Apakah Anda Pendaki SENIOR???!!

Pendaki gunung senior dan yunior sering kita dengar terungkap di berbagai forum online atau dalam kalangan para pendaki gunung pada umumnya. Terasa sekali ada perbedaan dan kesenjangan. Bila Anda pendaki yang kata orang yunior, maka Anda akan lebih berperilaku sedikit segan dengan pendaki yang Anda anggap senior. Kemudian, apa tanda – tanda bila Anda pendaki gunung senior?

cropped-p1100233.jpg


Biasanya perhitungan tersebut hanya dari sebuah hitungan kasar, jumlah gunung dan gunung mana saja yang pernah didaki oleh seorang pendaki. Bila jumlahnya banyak, atau gunung – gunung yang pernah didaki termasuk gunung impian, maka otomatis dia Anda hitung juga sebagai pendaki senior. Benarkah?

Tentu saja tidak. Pengakuan sebagai pendaki senior, menurut kami adalah kemampuan seseorang dalam pendakian gunung, menerapkan peralatan yang mendukung sebuah pendakian dalam semua rute. Termasuk membaca peta, penilaian kontur wilayah yang akan di jejak, perhitungan medan dan lingkungan gunung.

Sering kita menemui, seorang pendaki senior memandu pendakian, karena jalur gelap, sedangkan banyak pohon dan semak bertumbangan, dia akan menebak – nebak jalan, dengan alasan, jalur tersebut dahulu lewat sana!..Perhitungan yang salah bukan? Bukan lagi saatnya alam bisa ditebak.

Jadi, walau gunung yang baru didakinya jumlahnya hanya 4 buah gunung, tetapi dalam pendakiannya dia pandai menerapkan peralatan, pandai membaca peta, pandai menyesuaikan diri dengan lingkungan, dia termasuk pendaki gunung senior. Masih yunior apabila dalam pendakiannya di 100 gunung, dia hanya naik dan turun tanpa ada yang dia perbuat. Saat di tanya, jawabnya hanya: Lelah gan!

Jangan malu apabila Anda di tanya, “Berapa gunung yang telah kamu daki?” Tetapi tertunduklah malu apabila ditanya,” Apa yang kamu peroleh dari pendakian?” Dan Anda jawab: Tidak ada!

Banyak sebenarnya hitungan untuk menjadi seorang pendaki senior, mungkin berlanjut di artikel selanjutnya. Tetapi yang bisa kami yakini, seorang pendaki senior mendapat gelar tersebut bukan karena jumlah gunung yang pernah didaki dan gunung apa saja, tetapi perilaku dan penerapan diri dan alat pendakian pada alam.

Leave a comment