Fakta Tentang PORTER

Porter bagi para pendaki gunung tentu sudah tidak asing lagi. Porter adalah seorang pemandu jalan sekaligus pembawa barang bawaan para pendaki hingga sampai puncak gunung tujuan. Penggunaan jasa porter bagi pendaki saat mendaki gunung yang masih baru tentu sangatlah berguna. Terkadang porter sering terlupakan, tetapi jasa mereka sangat besar bagi pendaki.

Porter

Berasal Dari Penduduk Sekitar
Porter sudah pasti adalah penduduk sekitar perkampungan di kaki gunung, mereka sudah sangat hafal dengan kondisi alam sekitar dan jalur pendakiannya. Mereka sudah puluhan, bahkan ratusan kali mendaki gunung sehingga bisa dipastikan kelayakannya untuk menjadi pemandu. Tidak pernah ada cerita pendaki tersesat saat dibawa porter, kecuali memang ada kondisi luar biasa yang mengganggu.

Tidak Ada Ujian Khusus Menjadi Porter
Menjadi porter tidak ada ujian khusus. Hanya karena sudah terbiasa memikul beban berat saat bertani, tua maupun muda melakukan pekerjaan yang sama, menjadi porter. Bahkan tidak jarang kita temui para porter sudah bisa dikatakan cukup tua, tapi jangan dilihat dari umurnya, mungkin kita yang masih muda kalah sama mereka yang sudah tua.

sherpa

Kebutuhan hidup adalah satu – satunya alasan. Menjadi porter bukanlah pilihan mereka. Namun ketika kemampuan fisik menjadi satu – satunya modal yang bisa diandalkan, maka tidak ada pilihan lain. Kebutuhan ekonomi memang menjadi alasan yang klasik, tetapi memang itulah kenyataannya.

Kuat Dan Gesit
Jangan ditanya soal kekuatan para porter ini, mereka sanggup membawa beban melebihi berat badan mereka melewati jalan menanjak dan bebatuan yang terjal. Tidak jarang mereka hanya menggunakan sandal jepit dan pakaian seadanya, sangat jauh dengan para pendaki yang menggunakan jaket tebal dan sepatu gunung. Mereka juga gesit dalam mendaki, bahkan bisa jauh meninggalkan pendaki yang dibawakan barangnya.

Ramah Dan Murah Senyum
Porter itu bisa dikatakan potret sesungguhnya masyarakat Indonesia yang selalu ramah dan murah senyum, meski mereka membawa beban yang berat dan cukup lelah mereka selalu menebarkan senyum dan menyapa dengan ramah orang yang berpapasan dengannya.

o

 

images1

Bukan Pekerjaan Utama
Bagi sebagian porter, pekerjaan menjadi pemandu ini bukanlah pekerjaan utama mereka, hanya pada musim pendakian saja mereka menjadi porter. Selebihnya mereka adalah petani dan buruh tani seperti kebanyakan masyarakat lereng gunung yang memanfaatkan kesuburan tanah untuk bercocok tanam.

Solidaritas Tinggi
Para porter memiliki rasa solidaritas yang tinggi, biasanya mereka berada dalam satu paguyuban atau kelompok yang secara bergantian mendapatkan giliran menjadi pemandu, jadi tidak ada istilah monopoli atau semaunya sendiri.
img_0357
Koki Handal
Selain menjadi pemandu dan pembawa barang para pendaki, porter juga mempunyai tanggung jawab yang lain, yakni sebagai juru masak. Tidak jarang ketika kita mendaki kita akan melihat para porter selalu berusaha untuk lebih dahulu sampai, itu bukan tanpa alasan, mereka hanya ingin memastikan tempat beristirahat sudah tersedia dan makanan juga sudah siap untuk disajikan. Sebuah keterampilan langka bagi orang yang berotot.

images


Gunung Ibarat Mesin Uang 
Bagi para porter, gunung ibaratnya mesin penghasil uang bagi mereka. Sebagian dari mereka berkata “Jika tidak ada gunung, mungkin kami tidak akan bisa makan” ada benarnya juga, tanah pegunungan yang subur dan jasa pendakian yang mereka berikan adalah sumber pencarian yang bisa mendatangkan pundi rupiah.

Leave a comment