Tegarlah Rimbaku

Tegarlah wahai hutan di Indonesia, yang kini, pada masa ini sedang terpuruk karena api yang meluluh lantakkanmu. Tegarlah wahai hutanku, jangan engkau menangis karena dukamu juga kami rasakan, sedihmu juga sedih kami semua para pecinta dan pengagum hutan Indonesia. Rona hijaumu kini perlahan mulai memudar, berganti warna merah api yang membuatmu rusak porak poranda.

Lereng – lereng gunung di Indonesia sedang berduka, mulai Gunung Sindoro, Gunung Merbabu, Gunung Ciremai, Gunung Sumbing dan banyak gunung – gunung di Indonesia hutannya terbakar nyala api yang besar. Merusak hutan berhektar – hektar. Siapa yang bersalah? Kitalah para pengagumnya sebenarnya, yang tidak setia menjaganya.

Pray For Indonesia Forest!

Mari kita kumandangkan doa dan harapan baik, agar hutan – hutan di lereng – lereng gunung di Indonesia segera hijau kembali, dan api segera pergi meninggalkannya. Hanya itu sejauh ini yang bisa dan harus kita lakukan. Berdoa untuk hutan Indonesia.

Sadarilah, rusaknya hutan akibat kebakaran adalah kerugian besar bagi hutan dan seisinya. Juga kerugian besar bagi kita yang selalu dalam lindungan hutan Indonesia. Darimana air untuk kita minum? Darimana udara bersih yang kita hirup setiap hari? Darimana kekayaan hayati yang kita nikmati? Semua dari hijaunya hutan disekitar kita.

Flora dan fauna penghuninya juga turut bersedih. Tidak ada lagi tempat bernaung dan berlindung. Apabila kita bisa masuk dalam dimensi mereka, niscaya isak tangis dan keluhan sedih menggema di seantero alam ini. Dengarkanlah dengan rasa dan hati. Buatlah tegar hutan Indonesia.


Kini, kita rindukan suasana hijaunya hutan dan ramahnya rimba tatkala kita menuju kerumah alam. Segarnya udara dan hembusan angin di pagi hari, kicauan burung penenang hati. Merindukan penjagaannya untuk kita. Kumandangkan doa kita untuk hutan Indonesia kepada Tuhan Sang Pemilik Alam. Tegarlah wahai hutan di Indonesia…

Apabila engkau tidak lagi berduka nanti, kami berjanji, tidak akan lagi merusakmu, mengotorimu, mengabaikanmu. Kami mencintaimu selayaknya kami mencintai hati dan nyawa kami. Tegarlah wahai hutan di Indonesia, tunggu kami di hijaumu dan udara segarmu. Kami cinta alam Indonesia sepenuh raga dan jiwa.

Leave a comment