Aku, Kamu & Mahameru (part 2)

Sejuk pandang matamu, manis senyumu..
Membuat Kalimati yg tadinya dingin menjadi Hangat..
Setiap kuinggat terik siang di Cemoro kandang, datanglah gelisah rindu yg menyiksa diri.
Yaaa..
Aku sadar jatuh hati pada sweeperku di pendakian ala Open trip kala itu..
Indahnya mayapada ingin aku arungi hanya bersamamu..
Karna kusadar hanya senyummu yang mampu membuatku malu..
Hanya rayuanmu yang mampu membuatku tersipu hingga pipi ini memerah..
Cintaku suci hanya untukmu, sesuci tirta Ranukumbolo dan Sumbermani yg pernah kita teguk bersama..
Tingginya harapku bersanding denganmu seperti tingginya Mahameru yang menjulang di langit biru..
“Kini Tak bosan kau katakan cinta, kau katakan rindu bila tak bertemu..”
Terima kasih Mahameru!

Sweeperku, Calon Suamiku

Agak geli juga kalo diingat-ingat.. Tapi inilah kenyataan yang aku dapat dari pendakian ala Open trip kemarin.. Selama 4 Hari 3 Malam aku ditemani seorang Sweeper dan juga teman serombongan asal balikpapan saat itu. Start dari Stasiun Kota Malang, berlanjut ke Tumpang untuk oper Jeep dan kemudian ke Ranupani tak ada sesuatu yang menarik!!

Img_456141Img_456138Img_456139

Img_456124

Hingga akhirnya tepat pukul 16.20 kami yg memulai berjalan dari Ranupani menuju Ranukumbolo mulai larut dalam suasana hangat kekeluargaan ditengah dinginnya jalur..

Step by step, derap kaki terus melangkah.. Tanjakan, Jurang yang dalam, embun dari kabut yang mulai turun serta hembus angin senja menemani perjalanan kami menuju ranukumbolo saat itu..

Damn!! Dislocation!!

Baru 120 menit kami berjalan.. Pos 1 menjadi saksi ketidak berdayaanku saat itu.. Kakiku terkilir!!

“Mana Sudah tasmu aku bawakan, kamu bawa yang enteng aja..” Logat khas Tanah Borneo itu masih teringat jelas..
Tawaran sweeper hebatku.. Terbayang seperti tawaran ngajak nikah waktu itu.. hahahahahaha..

Alhamdulillah aku masih bisa melanjutkan perjalanan menuju Ranukumbolo, meski memang kami datang terlambat disana.. 😀

Img_456133Img_456134

Hari pertama, hari kedua, kami lewati penuh cita.. kaki yg sakit seakaan tidak jadi masalah buatku.. tak menjadikanku patah semangat untuk menuju Cemorokandang, Jambangan dan Kalimati..

Riuh tetangga tenda ditemani kabut setelah hujan sore tadi menyambut, kutengok arloji yang sudah menunjukkan pukul 23.00. Inilah malam penentuan untuk menuju MAHAMERU.. Dilema menerpaku kala itu.. Ingin rasanya aku ikut ke atas sana, menemani dan selalu dekat dengan sweeperku..  bercerita hal yang tak penting di jalur.. hehehehe 😀

KAKIKUUUUU.. Tak mungkin juga aku paksakan untuk melangkah menuju 3676 mdlp dengan tanjakan serta kemiringan tanahnya yang semakin memperparah keadaanku.

Aku tak mau menyusahkan teman-temanku, aku juga tak mau cuma gara-gara aku mereka gagal untuk yang kedua kalinya mencapai puncak MAHAMERU!!

Img_456128Img_456136

Setelah membantu teman setenda, menyiapkan sarapan malam untuk mereka menuju puncak, akhirnya mereka berangkat juga menuju MAHAMERU.. Sedih memang tak bisa ikut mereka ke tanah tertinggi itu.. Next time (Mantap kusebut itu dalam hati)!!

foto 2

Cahaya mentari pagi sudah tembus ke tenda, mata ini mulai terbuka.. kumulai pagi ini dengan memasak dan bercanda dengan dua orang teman sependakian yang memang sengaja tidak ikut ke puncak.. Alih-alih menyiapkan makanan untuk mereka yang turun dari puncak, tapi kenapa kok seperti ada rasa khawatir yang berlebih.. Sampe jam 11.30 mereka kok belum turun..  Ada apa dengan mereka?? bagaimana dengan Sweeperku??

Kalo dia kenapa-kenapa ntar aku jalan turunnya ma siapa?? siap yang nemenin aku ngobrol di jalur?? siapa yang ambilin minum ama coklat stik dikeril?? 😦

Apaan sih.. pikiranku kok jadi parno gini..

Img_456130Img_456135Img_456131

Alhamdulilah.. Samar-samar akhirnya mereka terlihat juga dari balik rimbunan Bunga Senduro. Kawan-kawanku terlihat kelelahan.. Tanpa basi-basa lagi, kusuguhkan minum dan makan yg sudah aku persiapkan sebelumnya..

Seneng bingit liat mereka lahap (antara laper ato doyan)..

Meski tak jarang mereka menggodaku dengan foto-foto mereka di puncak.. foto kebanggan mereka.. Bikin Mupeng sih..

Tapi next time!! next time aku pasti bisa berdiri disana!!
Hari itu sebenarnya jadwal kami turun menuju ranukumbolo ialah pukul 13.00

Berhubung keterlambatan dan energi kawan-kawan yang sudah terkuras, akhirnya diputuskan bersama untuk camp lagi di Kalimati semalam..

Img_456143

Yeyeyeyeye… lalalalalala.. DUA Malam di Kalimati.. bahagianya aku.. 😀

Bikin Kopi ama coklat panas, Makan malam bersama, suap-suapan, inilah indahnya Open trip!

Saling bertukar cerita yang gak penting, saling ledek ala penggiat alam bercampur dan membuat suasana menjadi hangat dalam dingin kalimati saat itu.

ac11098ec3bfdedd8f49b25c73629009foto 1foto 3

Keesokan harinya kami turun menuju Ranukumbolo, tak ada halangan berarti saat kami turun.. bahkan kami sempat bertemu dengan pendaki unik di tengak jalur Cemoro Kandang menuju Jambangan.. Pendaki dengan kostum serba pink.. bergambar tokoh kartun “Hello Kitty” Suatu suguhan yang memanjakan mata.. hahahahha..

foto 11

Sedih memang berpisah dengan mereka setelah pendakian ini.. aku harus kembali ke Denpasar saat itu, mereka pula kembali ke kota mereka.. Surabaya, Jakarta, Malang dan Balikpapan..

Meski setelah Open trip aku dan kawan-kawan serta Sweeperku masih berkomunikasi, tapi masih saja aku rindu dengan suasana saat kami berada di  MAHAMERU. Hampir tiap malam obrolan kami berlanjut di grup WA yang kami buat setelah trip selesai.. Kami masih sering menceritakan keseruan perjalanan kemarin & sekedaer basa-basi atas keseharian kami masing-masing..
Kami seperti dipersatukan dalam satu ikatan yang dengan bangga aku sebut KELUARGA..Bahkan tak jarang Sweeperku juga masih berkomunikasi denganku via Japri..

Bagaimana kelanjutan kisah kita berdua.. Ada yang penasaran nih sepertinya?? Bentaran ya.. aku nguncir rambut Annabelle’ku dulu.. hehehehehe.. 😀

Img_456140Img_456137

Alhamdulillah tepat Hari Kamis 16 Juni pukul 20.16 WITA / 19.16 WIB kami resmi Pacaran..

Tak sengaja pula kami dapet angka unik 20.16-16-06-2016 semoga kedepannya sang sweeper bersama keluarga segera nyebrang laut untuk maminangku.. hihihihihihi..
Amin..

Percayalah.. Tak ada hal yang mustahil, meskipun gagal dalam pencapain puncak.. Tapi aku mendapat ganti yg lebih Indah..

Terima Kasih Tuhan..

Terima Kasih Mahameru..

Terima Kasih Teman-teman..

Terima Kasih G4d4 Adventure!!

*BigHug

Img_456129

Img_456132

*) Jangan pernah ambil atau merusak apapun di tempat ini..

Biarkan semua tetap pada tempatnya, dan mati karena usianya..

Jaga Semesta ini untuk cucu kita nanti, biarkan mereka juga menikmati indahnya Indonesia kelak..

IMG_20150215_102341Photos by : Fajar Achmadi, hendra Dopo, Tantri Septiani

#G4D4Adventure

#SalamLestari

-TS-

Aku, Kamu & Mahameru (part 1)

Alam memang diciptakan oleh Tuhan untuk kita pergunakan dengan sebaik-baiknya, apalagi menjaganya sangat wajib sekali buat kita yang merasa sebagai makhluk yang numpang dibumi yang indah ini. Ibaratkan kalau kamu numpang dirumah orang lain terus ngerusak barang-barang yang ada dirumah orang itu. Apa kamu gak ngerasa malu numpang gitu?? harusnya bantuin beresin rumah ke, cuci piring ke, lap genteng pun juga boleh dicoba kalau emang kotor dan si pemilik menggijinkan.

Tapi ini malah merusak fasilitas yang ada dirumah orang itu, yang udah baik memberikan tumpangan. Gak mungkin kan kamu punya pikiran yang serendah itu? Gak punya malu banget kalau ada orang yang kaya gitu.!!

Yah ibaratkan begitulah BUMI, kita sebagai manusia udah numpang di bumi Tuhan yang isinya banyak beranekaragam makhluk hidup yang bisa kita manfaatkan. Tapi masih banyak orang gila yang malah merusak sebagian dari muka bumi ini. Hanya untuk kesenangan semata, yang aku kira hanya sementara..
Tapi tak jarang juga ada beberapa orang yang melestarikan alam ini dibalik merajalelanya perusakan alam di dunia ini. Apalagi banyak pecinta-pecinta alam yang sering mendaki gunung untuk sekedar menanam sebatang pohon agar tumbuh dipegunungan, selain mereka sengaja mendaki gunung untuk melihat keindahan alam yang telah diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Saya sendiri sudah suka mendaki gunung sejak duduk di bangku SMA, beberapa trek gunung sudah saya lalui. Namun akhirnya vacuum cukup lama dalam dunia pendakian..
Suatu hari terlintas keinginanku kembali menuju atap-atap Bumi, rasanya ingin kembali melihat lautan awan, serta menikmati sejuknya dan bersihnya udara di gunung.
MAHAMERU menjadi gunung pilihanku saat itu, selain karena Puncak tertinggi di Tanah Jawa, Mahameru yg begitu Famous (bukan korban film 5cm), disebut-sebut sebagai Puncak Para Dewa.

Jujur saja saya termasuk orang yang tidak suka diatur ketika melakukan perjalanan ke suatu tempat. Saya juga tipe orang yang tidak suka menunggu-nunggu seseorang yang serba lambat dalam mengerjakan segala sesuatu. Lebih baik bagi saya untuk pergi seorang diri, tidak terikat dengan orang lain, dan bisa mendapatkan momen-momen terbaik yang bisa saya abadikan di memori handphone ketika traveling.

foto 8

Oleh karena itu setiap ada teman yang mengajak untuk ikut open trip, dengan tegas saya langsung menolaknya. Walaupun harga dari open trip terkadang menggiurkan dan menggoda iman serta tempat yang dijadikan destinasi cukup menarik, tetap saja saya dengan lantang menolaknya.

Namun akhirnya, karena saking banyaknya ajakan teman-teman supaya ikut dan bergabung dengan mereka membuat hati saya goyah. Open trip yang pertama kali saya ikuti adalah perjalanan ke Mahameru. Perlahan tapi pasti semua perlengkapan telah siap, tiket perjalanan juga sudah ditangan.

Siapa sangka, dan tak seperti ekpekstasi awal,  Open trip ternyata cukup menyenangkan!

1. Harga yang bersahabat

foto 3(1)

Sebenarnya inilah yang dicari pejalan zaman sekarang. Tidak hanya tempat eksotik yang dikunjungi, tetapi juga tentang harga bersahabat. Selain itu, mengikuti  Open trip dapat membuat kita berhemat dalam waktu, transportasi, dan penginapan. Ibarat kata sekali kayuh, dua tiga pulau terlampaui.

Bayangkan, hanya dengan uang sebesar 650.000 rupiah sudah termasuk makan, transport, alat pendakian dan memasak, asuransi, dan surat perizinan untuk mendaki ke Semeru!

Selain itu kemudahan dari open trip adalah, kita bisa bebas menentukan paket yang kita mau. Tentunya harga paket yang murah dan mahal akan berbeda dari segi pelayanan dan kenikmatan traveling.

2. Bertemu teman baru

4e98277d3514021601d8d038aea2919aeb4c4efd69e63ecb2076177679de1136(1)Img_456136

Img_456139.JPG

Melakukan perjalanan dengan orang yang belum kita kenal terkadang terasa canggung. Itulah yang saya alami ketika pertama kali mengikuti open trip. Seperti biasa orang yang ikut open trip pasti akan selalu bersama dengan teman satu timnya, termasuk saya.

Tapi apa gunanya bila kita pergi bersama tidak bersosialisasi dengan orang baru? Itulah poin saya. Hanya bermodalkan tongsis dan kamera serta senyuman yang ramah, saya mencoba mendekati mereka untuk mengobrol.

Siapa sangka dari foto selfie bareng suasana yang tadinya dingin menjadi ramai? Berkenalan dengan orang baru tentunya membantu kita untuk menambah teman, koneksi bisnis, atau mungkin jodoh.

3. Belajar sabar kepada orang lain

a00862ca3d201c1b7e9cc4c3e320b6426034fb9e7ad30651e8c9f2eb38af585e

Pergi dengan banyak orang yang memiliki perbedaan sifat dengan kita mungkin tidak mengenakkan. Bayangkan ketika semua sudah siap berangkat, kita harus menunggu seseorang yang belum siap dengan perlengkapannya atau harus sabar menunggu antrian untuk masuk kamar mandi atau mungkin sekadar mengantri untuk mengambil makan malam.

Ketika ikut open trip, kita belajar menekan ego kita masing-masing. Berhubung kita pergi bersama dengan orang banyak, alangkah baiknya untuk saling mengingatkan antar teman ketika ada yang terlambat. Dengan saling mengingatkan tentunya perjalanan akan berjalan lancar dan akan lebih menyenangkan bukan?

4. Melatih kedisiplinan

Img_456144.JPG

Mengikuti open trip berarti kita mengikuti jadwal yang sudah diberikan oleh pihak penyelenggara tur. Dalam sebuah open trip, jadwal yang diberikan biasanya cukup padat. Maklum kita akan mengunjungi beberapa tempat dalam waktu yang singkat.

Eh ada yang pasang alarm nggak? Kalo nggak ada biar saya yang pasang,” kata teman setenda saat itu.

Awas jangan telat bangun lho! Ntar ditinggal!” seru yang lain.

Memang kita akan kelelahan mengikuti jadwal yang diberikan. Tapi anggap saja ini sebagai hadiah bagi kita dalam mengunjungi spot yang menarik. Jadi tidak usah mengeluh harus bangun di pagi buta untuk mengejar sunrise di gunung dengan medan yang cukup berat atau melihat sunrise di balik bukit dan danau yang bersamaan dengan turunnya kabut tipis. Yang pasti pengalaman ini akan jauh lebih berharga dari rasa lelah yang kamu rasakan setelah melihat pemandangan yang indah di tempat tersebut.

5. Semakin mengenal Indonesia

Img_456142

foto 21

foto 30foto 18

Disadari atau tidak, bertemu dengan teman baru yang berbeda  daerah akan membuat kita menemukan ide baru untuk mengadakan trip ke tempat lain. Itulah yang terjadi dengan saya dan teman-teman baru dalam rombongan open trip kala itu.

Bertemu dengan teman dari Jakarta, Surabaya, Malang dan Balikpapan, membuat kami berencana melakukan trip bersama kembali. Asyik bukan? Dari yang tidak kenal, menjadi kenal dan lebih akrab. Atau mungkin setelah mengikuti  Open trip, akan banyak referensi-referensi baru untuk dikunjungi..

Sebenarnya ada satu lagi point plus dari Open trip yang aku ikuti kali ini..

Penasaran??

OPEN TRIP “MAHAMERU” – Pendakian Bersama menuju 3676masl

Gunung Semeru adalah bagian termuda dari pegunungan Jambangan tetapi telah berkembang menjadi strato-vulkano luas yang terpisah. Aktivitas material vulkanik yang dikeluarkan meliputi: – Letusan abu, lava blok tua dan bom lava muda – Material lahar vulkanik bercampur dengan air hujan atau air sungai. – Letusan bagian kerucut yang menyebabkan longsoran. – Pertumbuhan lamban / berangsur dari butiran lava dan beberapa kali guguran lahar panas.

Gunung Semeru merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Semeru mempunyai ketinggian setinggi 3.676 meter. Gunung Semeru merupakan gunung yang tertinggi di pulau Jawa dan gunung berapi yang kedua tertinggi di Indonesia, dan merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif.

 

1

 

Setiap lebih kurang 20 hingga 30 menit sekali, kawah Semeru (Jonggring Saloka) mengeluarkan Asap abu vulkanik berwarna hitam dan pasir.
Posisi gunung ini terletak diantara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06′ LS dan 120°55′ BT. Dilihat dari kejauhan Mahameru menunjukan bentuk kerucut yang sempurna, tetapi saat berada dipuncak gunung tersebut berbentuk kubah yang luas dengan medan beralun disetiap tebingnya. Kawah Jonggring Saloka, demikian nama kawahnya ini pada tahun 1913 dan tahun 1946 diisi suatu kubah kawah. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava kebagian selatan daerah Pasirian, Candiputro dan Lumajang.
Seperti pada umumnya ditempat tinggi lainnya, daerah sepanjang rute perjalanan dari mulai Ranupane ( 2.200mdpl ) sampai puncak Mahameru mempunyai suhu relatif dingin. Suhu rata – rata berkisar antara 3°c – 8°c pada malam dan dini hari, sedangkan pada siang hari berkisar antara 15°c – 21°c. Kadang-kadang pada beberapa daerah terjadi hujan salju kecil yang terjadi pada saat perubahan musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Suhu yang dingin disepanjang rute perjalanan ini bukan semata – mata disebabkan oleh udara diam tetapi didukung oleh kencangnya angin yang berhembus ke daerah ini menyebabkan udara semakin dingin.

 

#OpenTrip
Pendakian Bersama

“MAHAMERU” 3676mdpl.
11-14 Agustus 2019

Kuota terbatas!!

Meet Point Stasiun Kota Baru – Malang

DAY I

11 Agustus 2019 :

*08.00 : PESERTA DI HARAPKAN SUDAH BERKUMPUL DI MEETING POINT (STASIUN MALANG KOTA BARU).
*08.00 : Perjalanan menuju rest area.
*09.00 : Perkiraan tiba di Rest Area makan dan istirahat sejenak.
*10.00 : Perjalanan menuju Ranu Pane.
*13.00 : Perkiraan tiba di Ranu Pani istirahat sejenak sebelum melakukan pendakian.
*15.00 : Mulai Pendakian menuju Ranu Kumbolo 2.400 masl.
*19.00 : Perkiraan tiba di Ranu Kumbolo, bangun tenda dan masak ceria.
*Xx.xx: Istirahat bobok imuet ^.^

DAY II
12 Agustus 2019 :

*05.00 : Bangun pagi hunting sunrise di Ranu Kumbolo.*Acara Bebas*.
*07.00 : Masak ceria sembari beres – beres peralatan.
*09.00 : Mulai tracking menuju Kali Mati.
*14.00 : Perkiraan tiba di Kali Mati bangun tenda dan masak ceria sembari menikmati pemandangan dari Kali Mati. *Acara Bebas*
*18.00 : Istirahat.

***ISTIRAHAT MEMULIHKAN FISIK UNTUK SUMMIT ATACK ***

*21.00 : Bangun dan Technical Meeting sebelum Summit “MAHAMERU”
*23.00 : Mulai pendakian yang sesungguhnya menuju Arcapada.

DAY III
13 Agustus 2019 :

*02.00 : Perkiraan tiba di Arcapada melanjutkan menuju puncak “MAHAMERU”.
*06.00 : Perkiraan tiba di Puncak “MAHAMERU”.

*08.00 : Mulai turun dari Puncak menuju Kali Mati.
*11.00 : Perkiraan tiba di Kali Mati Masak Ceria sembari beres – beres perlengkapan.
*12.00 : Perjalanan menuju Ranu Kumbolo.
*17.00 : Perkiraan tiba di Ranu Kumbolo, bangun tenda dan masak ceria sembari ngobrol hangat Modus juga boleh kok ^.^
*Xx.xx : Bobok imuet lagi ZzZzZzZz

DAY IV
14 Agustus 2019 :

* 04.00 : Bangun pagi dan masak ceria sembari persiapan menuju Ranu Pane.
*05.00 : Sarapan dan beres – beres peralatan sembari menikmati sunrise.
*07.00 : Mulai perjalanan menuju Ranu Pane.
*11.00 : Perkiraan tiba di Ranu Pane dan melanjutkan perjalanan menuju rest area.
*12.00 : Mulai Perjalanan menuju rest area.
*15.00 : Perkiraan tiba di rest area makan dan istirahat sejenak.
*16.00 : melanjutkan perjalanan menuju stasiun Malang Baru (MEET POINT AWAL).
*17.00 : Perkiraan tiba di Stasiun Malang Kota Baru. (KEGIATAN USAI PENDAKIAN BERSAMA “MAHAMERU” SELESAI)

 

PERLENGKAPAN YANG HARUS DIBAWA :

**STANDART PENDAKIAN**

• Carriel/Daypack min 50 liter.
• Pakaian Ganti (wajib)
• Sepatu Tracking (wajib)
• Sandal Gunung / Jepit. (wajib)
• Jaket Gunung / Hangat (wajib)
• Matras.
• Sleeping Bag (wajib)
• Air Minum & Makanan/Snack pribadi (wajib)
• Alat Makan (Piring, Sendok, Gelas)
• Topi, Kacamata, Slayer, Masker / Buff.
• RainCoat/ Jas Hujan (wajib)
• Headlamp / Senter.

*Syarat & Ketentuan

1. Pendaftaran Ditutup Pada Tanggal 30 Juli 2019
2. Jika Kuota Sudah Terpenuhi Maka Pendaftaran Di Tutup.
3. Peserta Mendaftarkan Diri Dengan Booking Via Email Atau Kontak Yang Tersedia Dan Dp 200.000/orang Untuk Tanda Jadi Keikut-sertaan.
4. Pembayaran Dapat Diangsur Sebanyak 3 Kali Dengan Pembayaran Ke-2, Sejumlah 350.000/orang.
Sisanya (pelunasan) Dibayar Saat Berada Di Stasiun Kota Baru Malang.
5. Pembatalan Dari Pihak Peserta, Uang Pendaftaran Di Anggap Hangus
6. Jika Pembatalan Dari Panitia Uang Akan Di Kembalikan Utuh.
7. Jika Ingin Mengikuti “Explore Bromo” Harap Menghubungi Kontak Yang Tersedia.
8. Minimal Kuota Peserta 8 Orang Jika Tidak Terpenuhi Akan Di Batalkan Atau Tetap Berjalan Dengan Ketentuan Yang Di Berikan Panitia.

**MOHON DI PAHAMI & DIMENGERTI**

CONTACT RESERVASI :
FAJAR ACHMADI
WhatsApp : +6282245923265
Phone : +6282245923265
Email : g4d4adventure@gmail.com

Berikut Foto dan moment trip kali ini.. 🙂
Semoga Trip ini memjadikan kita lebih bijak dalam melakukan pendakian selanjutnya..

 

foto 1foto 2foto 3foto 4foto 5foto 6foto 7foto 8foto 9foto 10foto 11foto 12foto 13foto 14foto 15foto 16foto 17foto 18foto 19foto 20foto 21foto 22foto 23foto 24foto 25foto 26foto 27foto 28foto 29foto 30foto 31foto 32foto 33foto 34foto 35

Jangan Panik Mari Piknik ke Bromo

Explore Bromo, Semeru, Malang – Batu, Kawah Ijen

Gunung Bromo merupakan salah satu tujuan wisata terkemuka dan terkenal tidak hanya di Indonesia, tetapi juga dunia. Di gunung yang ada di Provinsi Jawa Timur ini, pengunjung bisa melihat salah satu pemandangan matahari terbit terindah di dunia. Tapi, bila Anda hanya berpikir di Gunung Bromo hanya ada matahari terbit saja, maka Anda salah besar. Bromo menyimpan berbagai keindahan dan keseruan yang mungkin tidak bisa Anda dapatkan di tempat lainnya.
Oleh karena itu, sudah sewajarnya, bila Anda memilih Bromo menjadi salah satu destinasi wisata utama saat Anda ingin berlibur dan melepas penat dari segala macam rutinitas penuh stress dan melelahkan sehari-hari Anda. Hal itulah yang juga mendasari kami menyediakan layanan praktis, mudah dan memuaskan untuk Anda. Sebagai travel agent wisata Bromo, kami menawarkan berbagai paket untuk menikmati Bromo dan wisata lain di Jawa Timur dengan maksimal. Lantas, apa saja paket wisata andalan wisata Bromo tersebut, berikut adalah beberapa contohnya?

  •  Bromo Midnight Tour
    Waktu terbaik mulai berpetualang di Gunung Bromo adalah tengah malam. Dan, kami menyediakan paket wisata bromo sunrise ini khusus untuk Anda yang ingin mecobanya. Dengan memulainya saat tengah malam, Anda akan dapat menikmati pemandangan matahari terbit dengan lebih maksimal, dan yang pasti tidak akan terlambat.
    Setelah puas memanjakan mata dengan pemandangan matahari terbit, Anda akan kami ajak mengunjungi beberapa tempat menarik di Gunung Bromo, seperti kawah gunung Bromo, Bukit Teletubbies maupun padang rumput savanna. Lalu dengan mobil Jeep, Anda akan kami bawa menjelajahi padang pasir berbisik.
fajar achmadi - G4D4Adventure - 082245923265
fajar achmadi - G4D4Adventure - 082245923265
fajar achmadi - G4D4Adventure - 082245923265
Fajar Achmadi - G4D4Adventure - 082245923265
  • Bromo 2 hari 1 malam
    Dengan paket wisata bromo ini, Anda akan menikmati petualangan 2 hari 1 malam menjelajahi beberapa tempat terindah di Gunung Bromo selama dua hari. Pertama, Anda akan kami bawa melihat salah satu pemandangan alam terindah di dunia, yaitu pemandangan matahari terbut dan terbenam. Lalu, ada pula Bukit Teletubbies, Pasir Berbisik dan tentunya Kawah Bromo yang akan Anda kunjungi. Kami juga menawarkan cara unik mengunjungi tempat-tempat tersebut, yaitu dengan mobil Jeep maupun kuda. Sekali Anda mencoba paket ini, Anda pasti tidak akan melupakannya.
Fajar Achmadi - G4D4Adventure - 082245923265
Fajar Achmadi - G4D4Adventure - 082245923265
  • Bromo – Batu – Malang
    Paket wisata ini kami sediakan untuk Anda yang ingin praktis. Dengan paket tiga hari dan dua malam ini, Anda akan dapat menikmati wisata Batu Malang dan tentunya Gunung Bromo yang telah kami jadikan satu trip bernama paket wisata Bromo Malang Batu. Paket ini menjadi favorit wisatawan, khususnya saat liburan tiba. Banyak anak sekolah, instansi pemerintah, perusahaan yang memilihnya untuk berwisata.
  • Bromo – Kawah Ijen
    Kami juga mengajak Anda berpetualangan selama tiga hari untuk menikmati perpaduan wisata gunung Bromo dan kawah Gunung Ijen. Gunung Ijen yang berada di Banyuwangi ini merupakan gunung dengan ketinggian 2.443 meter di atas permukaan laut. Di puncaknya, terdapat kawah yang berbentuk seperti danau. Dan, tidak hanya itu, Anda juga kami ajak melihat fenomena menakjubkan yaitu Blue Fire. Dan, fenomena ini hanya ada 2 didunia, salah satunya di Kawah Ijen ini.
Fajar Achmadi - G4D4Adventure - 082245923265
Fajar Achmadi - G4D4Adventure - 082245923265
  • Bromo – Semeru Trekking
    Dengan ketinggian 3.676 mdpl, travel agent wisata Bromo juga menawarkan sebuah paket wisata Bromo Semeru trekking selama 4 hari dan 3 malam, pasalnya paket ini menawarkan tantangan untuk Anda yang ingin berpetualang untuk menaklukkan gunung terindah serta gunung tertinggi di pulau Jawa. Dan, kami dapat membantu dengan paket yang kami sediakan ini. Anda akan bisa menikmati Gagahnya puncak Mahameru.
Fajar Achmadi - G4D4Adventure - 082245923265
  • Bromo – Ranu Kumbolo
    Gunung Semeru tidak hanya menyimpan Puncak Mahameru untuk Anda kunjungi. Di ketinggian 2.400 mdpl, Anda juga dapat menemukan Danau Ranu Kumbolo. Kami akan membantu Anda untuk mengunjungi danau yang indah dan jernih ini yang juga dipadukan dengan wisata gunung Bromo. Yang jelas, Anda akan dapat mencapainya dengan aman dan menyenangkan.
Fajar Achmadi - G4D4Adventure - 082245923265

Paket di atas adalah beberapa pilihan paket wisata favorit yang banyak di buru oleh para wisatawan. Jadi, apakah Anda siap untuk berpetualang di Gunung Bromo dan tempat wisata lainnya di Jawa Timur bersama kami G4D4Adventure. Kami akan selalu disini untuk membantu Anda mendapatkan pengalaman terbaik.

 It’s time to say goodbye, but I think goodbyes are sad and I’d much rather say hello. Hello to a new adventure.

CONTACT RESERVASI :
FAJAR ACHMADI
Call / WhatsApp : +6282245923265
#g4d4adventure Jagonya TOUR BROMO..

Jangan Panik mari Piknik
Sampai ketemu Di Explore Bromo ya..

Pendaki, Penikmat atau Pecinta Alamkah ANDA??

P1100266

Selalu ada sudut – sudut Bumi yang teramat sensual bagi orang – orang yang katanya “anak alam” dan menyebut diri pecinta alam. Selalu ada kebanggaan, mengalahkan lelah dan ego diri. Itu bisa berupa puncak – puncak gunung yang menuding langit atau liang gua yang kelam, seperti ada makhluk menunggu kita di sana.


Atau tebing tegak lurus menawan seakan minta dijamah, jeram deras yang tak pernah bisa berkompromi. Makin bergejolak ia, makin bergairahlah kita menyusurinya. Atau angkasa yang tak bertepi? Samudera yang dalam?

Ah, banyak sekali sudut – sudut dan bentang alam yang indah menawan, betapa beruntungnya manusia. Selalu begitu, di setiap perjalanan, di setiap kelelahan, jeda menuju klimaks, di situlah letak rasa itu. Rasa yang… ah, sulit disimpulkan, tak ada kata yang dapat mewakili perasaan itu. Hanya ada gairah aneh saat energi itu kemudian akan menyusut lagi ditelan rutinitas kehidupan.

Begitu seterusnya, berulang – ulang. Foto – foto eksotis, cerita – cerita tentang heroisme, bahwa kita adalah sekumpulan manusia unik, berani, kuat perkasa dan tahu apa yang terbaik buat diri kita, berani menjadi beda.

Pada saatnya nanti alam kembali memanggil, berbisik dan terus mengganggu. Dan kita datang lagi, mencumbuinya lagi, terpuaskan lagi, pulang lagi. Seperti candu yang tak pernah selesai. Seegois itukah aku? Sesederhana itukah hidup? Kalau hanya sesederhana itu, maka sebutan yang paling tepat adalah penikmat alam! Bukan “pecinta alam”.

Sekelompok orang tampak begitu sumringah, meski denyut jantungnya belum kembali beraturan. Satu puncak lagi berhasil gapai, dengan keringat mungkin juga dengan air mata.

Foto – foto eksotik pun sudah digenggaman, siap untuk dipamerkan. Dengan lantang mereka bercerita, betapa tangguhnya mereka menaklukkan setiap jejak medan. Nafas yang memburu, otot yang melemah, kaki yang terus menanjak hanya cerita selingan diantara cerita – cerita indah mengenai pemandangan yang menakjubkan di atas sana.

Mereka yang tak pernah mengalaminya pun terperangah mendengar cerita itu. Perilaku itu pun turun menurun, seolah menjadi tradisi. Anggota lama bercerita kepada anggota baru. Anggota baru bercerita kepada mereka yang belum menjadi anggota. Bahwa pemandangan itu indah, bahwa pemandangan itu begitu eksotik.

Kita pun kembali datang menyapanya, turun kemudian kembali lagi menyapanya. Begitu seterusnya, hasrat itu terasa tak ingin berhenti.

Orang – orang yang penasaran akan cerita – cerita itu pun turut serta, seolah ingin membuktikan mereka berani, mereka beda, mereka unik, mereka perkasa. Apakah sesederhana itu? Bukankah hal itu berarti pendakian tak lebih dari hegemoni aktifitas rekreasi yang hanya berasa keindahan saja?

Tetapi untuk apa keindahan itu? Bila sang Bayu tak pernah dimengerti, sang embun tak pernah dipahami. Untuk apa embun menyelimuti punggung gunung, pernahkah kita bertanya akan hal ini? Kita mengaku pecinta alam, namun begitu tega menjilat tanah dengan api, meracuni air dengan sampah, menebas pohon untuk mendirikan tenda. Apakah ini adalah bentuk cinta? Mengapa tak kau sebut saja dirimu seorang penikmat?

P1100276 P1100352

*) Satu hal lagi yang Harus dan Wajib saya informasikan kepada kalian yang telah membaca tulisan saya ini..

Tetap Jaga Kelestarian tempat anda berwisata, jagalah kebersihannya dan hindari Vandalisme..

Jangan pernah ambil atau merusak apapun di tempat ini..

Biarkan semua tetap pada tempatnya, dan mati karena usianya..

Jaga Semesta ini untuk cucu kita nanti, biarkan mereka juga menikmati Gunung-gunung di Indonesia kelak..

IMG_20150215_102341

Photos by : Anton Gamaliel & Fajar Achmadi #G4D4Adventure

#SalamLestari

-FA-

Aku, Kamu dan Mahameru part 2

Sejuk pandang matamu, manis senyumu..
Membuat Kalimati yg tadinya dingin menjadi Hangat..
Setiap kuinggat terik siang di Cemoro kandang, datanglah gelisah rindu yg menyiksa diri.
Yaaa..
Aku sadar jatuh hati pada sweeperku di pendakian ala Open trip kala itu..
Indahnya mayapada ingin aku arungi hanya bersamamu..
Karna kusadar hanya senyummu yang mampu membuatku malu..
Hanya rayuanmu yang mampu membuatku tersipu hingga pipi ini memerah..
Cintaku suci hanya untukmu, sesuci tirta Ranukumbolo dan Sumbermani yg pernah kita teguk bersama..
Tingginya harapku bersanding denganmu seperti tingginya Mahameru yang menjulang di langit biru..
“Kini Tak bosan kau katakan cinta, kau katakan rindu bila tak bertemu..”
Terima kasih Mahameru!

Sweeperku, Calon Suamiku

Agak geli juga kalo diingat-ingat.. Tapi inilah kenyataan yang aku dapat dari pendakian ala Open trip kemarin.. Selama 4 Hari 3 Malam aku ditemani seorang Sweeper dan juga teman serombongan asal balikpapan saat itu. Start dari Stasiun Kota Malang, berlanjut ke Tumpang untuk oper Jeep dan kemudian ke Ranupani tak ada sesuatu yang menarik!!

Img_456141Img_456138Img_456139

Img_456124

Hingga akhirnya tepat pukul 16.20 kami yg memulai berjalan dari Ranupani menuju Ranukumbolo mulai larut dalam suasana hangat kekeluargaan ditengah dinginnya jalur..

Step by step, derap kaki terus melangkah.. Tanjakan, Jurang yang dalam, embun dari kabut yang mulai turun serta hembus angin senja menemani perjalanan kami menuju ranukumbolo saat itu..

Damn!! Dislocation!!

Baru 120 menit kami berjalan.. Pos 1 menjadi saksi ketidak berdayaanku saat itu.. Kakiku terkilir!!

“Mana Sudah tasmu aku bawakan, kamu bawa yang enteng aja..” Logat khas Tanah Borneo itu masih teringat jelas..
Tawaran sweeper hebatku.. Terbayang seperti tawaran ngajak nikah waktu itu.. hahahahahaha..

Alhamdulillah aku masih bisa melanjutkan perjalanan menuju Ranukumbolo, meski memang kami datang terlambat disana.. 😀

Img_456133Img_456134

Hari pertama, hari kedua, kami lewati penuh cita.. kaki yg sakit seakaan tidak jadi masalah buatku.. tak menjadikanku patah semangat untuk menuju Cemorokandang, Jambangan dan Kalimati..

Riuh tetangga tenda ditemani kabut setelah hujan sore tadi menyambut, kutengok arloji yang sudah menunjukkan pukul 23.00. Inilah malam penentuan untuk menuju MAHAMERU.. Dilema menerpaku kala itu.. Ingin rasanya aku ikut ke atas sana, menemani dan selalu dekat dengan sweeperku..  bercerita hal yang tak penting di jalur.. hehehehe 😀

KAKIKUUUUU.. Tak mungkin juga aku paksakan untuk melangkah menuju 3676 mdlp dengan tanjakan serta kemiringan tanahnya yang semakin memperparah keadaanku.

Aku tak mau menyusahkan teman-temanku, aku juga tak mau cuma gara-gara aku mereka gagal untuk yang kedua kalinya mencapai puncak MAHAMERU!!

Img_456128Img_456136

Setelah membantu teman setenda, menyiapkan sarapan malam untuk mereka menuju puncak, akhirnya mereka berangkat juga menuju MAHAMERU.. Sedih memang tak bisa ikut mereka ke tanah tertinggi itu.. Next time (Mantap kusebut itu dalam hati)!!

foto 2

Cahaya mentari pagi sudah tembus ke tenda, mata ini mulai terbuka.. kumulai pagi ini dengan memasak dan bercanda dengan dua orang teman sependakian yang memang sengaja tidak ikut ke puncak.. Alih-alih menyiapkan makanan untuk mereka yang turun dari puncak, tapi kenapa kok seperti ada rasa khawatir yang berlebih.. Sampe jam 11.30 mereka kok belum turun..  Ada apa dengan mereka?? bagaimana dengan Sweeperku??

Kalo dia kenapa-kenapa ntar aku jalan turunnya ma siapa?? siap yang nemenin aku ngobrol di jalur?? siapa yang ambilin minum ama coklat stik dikeril?? 😦

Apaan sih.. pikiranku kok jadi parno gini..

Img_456130Img_456135Img_456131

Alhamdulilah.. Samar-samar akhirnya mereka terlihat juga dari balik rimbunan Bunga Senduro. Kawan-kawanku terlihat kelelahan.. Tanpa basi-basa lagi, kusuguhkan minum dan makan yg sudah aku persiapkan sebelumnya..

Seneng bingit liat mereka lahap (antara laper ato doyan)..

Meski tak jarang mereka menggodaku dengan foto-foto mereka di puncak.. foto kebanggan mereka.. Bikin Mupeng sih..

Tapi next time!! next time aku pasti bisa berdiri disana!!
Hari itu sebenarnya jadwal kami turun menuju ranukumbolo ialah pukul 13.00

Berhubung keterlambatan dan energi kawan-kawan yang sudah terkuras, akhirnya diputuskan bersama untuk camp lagi di Kalimati semalam..

Img_456143

Yeyeyeyeye… lalalalalala.. DUA Malam di Kalimati.. bahagianya aku.. 😀

Bikin Kopi ama coklat panas, Makan malam bersama, suap-suapan, inilah indahnya Open trip!

Saling bertukar cerita yang gak penting, saling ledek ala penggiat alam bercampur dan membuat suasana menjadi hangat dalam dingin kalimati saat itu.

ac11098ec3bfdedd8f49b25c73629009foto 1foto 3

Keesokan harinya kami turun menuju Ranukumbolo, tak ada halangan berarti saat kami turun.. bahkan kami sempat bertemu dengan pendaki unik di tengak jalur Cemoro Kandang menuju Jambangan.. Pendaki dengan kostum serba pink.. bergambar tokoh kartun “Hello Kitty” Suatu suguhan yang memanjakan mata.. hahahahha..

foto 11

Sedih memang berpisah dengan mereka setelah pendakian ini.. aku harus kembali ke Denpasar saat itu, mereka pula kembali ke kota mereka.. Surabaya, Jakarta, Malang dan Balikpapan..

Meski setelah Open trip aku dan kawan-kawan serta Sweeperku masih berkomunikasi, tapi masih saja aku rindu dengan suasana saat kami berada di  MAHAMERU. Hampir tiap malam obrolan kami berlanjut di grup WA yang kami buat setelah trip selesai.. Kami masih sering menceritakan keseruan perjalanan kemarin & sekedaer basa-basi atas keseharian kami masing-masing..
Kami seperti dipersatukan dalam satu ikatan yang dengan bangga aku sebut KELUARGA..Bahkan tak jarang Sweeperku juga masih berkomunikasi denganku via Japri..

Bagaimana kelanjutan kisah kita berdua.. Ada yang penasaran nih sepertinya?? Bentaran ya.. aku nguncir rambut Annabelle’ku dulu.. hehehehehe.. 😀

Img_456140Img_456137

Alhamdulillah tepat Hari Kamis 16 Juni pukul 20.16 WITA / 19.16 WIB kami resmi Pacaran..

Tak sengaja pula kami dapet angka unik 20.16-16-06-2016 semoga kedepannya sang sweeper bersama keluarga segera nyebrang laut untuk maminangku.. hihihihihihi..
Amin..

Percayalah.. Tak ada hal yang mustahil, meskipun gagal dalam pencapain puncak.. Tapi aku mendapat ganti yg lebih Indah..

Terima Kasih Tuhan..

Terima Kasih Mahameru..

Terima Kasih Teman-teman..

Terima Kasih G4d4 Adventure!!

*BigHug

Img_456129

Img_456132

*) Jangan pernah ambil atau merusak apapun di tempat ini..

Biarkan semua tetap pada tempatnya, dan mati karena usianya..

Jaga Semesta ini untuk cucu kita nanti, biarkan mereka juga menikmati indahnya Indonesia kelak..

IMG_20150215_102341Photos by : Fajar Achmadi, hendra Dopo, Tantri Septiani

#G4D4Adventure

#SalamLestari

-TS-

Aku, Kamu dan Mahameru part 1

Alam memang diciptakan oleh Tuhan untuk kita pergunakan dengan sebaik-baiknya, apalagi menjaganya sangat wajib sekali buat kita yang merasa sebagai makhluk yang numpang dibumi yang indah ini. Ibaratkan kalau kamu numpang dirumah orang lain terus ngerusak barang-barang yang ada dirumah orang itu. Apa kamu gak ngerasa malu numpang gitu?? harusnya bantuin beresin rumah ke, cuci piring ke, lap genteng pun juga boleh dicoba kalau emang kotor dan si pemilik menggijinkan.

Tapi ini malah merusak fasilitas yang ada dirumah orang itu, yang udah baik memberikan tumpangan. Gak mungkin kan kamu punya pikiran yang serendah itu? Gak punya malu banget kalau ada orang yang kaya gitu.!!

Yah ibaratkan begitulah BUMI, kita sebagai manusia udah numpang di bumi Tuhan yang isinya banyak beranekaragam makhluk hidup yang bisa kita manfaatkan. Tapi masih banyak orang gila yang malah merusak sebagian dari muka bumi ini. Hanya untuk kesenangan semata, yang aku kira hanya sementara..
Tapi tak jarang juga ada beberapa orang yang melestarikan alam ini dibalik merajalelanya perusakan alam di dunia ini. Apalagi banyak pecinta-pecinta alam yang sering mendaki gunung untuk sekedar menanam sebatang pohon agar tumbuh dipegunungan, selain mereka sengaja mendaki gunung untuk melihat keindahan alam yang telah diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Saya sendiri sudah suka mendaki gunung sejak duduk di bangku SMA, beberapa trek gunung sudah saya lalui. Namun akhirnya vacuum cukup lama dalam dunia pendakian..
Suatu hari terlintas keinginanku kembali menuju atap-atap Bumi, rasanya ingin kembali melihat lautan awan, serta menikmati sejuknya dan bersihnya udara di gunung.
MAHAMERU menjadi gunung pilihanku saat itu, selain karena Puncak tertinggi di Tanah Jawa, Mahameru yg begitu Famous (bukan korban film 5cm), disebut-sebut sebagai Puncak Para Dewa.

Jujur saja saya termasuk orang yang tidak suka diatur ketika melakukan perjalanan ke suatu tempat. Saya juga tipe orang yang tidak suka menunggu-nunggu seseorang yang serba lambat dalam mengerjakan segala sesuatu. Lebih baik bagi saya untuk pergi seorang diri, tidak terikat dengan orang lain, dan bisa mendapatkan momen-momen terbaik yang bisa saya abadikan di memori handphone ketika traveling.

foto 8

Oleh karena itu setiap ada teman yang mengajak untuk ikut open trip, dengan tegas saya langsung menolaknya. Walaupun harga dari open trip terkadang menggiurkan dan menggoda iman serta tempat yang dijadikan destinasi cukup menarik, tetap saja saya dengan lantang menolaknya.

Namun akhirnya, karena saking banyaknya ajakan teman-teman supaya ikut dan bergabung dengan mereka membuat hati saya goyah. Open trip yang pertama kali saya ikuti adalah perjalanan ke Mahameru. Perlahan tapi pasti semua perlengkapan telah siap, tiket perjalanan juga sudah ditangan.

Siapa sangka, dan tak seperti ekpekstasi awal,  Open trip ternyata cukup menyenangkan!

1. Harga yang bersahabat

foto 3(1)

Sebenarnya inilah yang dicari pejalan zaman sekarang. Tidak hanya tempat eksotik yang dikunjungi, tetapi juga tentang harga bersahabat. Selain itu, mengikuti  Open trip dapat membuat kita berhemat dalam waktu, transportasi, dan penginapan. Ibarat kata sekali kayuh, dua tiga pulau terlampaui.

Bayangkan, hanya dengan uang sebesar 650.000 rupiah sudah termasuk makan, transport, alat pendakian dan memasak, asuransi, dan surat perizinan untuk mendaki ke Semeru!

Selain itu kemudahan dari open trip adalah, kita bisa bebas menentukan paket yang kita mau. Tentunya harga paket yang murah dan mahal akan berbeda dari segi pelayanan dan kenikmatan traveling.

2. Bertemu teman baru

4e98277d3514021601d8d038aea2919aeb4c4efd69e63ecb2076177679de1136(1)Img_456136

Img_456139.JPG

Melakukan perjalanan dengan orang yang belum kita kenal terkadang terasa canggung. Itulah yang saya alami ketika pertama kali mengikuti open trip. Seperti biasa orang yang ikut open trip pasti akan selalu bersama dengan teman satu timnya, termasuk saya.

Tapi apa gunanya bila kita pergi bersama tidak bersosialisasi dengan orang baru? Itulah poin saya. Hanya bermodalkan tongsis dan kamera serta senyuman yang ramah, saya mencoba mendekati mereka untuk mengobrol.

Siapa sangka dari foto selfie bareng suasana yang tadinya dingin menjadi ramai? Berkenalan dengan orang baru tentunya membantu kita untuk menambah teman, koneksi bisnis, atau mungkin jodoh.

3. Belajar sabar kepada orang lain

a00862ca3d201c1b7e9cc4c3e320b6426034fb9e7ad30651e8c9f2eb38af585e

Pergi dengan banyak orang yang memiliki perbedaan sifat dengan kita mungkin tidak mengenakkan. Bayangkan ketika semua sudah siap berangkat, kita harus menunggu seseorang yang belum siap dengan perlengkapannya atau harus sabar menunggu antrian untuk masuk kamar mandi atau mungkin sekadar mengantri untuk mengambil makan malam.

Ketika ikut open trip, kita belajar menekan ego kita masing-masing. Berhubung kita pergi bersama dengan orang banyak, alangkah baiknya untuk saling mengingatkan antar teman ketika ada yang terlambat. Dengan saling mengingatkan tentunya perjalanan akan berjalan lancar dan akan lebih menyenangkan bukan?

4. Melatih kedisiplinan

Img_456144.JPG

Mengikuti open trip berarti kita mengikuti jadwal yang sudah diberikan oleh pihak penyelenggara tur. Dalam sebuah open trip, jadwal yang diberikan biasanya cukup padat. Maklum kita akan mengunjungi beberapa tempat dalam waktu yang singkat.

Eh ada yang pasang alarm nggak? Kalo nggak ada biar saya yang pasang,” kata teman setenda saat itu.

Awas jangan telat bangun lho! Nanti ditinggal!” seru yang lain.

Memang kita akan kelelahan mengikuti jadwal yang diberikan. Tapi anggap saja ini sebagai hadiah bagi kita dalam mengunjungi spot yang menarik. Jadi tidak usah mengeluh harus bangun di pagi buta untuk mengejar sunrise di gunung dengan medan yang cukup berat atau melihat sunrise di balik bukit dan danau yang bersamaan dengan turunnya kabut tipis. Yang pasti pengalaman ini akan jauh lebih berharga dari rasa lelah yang kamu rasakan setelah melihat pemandangan yang indah di tempat tersebut.

5. Semakin mengenal Indonesia

Img_456142

foto 21

foto 30foto 18

Disadari atau tidak, bertemu dengan teman baru yang berbeda  daerah akan membuat kita menemukan ide baru untuk mengadakan trip ke tempat lain. Itulah yang terjadi dengan saya dan teman-teman baru dalam rombongan open trip kala itu.

Bertemu dengan teman dari Jakarta, Surabaya, Malang dan Balikpapan, membuat kami berencana melakukan trip bersama kembali. Asyik bukan? Dari yang tidak kenal, menjadi kenal dan lebih akrab. Atau mungkin setelah mengikuti  Open trip, akan banyak referensi-referensi baru untuk dikunjungi..

Sebenarnya ada satu lagi point plus dari Open trip yang aku ikuti kali ini..

Penasaran??

-TS-

Tips Mendaki Sambil Berpuasa dan Menghindari Momoknya!!

Mendaki gunung, kegiatan yang membutuhkan tenaga dan stamina prima. Lalu, mungkinkah kita melakukan pendakian saat sedang berpuasa? Puasa bisa kapan saja, dalam Islam, ada puasa Ramadhan dan puasa – puasa sunah yang lain. Akankah itu menjadi penghalang? Tentu tidak, karena pada dasarnya kegiatan mendaki gunung dan petualangan tidak di larang jika sambil berpuasa dan tak membuat batal puasa kita. Paling tidak ada persiapan matang dan ada beberapa tips untuk yang berpuasa agar bisa tetap berpetualang.

foto 32foto 35

Berpuasa saat libur bukan berarti tidak melakukan apa – apa. Bukan berarti diam di rumah, tidur selama mungkin, hanya menunggu adzan magrib cepat datang. Itu tak salah memang. Tapi sayang, banyak waktu terbuang. Padahal saat berpuasa pun bisa melakukan bermacam aktivitas kegemaran seperti biasa, termasuk mendaki gunung ataupun aktivitas luar ruang lain yang bernuansa petualangan. Tentu porsi dan caranya berbeda dibanding saat tidak berpuasa. Butuh persiapan ekstra agar pendakian puasa anda bukan hanya sukses, pun memberi pengalaman petualangan spritual yang mengesankan.

Niat Pondasi Utama
Apapun yang anda lakukan saat berpuasa termasuk mendaki gunung, niat berpuasa menjadi modal paling ampuh untuk mempertahankan puasa anda hingga tiba waktunya. Tanamkan niat puasa anda kuat – kuat di dasar hati, pasti anda mampu membendung derasnya serbuan godaan, bahkan memberi nilai lebih puasa anda seberat apapun aktivitas yang anda lakoni.

foto 33

Adaptasi
Biar tidak kaget sebaiknya beradaptasi dulu sebelum mendaki. Minimal berpuasa beberapa hari dulu atau setelah minggu pertama puasa, baru kemudian mendaki. Saat beradaptasi, sebaiknya diisi dengan olahraga kecil, pagi atau sore hari. Buat yang terbiasa puasa senin – kamis sebelum puasa Ramadhan dan tetap beraktivitas seperti biasa, tentu adaptasinya lebih mudah.

Siapkan Stamina dan Mental
Mendaki gunung saat berpuasa perlu stamina dan mental lebih, mengingat tantangannya jauh lebih berat dibanding diluar puasa. Persiapkan stamina dan mental anda seperkasa mungkin agar mampu menghadapi segala rintangan, baik yang datang dari alam, pribadi maupun orang lain.

foto 30

Teman Pendakian Sejiwa
Pilih teman pendakian yang sama – sama berpuasa. Bila tidak, sebaiknya pilih teman yang menurut anda bisa menghormati dan mendukung anda berpuasa, bukan justru teman yang menggoda dan melemahkan niat anda. Tak ada salahnya anda memberitahu sebelumnya bahwa anda berpuasa agar teman anda yang mungkin tidak berpuasa lantaran ‘berhalangan’ bagi perempuan atau memang berbeda keyakinan, bisa memaklumi anda dan mengikuti cara anda mendaki. Andai ternyata teman pendakian anda tidak seperti yang anda harapan, anggap saja itu godaan iman yang harus anda lawan.

foto 21

Perlengkapan dan Logistik Ringkas
Bawa perlengkapan dan logistik pendakian yang ringkas. Anda harus cerdas memilih dan mengemasnya seringkas mungkin agar anda nyaman membawanya. Pilihan lain, gunakan tenaga porter lokal untuk membantu membawa barang anda. Perlengkapan shalat jangan lupa dibawa. Begitupun dengan suplemen penguat stamina, sebaiknya diminum setelah berbuka atau sahur. Buah kurma kemasan juga masukkan dalam daftar menu anda, dan makanlah beberapa butir saat berbuka biar nuansa Ramadhan tetap kental meski di gunung.

Pemilihan Rute yang Tepat
Sebaiknya pilih rute pendakian umum yang paling mudah, cepat, dan tentu resmi ( baca: legal sesuai aturan pengelolanya dalam hal ini pihak taman nasional ). Buang jauh ambisi mendaki di jalur sulit terlebih berekspedisi membuka jalur pendakian baru saat berpuasa, pasalnya jelas membutuhkan tenaga dan waktu yang lebih di banding pendakian biasa. Indahkan aturan tertulis yang berlaku di jalur pendakian yang anda pilih, termasuk tabu yang berlaku di masyarakat setempat biar lancar.

foto 6

Waktu Pendakian yang Pas
Ada 3 waktu pendakian yang bisa anda pilih mulai dari basecamp di desa terakhir. Pertama: Bila anda ingin merasakan berbuka puasa di lereng gunung, sebaiknya mendaki sore hari sekitar pukul 4 sore. Mendakilah dengan santai. Jangan terlalu cepat, jangan pula terlampau lamban. Selingi dengan beberapa kali istirahat sejenak. Menjelang magrib, istirahatlah untuk menyiapkan menu berbuka bersama dan shalat magrib berjamaah. Lalu lanjutkan pendakian hingga puncak. Kedua: Mendaki malam hari setelah teraweh hingga puncak, lalu istirahat atau tidur setelah sahur. Turun dari puncak sore hari. Ketiga: Mendaki setelah sahur dan solat shubuh, lalu istirahat penuh jelang siang hari. Dilanjutkan sore hari jelang magrib atau setelah berbuka dan magriban.

Jaga Puasa Anda
Jaga puasa anda dari hal – hal yang mengurangi apalagi membatalkan puasa anda saat mendaki, seperti bergunjing dan lainnya. Sebenarnya hal ini bukan cuma saat mendaki gunung saja, pun ketika melakukan aktivitas outdoor apapun dan dimanapun.

Bernilai Spritual Plus
Isi kegiatan pendakian puasa anda dengan hal – hal yang memberi nilai spritual plus. Misalnya kalau mendaki saat berpuasa Ramadhan sebisa mungkin tetap melakukan solat taraweh, apalagi dilakukan dengan berjamaah di gunung tentu jadi pengalaman berkesan. Tak lupa menyempatkan waktu untuk tadarusan, mengaji ( membaca Alqur’an ), berzikir, dan salawatan saat beristirahat.

Abadikan Moment
Mendaki gunung saat berpuasa memang bukanlah hal baru. Tapi tetap menjadi sesuatu yang langka karena jarang orang melakukannya. Mengingat faktor tantangannya yang lebih berat, bisa jadi anda melakoninya sekali seumur hidup. Untuk itu abadikanlah moment – moment indah pendakian puasa anda, misalnya saat berbuka ataupun sahur bersama, solat taraweh di gunung dan lainnya dengan kamera foto dan video. Evaluasilah hasil pendakian puasa anda untuk mengetahui kekurangan dan kelebihannya. Lalu sebarkan pengalaman anda ke khalayak, agar pendaki lain memperoleh asupan informasi berharga sebagai modal untuk mendaki gunung saat berpuasa seperti yang anda lakukan.

Mendaki gunung saat berpuasa bukan menjadi pilihan utama. Ini dikhususkan bagi pendaki yang benar – benar siap fisik – mental dan ingin merasakan atmosfir spritual berbeda. Atau kebetulan waktu luang atau libur panjangnya pas puasa Ramadhan.

Prioritas utama, tetaplah berpuasa Ramadhan karena wajib hukumnya bagi muslim / muslimah yang memenuhi syarat. Sementara mendaki gunung cuma urusan dunia, dan itu bukanah hal terpenting. Jadi rasanya keliru bila anda lebih memilih mendaki gunung dibanding berpuasa wajib. Sejatinya, tetap berpuasa Ramadhan meskipun mendaki gunung ataupun berkegiatan petualangan lainnya.

foto 29

Bila anda mau dan benar – benar siap mendaki gunung saat berpuasa Ramadhan ataupun puasa – puasa sunah lainnya dengan mengikuti panduan di atas, silakah. Tapi ingat, jangan coba – coba tanpa persiapan! Karena ada satu momok yang selalu menghantui para penggiat alam dan pendaki saat bertualang di bulan puasa..

Yapp.. “Anyang-anyangan”

Anyang – anyangan bisa merupakan suatu gejala yang tidak berbahaya misalnya karena habis dari tempat yang panas menuju tempat yang dingin.. Lantas kita minumnya sedikit ini akan menyebabakan “Anyang-anyangan” terjadi karena kita dehidrasi atau kekurangan cairan. Tapi jangan salah juga, “Anyang-anyangan” juga bisa merupakan sebuah tanda dari penyakit ISK atau”Infeksi Saluran Kemih”. Yang mana kandung kemih mengalami infeksi, sehingga kandung kemih akan merangsang otak mengeluarkan isinya walaupun baru berisi sangat sedikit sekali.


Lalu bagaimana cara membedakan “Anyang-anyangan” yang disebabkan dehidrasi dengan “Anyang-anyangan” yang disebabkan oleh penyakit? Jika hanya dengan melihat gejalanya saja mungkin akan sulit sekali diketahui apakah “Anyang-anyangan” yang sobat derita merupakan tanda dari dehidrasi atau merupakan gejala dari infeksi saluran kemih. “Anyang-anyangan” yang disebabkan oleh dehidrasi biasanya akan sembuh dalam kurun waktu yang relatif lebih cepat, sedangkan “Anyang-anyangan” yang disebabkan oleh infeksi  saluran kemih biasanya akan terjadi dalam kurun waktu yang relatif lebih lama, atau sampai berhari hari. Sebelum melakukan pengobatan sebaiknya kita kenali dulu penyebab dari anyang anyangan yang sedang menyerang kita. Karena beda peneyebab dari “Anyang-anyangan” tentu juga berbeda dalam mengatasinya..

Bohong jika saya bilang saya tak pernah mengalami hal “Anyang-anyangan” saat mendaki, entah itu saat berpuasa ataupun tidak..

Mungkin karena perubahan tekanan dan suhu yang memicu, atau pada saat dehidrasi tubuh kekurangan cairan, sehingga tubuh akan berkompensasi untuk menurunkan produksi urine sehingga cairan tidak semakin banyak yang keluar. Asupan cairan yang rendah juga berpengaruh dengan tekstur BAB kita, karena kekurangan cairan ini feses akan mengeras sehingga terjadilah sembelit.yang jelas saat “Anyang-anyangan” menerpa, rasanya gak nyaman banget. bagaimana mau nyaman? saat dirumah aja kita pasti merasa risih, apalagi saat berada ditengah hutan yang sama sekali tidak ada toilet yang memadai..

Sebagai cara untuk mengatasi “Anyang-anyangan” ada beberapa hal yang bisa anda lakukan dan praktekkan.

Banyak minum air putih.. Hal ini akan sangat bermanfaat jika sobat mengalami anyang anyangan yang dikarenakan dehidrasi. Selain bermanfaat mengatasi anyang anyangan, minum air putih yang banyak juga sangat berguna bagi kesehatan tubuh kita. Atau mungkin jika saat anda berada di hutan anda bisa mencari dan mengekplore hutan tersebut dan mencari Cranberry..

13240478_1554482258191133_9139726837607372489_n

Apa itu buah Cranberry??

Cranberry adalah buah yang dijadikan sebagai pelengkap hidangan di hari-hari perayaan tertentu di Amerika. Buah ini termasuk ke dalam golongan buah beri dan termasuk ke dalam makanan sehat, dalam satu cangkir Cranberry hanya mengandung 25 kalori.

Ternyata selain untuk menyembuhkan Anyang-anyangan, buah cranberry memiliki kandungan vitamin C yang berfungsi sebagai antioksidan loh.

Tapi bagaimana jika saat itu kita puasa?? Emang ada buah Cranberry di Hutan indonesia??

Nah.. Sebelum anda diserang “Anyang-anyangan” “Infeksi Saluran Kemih” atau “Sakit Buang Air Kecil” Persiapkan serta Usahakan sebelum anda Sahur atau malam hari anda bisa mengkonsumsi Privé Uri -cran.

Selain dalam bentuk powder sachet, Privé Uri-cran juga tersedia dalam bentuk kapsul yang bisa kamu bawa ke mana saja dan mencegah kamu terserang Anyang-anyangan.

13177993_1548452588794100_3764355060387886766_n

Memang ada beberapa cara kuno yang dipercaya mampu mengatasi anyang anyangan seperti mengikat jempol kaki dan mengoleskan balsem di pusar.

Dua hal ini belum bisa dibuktikan secara medis,  bahkan jika sobat mengikat jempol terlalu kuat dan lupa melepaskan ikatan tersebut sampai sobat tertidur, di pagi harinya sobat akan menemukan jempol kaki sobat membiru karena tidak mendapatkan suplai darah. Berhati hatilah karena hal tersebut mungkin akan membuat sobat harus kehilangan jempol kaki sobat, alias jempol kaki sobat harus di amputasi karen mengalami kematian jaringan..

Serem khan??

Maka dari itu pakailah cara yang tanpa resiko, cara yang aman serta memiliki manfaat lebih..

Anda bisa mempersiapkan Puasa serta Traveling anda dengan bekal Privé Uri -cran yang tentunya bisa anda peroleh di Toko obat,  Apotek terdekat, serta di Guardian.13221100_1551256318513727_1272321910884522062_n

Semoga informasi dan tips dari saya bisa membantu anda yang sedang trip, travelling, mendaki gunung, atau melakukan kegiatan outdoor lainnya.

img_20150215_102341

Photos G4D4 by : Hendra Dopo, Tantri Septiani , Febyan & Fajar Achmadi

#G4D4Adventure

#SalamLestari

 

 

 

 

Kompor Mini Portable Superlight buatan Sendiri

Kompor menjadi peralatan yang wajib kamu bawa saat camping. Satu hal yang perlu langsung saya tekankan adalah, kompor portable berbahan bakar spirtus adalah yang terbaik dan cukup simpel untuk kamu bawa ke medan yang susah. Terutama  saat melakukan pendakian.

Namun, pernahkah terpikir untuk membuatnya sendiri? Tentunya dengan bahan-bahan sederhana yang mudah dijangkau, yaitu berbahan dasar kaleng minuman. Kaleng bekas yang menjadi sampah tersebut bisa kamu gunakan untuk menjadi bahan yang lebih berdaya guna.

Kamu bisa mengikuti tips membuat kompor portabel buatan tangan dari innamag berikut:

 

Langkah 1: Yang kamu butuhkan adalah 2 kaleng bekas Soft Drink, Spidol, Gunting atau Cutter / Pisau lipat, paku, Alkohol, dan Serat fiberglass.

Oh iya, satu catatan dari saya, “Anda boleh menggunakan kaleng dengan berbagai ukuran.. berbagai merk pula.. bisa itu ColaCoca, Tafan, Semprit, Ponari Sweet, ato bahkan Bir Banting”

 

Foto dari innamag

 

Langkah 2: Tandai kaleng pada bagian bawah. Untuk batas pemotongan kaleng dan untuk bagian yang akan dilubangi nanti. Lihat pada gambar.

h-2

 

Langkah 3: Potong bagian bawah kaleng usai ditandai, dan ambil bagian bawahnya. Satukan kedua potongan tersebut hingg saling menutup. Pada bagian dalam masukan fiberglass.

h-3

 

Langkah 4: Tuang alkohol ke dalam lubang sebagai bahan bakar.

h-4

 

Langkah 5: Kompor portabel ramah lingkungan siap menjadi teman perjalananmu untuk dibawa camping.

h-5

***

Jangan pernah meninggalkan Kompor buatan ini di Jalur pendakian atau tempat anda bertualang..

Jaga Semesta ini untuk cucu kita nanti, biarkan mereka juga menikmati Amazing Journey seperti yang kita lakukan.. Pastikan pula mereka menikmati keindahan Indonesia..

IMG_20150215_102341

Photos by : #G4D4Adventure

#SalamLestari

-FA-

Rinduku Tertinggal di Shelter Akhir

Ini adalah perjalanan saya yang ke sekian kalinya ke Semeru, atap tertinggi pulau Jawa. Rencana pendakian berawal dari kemauan dan desakan salah satu teman. Dia sangat tertarik untuk kesana, setelah sebelumnya melihat foto-foto saya via social media dan blog pribadi saya.. Kita yang berasal dari berbagai daerah, mulai dari saya sendiri (Malang), Suryadi (Balikpapan), Bejo (Bontang), Pak Ruslan (Makassar), Mbak Yanti (Surabaya), Maulana (Balikpapan), Hamid (Bogor) langsung berdiskusi, dan diputuskan tanggal 15 Agustus 2015 kami akan jalan. Kami juga mencoba mengajak teman-teman lain yang mau ikut. Hasilnya sekitar 7 orang yang mau jalan dan mereka semua baru pertama kalinya ke Semeru. Saya dipercayakan untuk mengatur semua persiapan dan perlengkapan dengan dalil sebagai orang yang sudah sering menginjakan kaki disana..

15 Agustus 2015

MALANG

7 orang dari kami, memulai perjalanan hari itu dari Stasiun Kota Malang. Tepat pukul 08.00 WIB. kami bergerak menuju Tumpang, suatu desa kecil di kab. Malang. Dari sana, kami berganti kendaraan menggunakan Jeep berpenggerak 4×4 untuk menuju pos perizinan, yaitu pos Ranupani. Untuk menuju Ranupani,
Hari itu kami bertemu 2 orang teman baru, yaitu bule dari Prancis! Haha . Mereka berdua bernama Clo & Marie. Rupanya mereka kebingungan karena tidak ada satupun orang yang mereka jumpai dapat berbahasa Inggris. Kalo kami, yah lumayan lah, buktinya kami bisa bercakap-cakap dengan mereka. Haha 

 

RANUPANI

Perjalanan menuju Ranupani, kita akan melewati perkebunan penduduk. Kita juga akan melewati hutan, tetapi ada jalan aspal di dalamnya. Di tengah-tengah perjalanan, kita juga akan melihat savana Bromo dari atas. Semua pemandangan ini indah sekali, yang disayangkan hari itu, langit menggantung banyak sekali awan, sehingga cuaca menjadi sedikit mendung.

Sekitar pk 14.00 WIB, kami sampai di pos perijinan Ranupani. Kabut sangat tebal menyelimuti kami & beberapa kali hujan turun rintik-rintik. Pelajaran pertama yang saya dapatkan adalah “Jangan pernah sekalipun meremehkan cuaca di gunung”. Meskipun saat itu bulan Agustus, yang seharusnya matahari bersinar terik, tetapi di ketinggian 2.162 mdpl, hal tersebut tidak berlaku.

IMG_3236

img_0119

Di sekitar pos Ranupani, terdapat beberapa warung kecil yang menjual makanan. ada satu warung favorit saya.. namanya warung “Langit” mungkin karena warung itulah yang paling dekat dengan langit.. hihihihihi   

Di sana dijual nasi rawon, soto, pecel & beberapa makanan lainnya. Harganya, tentu saja mengejutkan, karena untuk seporsi nasi rawon, dengan irisan daging, dan kuah lezat yang panas kita hanya harus mengeluarkan kocek sebesar Rp 12.000,-. Menurut saya sih termasuk murah.

Pk 15.00 WIB, kami memulai perjalanan. Harap-harap cemas tanpa tahu medan-nya seperti apa, saya pede2 aja membawa tas carrier 80lt full barang bawaan & logistik. Harapan kawan-kawan saya bisa segera sampai di Ranukumbolo & menyaksikan dengan mata kepala sendiri keindahan danau yang membuat banyak orang terobsesi ke sana. Harapan mereka sepertinya kandas saat melewati & merasakan dahsyatnya trek menuju Ranukumbolo. Pk 17.00 WIB, langit mulai gelap, matahari yang sedari siang terhalang pekatnya kabut, sudah tidak bisa diharapkan untuk memberikan kami penerangan. Dalam waktu yang bersamaan, hujan pun mulai turun.  Di tengah perjalanan, saya sempat kedinginan, suhu yang menurun, disertai tetesan air hujan membuat jaket kami basah. Beruntung kami semua sudah siap dengan raincoat dan flysheet yang bisa dibuka di tengah jalur pendakian tanpa mendirikan tenda…

  • TIPS untuk teman2 pendaki, jika ingin mendaki gunung di atas 3.000 mdpl, saya sarankan gunakanlah sepatu yang nyaman. Bersol karet, sehingga tidak licin. Kalau ada, gunakanlah sepatu gunung. Jangan memakai jaket dengan bahan tebal. Selain ribet, kalau basah, justru membuat badan kita semakin dingin. Cobalah menggunakan jaket tipe windbreaker & waterproof. Cukup pakai 1-2 lapis pakaian, percayalah bahwa perjalananmu akan lebih nyaman, daripada menggunakan jaket tebal, karena seiring pendakian, asalkan kita bergerak terus, suhu tubuh akan naik dengan sendirinya.

Kembali ke perjalanan, beberapa kali kami terpaksa beristirahat untuk menaruh barang bawaan & sekedar melemaskan otot pundak. Saya pribadi sudah biasa merasakan trek menanjak dari pos Landengan Dewo & Waturejeng hingga mencapai Ranukumbolo. Halangan terbesar kawan-kawan saya bukan pada kaki, melainkan tas carrier & nafas yang tersengal-sengal akibat udara tipis gunung di malam hari. Sedangkan Halangan terbesar saya, tas carrier double milik teman wanita yang sebelumnya hampir menyerah ditengah jalur.. memang bukan pertama kalinya saya menjadi porter dadakan..

Untuk kalian para pembaca, pastikan nggak akan mencoba perjalanan Ranupani-Ranukumbolo di malam hari. Mengapa? percayalah hampir semua pemandangan indah di sana hilang, kita berebut oksigen dengan tumbuhan yang ada disana.. (masih inget pelajaran IPA saat SD khan bagaimana cara/proses tumbuhan bernafas?), semua indera mulai, penciuman, perasa, pendengaran kita dipakai dan harus tetap fokus..

Sekitar pk 23.00 WIB, akhirnya kami sampai di Ranukumbolo Terdengar suara “woosh.. woosh….”, yaitu suara angin kencang yang berasal dari arah danau. Nggak pake lama, kami segera mendirikan tenda, begitu satu tenda berdiri, teman-teman saya yang kedinginan langsung masuk & menghangatkan tubuh..

Malam itu, kami bersyukur, akhirnya kami sampai di Ranukumbolo dengan selamat setelah menghabiskan 8 jam perjalanan akibat hujan & jalanan yang licin.

  • Satu lagi TIPS pendakian di trek Ranupani-Ranukumbolo, perhatikan Team-mu, jangan sampai terpisah, terutama jika melakukan pendakian malam hari. Sudah banyak cerita para pendaki yang tersesat di tengah-tengah hutan ini. Seandainya terpaksa harus dibagi menjadi tim yang berbeda, hal ini bisa saja disebabkan kecepatan masing2 orang yang berbeda, usahakan jangan sampai ada tim yang tidak memiliki tour guide/penunjuk jalan.

Puji syukur saya naikkan pada Allah malam itu, karena perlindungan-Nya nyata untuk team kami. Sebelum tidur, kami menikmati susu coklat & makan nasi beserta kornet goreng. Lumayan nikmat lah, meskipun nasi-nya kurang matang. Hehehehe..

 

16 Agustus 2015

RANU KUMBOLO

Hari itu saya terbangun pk 05.00 WIB, sayup-sayup terdengar celoteh dari tenda sebelah. Rupanya beberapa teman saya mulai terbangun satu persatu. 2 orang di antara kami mulai mengisi air di botol-botol yang sudah kosong. Sumber air terdekat tentu saja berasal dari danau. Saran saya, refill-lah sepagi mungkin ketika orang-orang belum terbangun dan beraktifitas. Air masih jernih, belum tercampur limbah dari para pendaki..

Dingin pagi itu terasa sekali. Saya berteriak memanggil teman dan bertanya, “Mataharinya keluar nggak?”  Alhamdulillah Kami berhasil merasakan suhu dibawah 0 derajat celcius dan takjubnya melihat matahari membelah 2 bukit kembar di sana! Bulan agusatus adalah posisi paling pas untuk SUNRISE di Ranukumbolo.. Kalau sulit ngebayangin-nya, bayangin aja gambar standar anak kecil, matahari persis di antara 2 bukit. 

Demi mengusir hawa dingin (yang memang beneran dingin), saya diajak teman mencicipi yang namanya tanjakan cinta. Menurut mitos, kalau kita bisa melewati tanjakan cinta sambil membayangkan orang yang kita cintai tanpa menoleh sedikitpun ke belakang, kita bakal bisa bersatu dengan orang yang kita cintai itu! Jujur, saya sendiri sih nggak percaya, dan yang pasti bakal nyesel banget kalo nggak noleh, karena pemandangan Ranu Kumbolo dari arah tanjakan cinta keren banget!

img_3396

dsc_0765dsc_0770

IMG_7886.JPG

 

dsc_0108

 

dsc_0106

Siang hari, sekitar pk 10.00 WIB, kami segera berkemas untuk melanjutkan perjalanan menuju pos camping berikutnya, yaitu Kalimati. Sekali lagi saya harus melewati tanjakan cinta! Dari bawah, tanjakan cinta terlihat tidak terlalu terjal. Apalagi kalau hanya lihat di foto, tapi jangan berkomentar sebelum merasakan sendiri. Hahaha 😀 Mendaki tanjakan cinta dengan membawa tas carrier sebesar & seberat itu benar-benar sebuah tantangan buat kami. Apalagi setiap ada tanjakan, nafas boleh dibilang hampir habis. Memang benar, untuk mencapai Semeru, dibutuhkan stamina yang sangat kuat..

ORO-ORO OMBO

Setelah berhasil melewati tanjakan cinta, kami berhenti sebentar untuk mengatur nafas. Trek berikutnya adalah Oro-oro Ombo. Sebuah padang hijau yang sangat luas, berada di tengah kerumunan bukit-bukit. Di awal-awal musim pergantian musim penghujan menuju kemarau, seperti misalnya bulan Mei, kita akan disuguhi pemandangan indah dari hamparan tanaman Verbenna Brazilliensis Vell. Tetapi di bulan-bulan tengah, seperti Juli & Agustus, tanaman ini mulai kering. Bagi saya, oro-oro ombo adalah trek bonus di sepanjang perjalanan Ranupani-Semeru. Trek-nya datar & tidak ada tanjakan sama sekali..

img_8066

 

IMG_7897.JPG

CEMORO KANDANG

Setelah melewati padang verbenna, kami memasuki pos berikutnya, yaitu pos Cemoro Kandang. Disebut demikian karena memang trek berikut ini kami benar-benar melewati hutan cemara. Kami menjumpai banyak pohon yang tumbang, sepertinya akibat disambar petir. Jangan pernah meremehkan trek cemoro kandang dan jangan mengharapkan akan menjumpai turunan di pos ini, karena kami benar-benar terus menanjak, menanjak dan menanjak. Hahaha 

Melewati pos cemoro kandang ini, meskipun hari belum sore benar, masih sekitar pk 13.30 WIB, tapi kabut tipis mulai turun, alhasil udara mulai terasa dingin. Kami mengerahkan seluruh tenaga, demi secepatnya mencapai pos Kalimati.

dsc_0795dsc_0796

 

JAMBANGAN

Setelah berpuas ria dengan tanjakan demi tanjakan, akhirnya sekitar pk 16.00 WIB kami sampai di pos Jambangan. Sebuah dataran dan di sana kami bisa melihat gunung Semeru dengan jelas!!! (Di oro-oro ombo seharusnya bisa, tetapi saat itu tertutup kabut).

IMG_3419.JPG

IMG_3473

dsc_0803

 

KALIMATI

Pk 17.30 WIB, kami akhirnya sampai di pos Kalimati. Trek perjalanan dari pos Jambangan ke Kalimati relatif mudah, hanya setengah jam saja, kami sudah sampai. Sumber air terdekat yang ada di sana ada di tempat bernama Sumber Mani. 45 menit perjalanan PP untuk mencapai tempat ini. Beberapa di antara kami berangkat dan segera memenuhi botol kami yang kosong untuk perbekalan summit attack nanti malam dan tentu saja untuk memasak.

Beruntung bahwa hari itu kami mendapat shelter, yaitu semacam pos pondokan untuk para porter. Di sana kami terlindung dari angin dan tidak perlu repot-repot mendirikan tenda terlalu banyak.

Malam itu kami segera makan lalu beristirahat, kami masuk ke sleeping bag kami masing-masing sekitar pk 19.30 WIB. Berbicara tentang kenyamanan tidur selama pendakian, saya tidak mengalami kendala. Sleeping bag dan matras yang saya pakai tebal dan hangat. Teman saya menyarankan supaya memakai bantal angin, sehingga kualitas tidur pun lebih baik. Saya sendiri cukup menggunakan tas carrier sebagai sandaran kepala.

img_3333img_3340img_20161121_100811_hdrimg_20161121_101219_hdrimg_20161121_101401_hdr

 

Pk 23.00 WIB, saya dan team segera bangun dan mempersiapkan diri untuk perjalanan yang kami nanti-nantikan.
Briefing saya berikan tepat Pk 23.30 WIB. Cuaca malam itu cerah dan tidak ada angin. Teman saya berkata bahwa ini adalah kondisi yang sangat menguntungkan bagi kami. Tepat pk 00.05, kami semua berangkat. Tak lupa saya pimpin mereka untuk berdoa terlebih dahulu, menyerahkan setiap langkah kaki kami kepada Tuhan. Satu kalimat yg selalu saya katakan kepada tamu ataupun teman-teman sebelum menuju Puncak Abadi Para Dewa, “Untuk sampai ke atas dibutuhkan tekad yang kuat, kerjasama, dan kepedulian.. buang jauh-jauh ego kalian jika ingin menginjakkan kaki diatas tanah tertinggi pulau Jawa”.

17 Agustus 2015

ARCOPODO

Mendaki puncak Mahameru, kita akan selalu melewati suatu daerah yang bernama Arcopodo. Di tempat ini, trek yang dilalui cukup sulit dan menantang. Tidak terhitung berapa kali kami melewati tanjakan maut, disertai jurang di sebelah kanan-kiri kami. Jangan bercanda ketika dalam pendakian, karena nyawa taruhannya. Saling menolong dan solidaritas yang tinggi, itu yang kita perlukan. Bagi beberapa pendaki, ada 2 pilihan tempat camping. Yang pertama yaitu di Kalimati, dan yang ke-2 adalah di Arcopodo. Waktu itu ada salah stu kawan saya yang bertanya kepada ke saya, “Mengapa kita tidak menginap saja di Arcopodo? Bukankah itu lebih dekat?”

Ada 2 alasan yang saya berikan, yang pertama, tidak ada sumber air di Arcopodo, jadi dengan demikian, bila kami kehausan, kami tidak bisa mengambil air. Dan itu berarti mencobai diri sendiri. Alasan yang ke-2, trek menuju Arcapada lumayan berat, apalagi jika dilewati dengan membawa beban yang ada didalam tas carrier. Bagi saya itulah hal yang sangat masuk akal, mengingat perjalanan sebelumnya halangan terbesar kami adalah beratnya tas carrier. Jadi, silahkan memilih 🙂

DSC_0960.JPG

dsc_0287

BATAS VEGETASI / KELIK

Setelah sekitar 3 jam kami berjalan dari Kalimati, akhirnya kami melewati batas vegetasi, yaitu batas antara daerah hijau dan abu-abu di gunung Semeru ini. Dapat dilihat di google earth bahwa perbedaan warna perbatasan tersebut sangatlah mencolok.

“Gunung kalo masih warna hijau, itu berarti bukan gunung yang tinggi”. salah satu kalimat andalanku.. Selepas dari batas vegetasi, kita akan berjumpa dengan hamparan pasir dan batu. Selangkah demi selangkah kami berusaha mendaki, mendaki dan mendaki. Berikut ini beberapa tips yang ingin saya bagikan buat para pendaki,

  • Seperti yang saya bilang di catatan perjalanan hari pertama, pakailah jaket yang nyaman. Jangan terlalu tebal, lama-kelamaan itu hanya menghambat gerak tubuh kita.
  • Masing-masing orang harus membawa minum & camilan-nya masing-masing. Di perjalanan kami kemarin, sempat6 melihat pemandangan lain dari pendaki yang lainnya..  semua botol minum hanya dibawa oleh 1 orang. Hasilnya, untuk minum saja mereka harus saling tunggu.
  • Lebih mudah jika menggunakan tongkat. Kami membuat tongkat menggunakan kayu bakar yang ada di Kalimati. atau jika anda memiliki uang lebih belilah alat yg namanya Trekking Pole”
  • Atur langkah kaki baik-baik. Cerita bahwa pasir di Semeru membuat orang mundur 3 langkah ketika mereka maju 5 langkah itu bukan mitos ataupun cerita yang dibuat-buat. Jangan terburu nafsu ingin cepat sampai, tapi aturlah langkah dengan baik, demikian pula dengan nafas. Karena berdasar pengalaman saya, terburu-buru justru membuat stamina cepat hilang. Padahal perjalanan mendaki lumayan jauh (Khusus pemula :P).
  • berjalan zigzag itulah kunci kesuksesan yang sebenarnya.. memang melelahkan dan jarak tempuhnya lebih panjang, tapi percayalah hanya cara ini yang mampu menghemat stamina dan tenaga kalian..
  • Pakailah kaos kaki yang panjang melebihi mata kaki, atau Gaiter / Penutup celana untuk menutupi celah antara sepatu dengan celana, supaya kerikil tidak masuk. Pendakian akan sangat terganggu dengan kerikil yang masuk ke mata kaki.

20150721_055004

20150721_055010

dsc_0284

 

Beberapa orang dapat menyelesaikan pendakian dalam waktu yang relatif singkat, yaitu 3 jam. Tetapi bagi kami yang beberapa orang masih dibilang pemula, hal itu sebuah mimpi di awan-awan. Selangkah demi selangkah kami pertahankan tekad untuk mencapai puncak Semeru. Sekitar pk 04.00, warna langit sudah mulai berubah menjadi semburan warna oranye. Pertanda fajar segera menyingsing. Sejenak saya melayangkan pandangan ke atas, puncak tampak sangat dekat. Ternyata semua itu hanyalah tipuan mata belaka. Pk 04.30, langit sudah hampir menjadi terang, namun puncak tak kunjung tiba.. Dan disinilah cerita yang aku sebut dengan Amazinc Journey..

DCIM102MEDIAdsc_1020dsc_1021

 

“Massssssss Fajarrrrrrr..” teriak salah satu rekan saya asal Balikpapan..

sontak aku kaget dengan panggilan itu, sempat berpikir ada sesuatu hal negatif yg terjadi diatasku, tepat 10meter diatasku..

sedikit berlari kuhampiri hendra “Ada apa di??” balasku sambil berlari zigzag..
“Pak ruslan tumbang, beliau sesak nafas mas.. buruan mas.. pak rus udah kejang-kejang” teriak Suryadi.

Jantungku hampir berhenti saat melihat pak Ruslan yg sudah tergolek lemah diatas pasir bercampur batu atau jalur summit attack, tepat 400meter dibawah puncak Mahameru.

Hanya oksigen portable dan air hangat inilah penolongku,,

hampir 15 semprotan oksigen dari tabung keluar untuk menolong nyawa seniorku ini, dan air hangat dalam botol yang aku tarih di atas perutnya agar tidak terjadi kram perut nantinya..

hampir 20menit suasana tegang di jalur pendakian, beberapa pendaki yg lewat hanya menonton tanpa bisa berbuat banyak..

pak Ruslan perlahan bangkit, perlahan beranjak dari tanah, mencoba bangkit dibantu oleh Bejo..  Alhamdulillah pertolonganku tidak terlambat..

Terima kasih Ya Rabb.. Kau selamatkan nyawa senior saya, kau selamatkan nyawa guru saya..

tak kau coret catatan pendakianku dengan tinta merahmu..

Antara batas kesadaran, otak ingin sekali mencapai puncak, tetapi badan seperti berkata sudah. Tekad saya bulat harus mencapai puncak! sedangkan Semakin ke atas, trek yang dilalui semakin sulit. Kemiringan gunung bisa dibilang mencapai 45 derajat. Berjalan 1 langkah, mundur lagi 3 langkah. Perasaan saya saat itu cuma 1, putus asa. Beberapa teman terlihat beberapa meter di depan saya, mereka tampaknya tidak mau menyerah. hanya satu fokusku saat itu, pak Ruslan, Guruku, Seniorku, bapakku..

Di tengah pendakian, kami beralih haluan menuju ke jalur kanan, tampak lebih berbatu & sepertinya lebih gampang untuk dilalui. Tapi pandangan kami ternyata menipu. Bebatuan yang ada sangat rapuh untuk dijadikan pijakan. Berulang kami saya terpeleset & jatuh. Bahkan saya sempat terkena batu jatuh yang longsor akibat diinjak teman.

20150721_081335

Tanpa Basa basi, tugas sebagai sweeper aku oper ke Suryadi temanku asal banjarmasin, sedangkan aku turun membawa pak Ruslan menuju camp di kalimati..
Saya tidak mau mengambil resiko hanya untuk gengsi, hanya untuk pamer foto selfie yang sering kali dibuat acuan anak-anak kekinian..
Nyawa Pak Ruslan bukan sebuah pertaruhan gambling yg saya buat sebagai leader dan juga sweeper dalam tim ini..
biarlah saya dan pak Ruslan mengikuti upacara 17 Agustus di Kalimati atau biasa aku sebut dengan “Shelter Akhir”

IMG_3821

Kegagalan adalah awal dari sebuah keberhasilan. Meski saya dan pak ruslan gagal, tekad saya nggak luntur. Saya nggak mau jadi pendaki yang ceroboh.

Mereka, kawan-kawanku yang bisa dianggap pemula berhasil menginjakkan kaki di tanah tertinggi pulau Jawa dan melangsungkan upacara 17 Agustus di puncak tertinggi pulau Jawa!
Bangga? Ya, saya bangga. Tapi kebanggaan yang ada di hati bukan tentang gengsi para pendaki terhadap sebuah ketinggian yang katanya puncak abadi para dewa. Masih teringat dengan jelas, pendakian yang lalu-lalu puncak selalu menjadi rumah singgahku. Persiapan yang saya lakukan luntur gara2 accident yg menimpa kawan dan juga senior saya asal makassar! sesak nafas, perut kram & beberapa kali hampir muntah, tapi yang saya ingat, kalian harus terus, kalian harus berhasil, sudah sampai sini, jangan menyerah.

Kalau kalian bisa mencapai puncak, bersyukurlah karena kalian diberi kekuatan! Kalau belum mencapai puncak, berbanggalah karena kamu sudah pernah merasakan yang namanya bersatu dengan alam dan berjuang dengan sahabat-sahabatmu! inilah sesungguhnya yg disebut perjalanan bukanlah ambisi untuk sebuah gundukan tanah kering hanya untuk mengambil sebuah foto selfie.. 

Terima kasih buat keluarga & teman-teman yang mendukung & berdoa buat keselamatan saya & tim. Mohon maaf, beberapa hari ke depan izinkan saya sharing banyak pengalaman yang saya dapatkan di pendakian kali ini. Pendakian ke Semeru kemarin jelas nggak akan pernah saya lupakan seumur hidup. Berharga. Ya, sangat berharga. Beberapa teman meledek, ngapain naik gunung terus, hidup aja di gunung.  Ya, saya bangga karena saya mendaki sambil membawa tekad untuk mewujudkan mimpi teman-teman dan tamu saya, saya bangga bahwa saya mengusahakan banyak hal demi mencapai mimpi mereka! Meski hanya mimpi tentang gunung, tapi insha Allah dari sana justru saya maupun mereka akan belajar banyak hal tentang kehidupan..

IMG_1946IMG_2011IMG_3407IMG_3410IMG_3453

dsc_0263_2

img_9743

img_9749

Teruntuk putraku “Byan”

Rindu Ayah masih tertinggal di Shelter Akhir, Biarkan suatu saat nanti aku bisa membawa kembali Senandung padamu dan untuk para sahabat..

Senandung yang masih terngiang di telingaku.. Syahdu, mengundang rindu, yang sempat tertahan dalam kalbu..

Nampak di sana, Purnama menghangatkan malam..

Benderang dalam kelam..

Muncul layaknya bayangan yang mengisi setiap jengkal kehidupan..

Begitu berarti..

Walau tak pernah pasti,

Itu kan termiliki..

Asa itu selalu tersimpan dan membara di lubuk hati..

Suatu Malam di bawah bintang2 di jalur terlarang..
Teruntuk putraku yang sangat kusayangi, senandung itu tak kan selamanya berlagu bila kau selalu diam mengharapkannya, percayalah, untuk terus maju dan membuang semua peluh, yakin pada setiap apa yang kau impikan, hingga nanti senandungmulah yang akan berlagu untuk menyambut perwujudan mimpi-mimpimu..
Ayah akan selalu disini nak, menemani langkahmu, mengusap peluhmu, membelaimu dengan doa, menyambutmu dengan senyu terindah, memberikan bahu untukmu bersandar ketika kau lelah berlari untuk mengejar mimpi-mimpimu..

Ayah akan selalu terjaga untukmu, tertawa saat kau bercanda, menangis haru saat kau dapatkan kesempatanmu, sembari memelukmu erat..

IMG_1394IMG_1391

Ayahlah seseorang tidak akan pernah meninggalkanmu sendiri..

Karena inilah cintaku.. Engkaulah kasihku “Byan”..

Saat ini bulan tak nampak, tapi bintang disini nampak memenuhi pandangan Ayah nak.. Kalo Byan ada disini pasti Byan bakal suka.. Ayah percaya bahwa Byan akan banyak berdoa & berharap pada bintang2 yg jatuh saat ini..

Ini Gunung favorit ayah, Gunung tempat ayah bekerja nak.. Bahkan Gunung ini mungkin bisa jadi tempat favorit kamu suatu saat nanti nak..
Inilah sebuah pengharapan yang tertuang ketika dingin memeluk malam, dalam hati kecilku di bukit ini.

Ditengah gelapnya jalur ini, Memoriku memutar kembali semua rentetan potret indah yang aku alami dengan “Pelangiku” Binar matanya, celotehannya, cemburunya, bawelnya, bahkan umpatan-umpatannya..

Meski memang ayah harus bekerja lebih keras lagi, tapi ayah akan selalu yakin untuk lepas dari ketidaktahuan.. karena semangatku ada disini, selalu membara dalam hati..

Terima kasih untuk pijar yang pernah kau cahayakan di perjalananku “Pelangi”..

“Everytime we fall down to the ground, we look up to the blue sky above
We wake to its blueness, as for the first time
Though the road is long and lonely and the end far away, out of sight
I can with these two arms, embrace the light
Somewhere a voice calls, in the depths of my heart
Keep dreaming your dream and dont ever let them aparts
The whispering voice we never want to forget, in each passing memory
Always there to guide you” –spirited away-
-FA-

IMG_2319

***

Jangan pernah meninggalkan Sampah Kalian di Jalur pendakian atau tempat anda bertualang..

Jaga Semesta ini untuk cucu kita nanti, biarkan mereka juga menikmati  seperti yang kita lakukan.. Pastikan pula mereka menikmati keindahan Indonesia..

IMG_20150215_102341

Photos by : #G4D4Adventure

#SalamLestari

-FA-