani )

Kerinduan Irfan bercengkrama dengan alam membuatnya bertekad kuat untuk mendaki lagi. Untuk pertama kalinya ia mendaki Semeru dan Rinjani, sekaligus dalam keadaan lumpuh. Meski harus pakai sepasang tongkat, mengapa tidak?

Jalan seperti kepiting hingga digendong
Menjajal medan pegunungan dengan tongkat untuk menopang kaki yang berjalan tentunya berbeda. Gunung Semeru berketinggian 3.676 Mdpl adalah gunung pertama yang ia daki dengan tongkat itu. Tiba di kaki Gunung Semeru, Irfan terdiam sejenak mengumpulkan kembali tekadnya. Mahameru yang menjulang tinggi seakan terus memanggilnya dan menambah energi semangat itu.

Berada di kaki Gunung Semeru sudah membuatnya tertegun. Irfan tak menyangka bisa berada di sana yang sebelumnya hanya ada dalam lamunan dan mimpi dalam tidurnya. Sembari membayangkan Mahameru dan indahnya danau Ranu Kumbolo, Irfan terus meyakinkan diri dalam hati. Kedua tongkat itu dijepit kencang pada ketiaknya.

Saat pertama kali menginjakkan kaki serta melangkahkannya di gunung itu saya terdiam sejenak dan mendongakkan kepala ke atas agar bisa menghirup udara segar yang merasuk kedalam otak saya. Dalam hati saya berdoa,” ucap pria kelahiran 26 April 1990 itu.

www.belantaraindonesia.org
Saat jalur curam atau terjal, Irfan harus mengesot. ( Dok Irfan Ramdhani )

Tak selalu mengapit tongkatnya, Irfan juga harus mengesot ketika mendapati medan yang menanjak atau curam. Ketika jalan menurun, Irfan harus meluncur dengan hati – hati. Bahkan ia harus berjalan miring seperti kepiting ketika melewati jalur yang sempit dan di sisi kiri atau kanannya terdapat jurang.

Kalau dulu sebelum saya memakai tongkat, saya bisa berlari – lari saat mendaki gunung. Tapi ketika dengan kedua tongkat, saya harus ekstra hati – hati,” katanya.

Di sana, Mahasiswa Pencinta Alam ( Mapala ) Universitas Gunadarma itu ditemani sahabatnya Fernando Halim serta teman – teman sesama Mapala setempat. Sepanjang jalan ia bersyukur karena banyak bertemu pendaki lain yang ikut membantu. Irfan menceritakan, hampir setiap pendaki berjabat tangan padanya dan menepuk bahunya untuk memberikan semangat untuk bisa sampai atas.

Cerita Irfan pada pendakian di Rinjani yang baru saja dilakukannya bulan Mei 2013 ini juga tak kalah menarik. Pada gunung yang memiliki ketinggian 3.726 Mdpl itu, Irfan mencapai Danau Segara Anak melalui rute Torean.

Jalur yang cukup ekstrem baginya membuat pendakian Irfan yang ditemani Salmon dan Sevis dari Grahapala Rinjani memakan waktu 12 hari untuk naik dan turun gunung Rinjani. Waktu tempuh itu lebih dari biasanya.

Saya melewati sungai, menyisir tebing dengan tali webing yang dijadikan harnest full body, ditambah carabiner untuk pengaitnya. Saya full ngesot melewati suatu punggungan di atas sungai,” paparnya.

Irfan harus dibopong ketika melewati punggungan, juga digendong meniti jalur sungai dengan bebatuan tak beraturan. Hal terberat bagi Irfan, saat kaki kirinya tidak bisa digerakkan dan membengkak. Saat itu, Irfan harus mengesot dalam perjalanan pulang dari Danau Segara Anak melalui rute Sembalun.

Keterbatasan bukan hambatan
Irfan lumpuh karena terjatuh dari dinding panjat pada ketinggian 10 meter, Maret 2010. Dia jatuh menyentuh aspal dalam posisi duduk yang menyebabkan bagian pinggang hingga kaki tak bisa digerakkan.

Sebelum memakai tongkat, pria yang kerap disapa Pancong itu sempat hanya duduk di kursi roda. Beruntung, Irfan terus mendapat dukungan dari sang ibunda, Ilis dan orang sekitarnya. Bahkan dari orang yang digemarinya yaitu Riyanni Djangkaru, seorang diver yang pernah membawakan acara petualangan di stasiun televisi swasta.

Melalui Riyanni, Irfan kini menjalani terapi untuk kakinya dengan diving di Bali International Diving Professional ( BDIP ).  Di sana ia bertemu para penyelam dari Yayasan Senang Hati yang juga memiliki keterbatasan sepertinya.

www.belantaraindonesia.org
Irfan ( tengah ) dibantu Nando dan Boby melewati jalur di Gunung Semeru. ( Dok Irfan Ramdhani )

Petualangan demi petualangan baru terus dijajakinya. Kini, ia pun telah mengantongi sertifikat diving. Irfan juga tak pernah absen menceritakan pengalamannya yang rencananya akan dibukukan dengan judul “Tabah Sampai Akhir“.

Irfan berharap dapat kembali berjalan normal meski saat itu ada dokter yang menyatakan ia akan lumpuh selamanya. Mimpinya menjelajahi alam Indonesia tak pernah padam. Ia ingin mendaki gunung es hingga menyelam di surga bawah laut, Raja Ampat, Papua.

Jika pikiran saya bisa membayangkannya, hati saya bisa meyakininya. Saya tahu akan menggapainya jadi berpikirlah positif dan bermimpilah kawula muda, para petualang. Jagalah mimpi – mimpi itu agar bisa menjadi nyata. Keterbatasanku tidak membatasiku untuk menembus batas, karena keterbatasan bukan suatu hambatan dan bahwa tabah bukan di awal, tabah juga bukan di pertengahan, tapi tabah sampai akhir,” papar Irfan.

#‎CeritaUntukIndonesia

 

Gunung Rinjani : Salah Satu Trek Terbaik di Asia Tenggara

rinjani02

Gunung Rinjani adalah gunung api besar yang menjulang tinggi di atas pulau Lombok . Sebuah pendakian ke puncak adalah salah satu pengalaman yang paling menggembirakan yang dapat anda nikmati di Indonesia . Pada 3.726 meter di atas permukaan laut , Gunung Rinjani merupakan gunung tertinggi kedua di Indonesia . Pendakian ke puncak mungkin tidak mudah tapi itu sangat bernilai, dan secara luas dianggap sebagai salah satu yang terbaik dilihat di negara ini .

Bagian dari ‘ cincin api ‘ yang terkenal gunung ini juga memiliki signifikansi spiritual bagi masyarakat setempat . Diperkirakan bahwa nama Rinjani berasal dari istilah Jawa kuno untuk ‘ Tuhan ‘ .

Sekitar lereng Rinjani terdapat hutan lebat ditaburi dengan air terjun dan dikelilingi oleh pemandangan yang menakjubkan .

Dalam gunung adalah bulan sabit berbentuk danau , Segara Anak hati yang terletak sekitar 6 km di seberang pada titik terlebar . Ini danau belerang terletak 600 meter di bawah bibir kawah . Bangkit dari perairan danau ini adalah gunung berapi baru , Mt . Baru , yang merupakan hasil dari serangkaian letusan selama tahun 1990-an . Segara Anak adalah tempat spiritual . Orang Bali datang ke sini setiap tahun dan melakukan upacara yang disebut pekelan yang mana perhiasan ditempatkan di danau sebagai persembahan kepada roh gunung . Orang-orang Wetu Telu juga menganggap danau suci dan datang ke sini untuk berdoa pada malam bulan purnama .

Mt Rinjani terletak dalam Taman Nasional Gunung Rinjani . Taman mencakup 41.330 hektar dan duduk di dalam zona transisi bio – geografis utama ( Wallacea ) . Di sinilah flora dan fauna tropis Asia Tenggara bertemu bahwa dari Australasia . Taman Nasional ini didirikan pada tahun 1997 dan merupakan salah satu dari lebih dari 40 di seluruh Indonesia .

Bagi pengunjung , tiga hari Rinjani rute perjalanan dari Senaru ke tepi kawah , turun ke Danau kawah kemudian ke Sembalun Lawang , dianggap salah satu treks terbaik di Asia Tenggara . Trekker petualang mungkin ingin kepala sampai ke puncak gunung berapi . Hal ini sebaiknya dicapai dari Sembalun Lawang dan mengambil empat hari , menyelesaikan di Senaru .

Untuk memastikan bahwa masyarakat setempat mendapatkan keuntungan dari pendapatan pariwisata , Trek Rinjani dikelola oleh kemitraan dari pejabat Taman Nasional , sektor publik dan swasta dari industri pariwisata Lombok dan perwakilan masyarakat . Run masyarakat koperasi mengkoordinasikan Trek di Rinjani Trek Center ( RTC ) di Senaru dan Rinjani Information Center ( RIC ) di Sembalun Lawang .

Pendapatan dari kegiatan pariwisata dan biaya masuk digunakan untuk konservasi , manajemen dan membantu Taman Nasional dengan pemeliharaan Trek Rinjani , sehingga memastikan keberlanjutannya . Model manajemen ini unik di Indonesia dan dianggap sebagai contoh praktek terbaik dari ekowisata di Indonesia .

Salam Lestari

#G4D4Adventure