Aku, Kamu dan Mahameru part 2

Sejuk pandang matamu, manis senyumu..
Membuat Kalimati yg tadinya dingin menjadi Hangat..
Setiap kuinggat terik siang di Cemoro kandang, datanglah gelisah rindu yg menyiksa diri.
Yaaa..
Aku sadar jatuh hati pada sweeperku di pendakian ala Open trip kala itu..
Indahnya mayapada ingin aku arungi hanya bersamamu..
Karna kusadar hanya senyummu yang mampu membuatku malu..
Hanya rayuanmu yang mampu membuatku tersipu hingga pipi ini memerah..
Cintaku suci hanya untukmu, sesuci tirta Ranukumbolo dan Sumbermani yg pernah kita teguk bersama..
Tingginya harapku bersanding denganmu seperti tingginya Mahameru yang menjulang di langit biru..
“Kini Tak bosan kau katakan cinta, kau katakan rindu bila tak bertemu..”
Terima kasih Mahameru!

Sweeperku, Calon Suamiku

Agak geli juga kalo diingat-ingat.. Tapi inilah kenyataan yang aku dapat dari pendakian ala Open trip kemarin.. Selama 4 Hari 3 Malam aku ditemani seorang Sweeper dan juga teman serombongan asal balikpapan saat itu. Start dari Stasiun Kota Malang, berlanjut ke Tumpang untuk oper Jeep dan kemudian ke Ranupani tak ada sesuatu yang menarik!!

Img_456141Img_456138Img_456139

Img_456124

Hingga akhirnya tepat pukul 16.20 kami yg memulai berjalan dari Ranupani menuju Ranukumbolo mulai larut dalam suasana hangat kekeluargaan ditengah dinginnya jalur..

Step by step, derap kaki terus melangkah.. Tanjakan, Jurang yang dalam, embun dari kabut yang mulai turun serta hembus angin senja menemani perjalanan kami menuju ranukumbolo saat itu..

Damn!! Dislocation!!

Baru 120 menit kami berjalan.. Pos 1 menjadi saksi ketidak berdayaanku saat itu.. Kakiku terkilir!!

“Mana Sudah tasmu aku bawakan, kamu bawa yang enteng aja..” Logat khas Tanah Borneo itu masih teringat jelas..
Tawaran sweeper hebatku.. Terbayang seperti tawaran ngajak nikah waktu itu.. hahahahahaha..

Alhamdulillah aku masih bisa melanjutkan perjalanan menuju Ranukumbolo, meski memang kami datang terlambat disana.. 😀

Img_456133Img_456134

Hari pertama, hari kedua, kami lewati penuh cita.. kaki yg sakit seakaan tidak jadi masalah buatku.. tak menjadikanku patah semangat untuk menuju Cemorokandang, Jambangan dan Kalimati..

Riuh tetangga tenda ditemani kabut setelah hujan sore tadi menyambut, kutengok arloji yang sudah menunjukkan pukul 23.00. Inilah malam penentuan untuk menuju MAHAMERU.. Dilema menerpaku kala itu.. Ingin rasanya aku ikut ke atas sana, menemani dan selalu dekat dengan sweeperku..  bercerita hal yang tak penting di jalur.. hehehehe 😀

KAKIKUUUUU.. Tak mungkin juga aku paksakan untuk melangkah menuju 3676 mdlp dengan tanjakan serta kemiringan tanahnya yang semakin memperparah keadaanku.

Aku tak mau menyusahkan teman-temanku, aku juga tak mau cuma gara-gara aku mereka gagal untuk yang kedua kalinya mencapai puncak MAHAMERU!!

Img_456128Img_456136

Setelah membantu teman setenda, menyiapkan sarapan malam untuk mereka menuju puncak, akhirnya mereka berangkat juga menuju MAHAMERU.. Sedih memang tak bisa ikut mereka ke tanah tertinggi itu.. Next time (Mantap kusebut itu dalam hati)!!

foto 2

Cahaya mentari pagi sudah tembus ke tenda, mata ini mulai terbuka.. kumulai pagi ini dengan memasak dan bercanda dengan dua orang teman sependakian yang memang sengaja tidak ikut ke puncak.. Alih-alih menyiapkan makanan untuk mereka yang turun dari puncak, tapi kenapa kok seperti ada rasa khawatir yang berlebih.. Sampe jam 11.30 mereka kok belum turun..  Ada apa dengan mereka?? bagaimana dengan Sweeperku??

Kalo dia kenapa-kenapa ntar aku jalan turunnya ma siapa?? siap yang nemenin aku ngobrol di jalur?? siapa yang ambilin minum ama coklat stik dikeril?? 😦

Apaan sih.. pikiranku kok jadi parno gini..

Img_456130Img_456135Img_456131

Alhamdulilah.. Samar-samar akhirnya mereka terlihat juga dari balik rimbunan Bunga Senduro. Kawan-kawanku terlihat kelelahan.. Tanpa basi-basa lagi, kusuguhkan minum dan makan yg sudah aku persiapkan sebelumnya..

Seneng bingit liat mereka lahap (antara laper ato doyan)..

Meski tak jarang mereka menggodaku dengan foto-foto mereka di puncak.. foto kebanggan mereka.. Bikin Mupeng sih..

Tapi next time!! next time aku pasti bisa berdiri disana!!
Hari itu sebenarnya jadwal kami turun menuju ranukumbolo ialah pukul 13.00

Berhubung keterlambatan dan energi kawan-kawan yang sudah terkuras, akhirnya diputuskan bersama untuk camp lagi di Kalimati semalam..

Img_456143

Yeyeyeyeye… lalalalalala.. DUA Malam di Kalimati.. bahagianya aku.. 😀

Bikin Kopi ama coklat panas, Makan malam bersama, suap-suapan, inilah indahnya Open trip!

Saling bertukar cerita yang gak penting, saling ledek ala penggiat alam bercampur dan membuat suasana menjadi hangat dalam dingin kalimati saat itu.

ac11098ec3bfdedd8f49b25c73629009foto 1foto 3

Keesokan harinya kami turun menuju Ranukumbolo, tak ada halangan berarti saat kami turun.. bahkan kami sempat bertemu dengan pendaki unik di tengak jalur Cemoro Kandang menuju Jambangan.. Pendaki dengan kostum serba pink.. bergambar tokoh kartun “Hello Kitty” Suatu suguhan yang memanjakan mata.. hahahahha..

foto 11

Sedih memang berpisah dengan mereka setelah pendakian ini.. aku harus kembali ke Denpasar saat itu, mereka pula kembali ke kota mereka.. Surabaya, Jakarta, Malang dan Balikpapan..

Meski setelah Open trip aku dan kawan-kawan serta Sweeperku masih berkomunikasi, tapi masih saja aku rindu dengan suasana saat kami berada di  MAHAMERU. Hampir tiap malam obrolan kami berlanjut di grup WA yang kami buat setelah trip selesai.. Kami masih sering menceritakan keseruan perjalanan kemarin & sekedaer basa-basi atas keseharian kami masing-masing..
Kami seperti dipersatukan dalam satu ikatan yang dengan bangga aku sebut KELUARGA..Bahkan tak jarang Sweeperku juga masih berkomunikasi denganku via Japri..

Bagaimana kelanjutan kisah kita berdua.. Ada yang penasaran nih sepertinya?? Bentaran ya.. aku nguncir rambut Annabelle’ku dulu.. hehehehehe.. 😀

Img_456140Img_456137

Alhamdulillah tepat Hari Kamis 16 Juni pukul 20.16 WITA / 19.16 WIB kami resmi Pacaran..

Tak sengaja pula kami dapet angka unik 20.16-16-06-2016 semoga kedepannya sang sweeper bersama keluarga segera nyebrang laut untuk maminangku.. hihihihihihi..
Amin..

Percayalah.. Tak ada hal yang mustahil, meskipun gagal dalam pencapain puncak.. Tapi aku mendapat ganti yg lebih Indah..

Terima Kasih Tuhan..

Terima Kasih Mahameru..

Terima Kasih Teman-teman..

Terima Kasih G4d4 Adventure!!

*BigHug

Img_456129

Img_456132

*) Jangan pernah ambil atau merusak apapun di tempat ini..

Biarkan semua tetap pada tempatnya, dan mati karena usianya..

Jaga Semesta ini untuk cucu kita nanti, biarkan mereka juga menikmati indahnya Indonesia kelak..

IMG_20150215_102341Photos by : Fajar Achmadi, hendra Dopo, Tantri Septiani

#G4D4Adventure

#SalamLestari

-TS-

Aku, Kamu dan Mahameru part 1

Alam memang diciptakan oleh Tuhan untuk kita pergunakan dengan sebaik-baiknya, apalagi menjaganya sangat wajib sekali buat kita yang merasa sebagai makhluk yang numpang dibumi yang indah ini. Ibaratkan kalau kamu numpang dirumah orang lain terus ngerusak barang-barang yang ada dirumah orang itu. Apa kamu gak ngerasa malu numpang gitu?? harusnya bantuin beresin rumah ke, cuci piring ke, lap genteng pun juga boleh dicoba kalau emang kotor dan si pemilik menggijinkan.

Tapi ini malah merusak fasilitas yang ada dirumah orang itu, yang udah baik memberikan tumpangan. Gak mungkin kan kamu punya pikiran yang serendah itu? Gak punya malu banget kalau ada orang yang kaya gitu.!!

Yah ibaratkan begitulah BUMI, kita sebagai manusia udah numpang di bumi Tuhan yang isinya banyak beranekaragam makhluk hidup yang bisa kita manfaatkan. Tapi masih banyak orang gila yang malah merusak sebagian dari muka bumi ini. Hanya untuk kesenangan semata, yang aku kira hanya sementara..
Tapi tak jarang juga ada beberapa orang yang melestarikan alam ini dibalik merajalelanya perusakan alam di dunia ini. Apalagi banyak pecinta-pecinta alam yang sering mendaki gunung untuk sekedar menanam sebatang pohon agar tumbuh dipegunungan, selain mereka sengaja mendaki gunung untuk melihat keindahan alam yang telah diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Saya sendiri sudah suka mendaki gunung sejak duduk di bangku SMA, beberapa trek gunung sudah saya lalui. Namun akhirnya vacuum cukup lama dalam dunia pendakian..
Suatu hari terlintas keinginanku kembali menuju atap-atap Bumi, rasanya ingin kembali melihat lautan awan, serta menikmati sejuknya dan bersihnya udara di gunung.
MAHAMERU menjadi gunung pilihanku saat itu, selain karena Puncak tertinggi di Tanah Jawa, Mahameru yg begitu Famous (bukan korban film 5cm), disebut-sebut sebagai Puncak Para Dewa.

Jujur saja saya termasuk orang yang tidak suka diatur ketika melakukan perjalanan ke suatu tempat. Saya juga tipe orang yang tidak suka menunggu-nunggu seseorang yang serba lambat dalam mengerjakan segala sesuatu. Lebih baik bagi saya untuk pergi seorang diri, tidak terikat dengan orang lain, dan bisa mendapatkan momen-momen terbaik yang bisa saya abadikan di memori handphone ketika traveling.

foto 8

Oleh karena itu setiap ada teman yang mengajak untuk ikut open trip, dengan tegas saya langsung menolaknya. Walaupun harga dari open trip terkadang menggiurkan dan menggoda iman serta tempat yang dijadikan destinasi cukup menarik, tetap saja saya dengan lantang menolaknya.

Namun akhirnya, karena saking banyaknya ajakan teman-teman supaya ikut dan bergabung dengan mereka membuat hati saya goyah. Open trip yang pertama kali saya ikuti adalah perjalanan ke Mahameru. Perlahan tapi pasti semua perlengkapan telah siap, tiket perjalanan juga sudah ditangan.

Siapa sangka, dan tak seperti ekpekstasi awal,  Open trip ternyata cukup menyenangkan!

1. Harga yang bersahabat

foto 3(1)

Sebenarnya inilah yang dicari pejalan zaman sekarang. Tidak hanya tempat eksotik yang dikunjungi, tetapi juga tentang harga bersahabat. Selain itu, mengikuti  Open trip dapat membuat kita berhemat dalam waktu, transportasi, dan penginapan. Ibarat kata sekali kayuh, dua tiga pulau terlampaui.

Bayangkan, hanya dengan uang sebesar 650.000 rupiah sudah termasuk makan, transport, alat pendakian dan memasak, asuransi, dan surat perizinan untuk mendaki ke Semeru!

Selain itu kemudahan dari open trip adalah, kita bisa bebas menentukan paket yang kita mau. Tentunya harga paket yang murah dan mahal akan berbeda dari segi pelayanan dan kenikmatan traveling.

2. Bertemu teman baru

4e98277d3514021601d8d038aea2919aeb4c4efd69e63ecb2076177679de1136(1)Img_456136

Img_456139.JPG

Melakukan perjalanan dengan orang yang belum kita kenal terkadang terasa canggung. Itulah yang saya alami ketika pertama kali mengikuti open trip. Seperti biasa orang yang ikut open trip pasti akan selalu bersama dengan teman satu timnya, termasuk saya.

Tapi apa gunanya bila kita pergi bersama tidak bersosialisasi dengan orang baru? Itulah poin saya. Hanya bermodalkan tongsis dan kamera serta senyuman yang ramah, saya mencoba mendekati mereka untuk mengobrol.

Siapa sangka dari foto selfie bareng suasana yang tadinya dingin menjadi ramai? Berkenalan dengan orang baru tentunya membantu kita untuk menambah teman, koneksi bisnis, atau mungkin jodoh.

3. Belajar sabar kepada orang lain

a00862ca3d201c1b7e9cc4c3e320b6426034fb9e7ad30651e8c9f2eb38af585e

Pergi dengan banyak orang yang memiliki perbedaan sifat dengan kita mungkin tidak mengenakkan. Bayangkan ketika semua sudah siap berangkat, kita harus menunggu seseorang yang belum siap dengan perlengkapannya atau harus sabar menunggu antrian untuk masuk kamar mandi atau mungkin sekadar mengantri untuk mengambil makan malam.

Ketika ikut open trip, kita belajar menekan ego kita masing-masing. Berhubung kita pergi bersama dengan orang banyak, alangkah baiknya untuk saling mengingatkan antar teman ketika ada yang terlambat. Dengan saling mengingatkan tentunya perjalanan akan berjalan lancar dan akan lebih menyenangkan bukan?

4. Melatih kedisiplinan

Img_456144.JPG

Mengikuti open trip berarti kita mengikuti jadwal yang sudah diberikan oleh pihak penyelenggara tur. Dalam sebuah open trip, jadwal yang diberikan biasanya cukup padat. Maklum kita akan mengunjungi beberapa tempat dalam waktu yang singkat.

Eh ada yang pasang alarm nggak? Kalo nggak ada biar saya yang pasang,” kata teman setenda saat itu.

Awas jangan telat bangun lho! Nanti ditinggal!” seru yang lain.

Memang kita akan kelelahan mengikuti jadwal yang diberikan. Tapi anggap saja ini sebagai hadiah bagi kita dalam mengunjungi spot yang menarik. Jadi tidak usah mengeluh harus bangun di pagi buta untuk mengejar sunrise di gunung dengan medan yang cukup berat atau melihat sunrise di balik bukit dan danau yang bersamaan dengan turunnya kabut tipis. Yang pasti pengalaman ini akan jauh lebih berharga dari rasa lelah yang kamu rasakan setelah melihat pemandangan yang indah di tempat tersebut.

5. Semakin mengenal Indonesia

Img_456142

foto 21

foto 30foto 18

Disadari atau tidak, bertemu dengan teman baru yang berbeda  daerah akan membuat kita menemukan ide baru untuk mengadakan trip ke tempat lain. Itulah yang terjadi dengan saya dan teman-teman baru dalam rombongan open trip kala itu.

Bertemu dengan teman dari Jakarta, Surabaya, Malang dan Balikpapan, membuat kami berencana melakukan trip bersama kembali. Asyik bukan? Dari yang tidak kenal, menjadi kenal dan lebih akrab. Atau mungkin setelah mengikuti  Open trip, akan banyak referensi-referensi baru untuk dikunjungi..

Sebenarnya ada satu lagi point plus dari Open trip yang aku ikuti kali ini..

Penasaran??

-TS-

Pendakian Bersama “SEMERU” 3676mdpl

Gunung Semeru merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Semeru mempunyai ketinggian setinggi 3.676 meter. Gunung Mahameru merupakan gunung yang tertinggi di pulau Jawa dan gunung berapi yang kedua tertinggi di Indonesia, dan merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif.

Setiap lebih kurang 20 menit sekali, kawah Semeru (Jonggring Saloka) mengeluarkan Asap abu vulkanik berwarna hitam dan pasir.
Posisi gunung ini terletak diantara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06′ LS dan 120°55′ BT. Dilihat dari kejauhan Mahameru menunjukan bentuk kerucut yang sempurna, tetapi saat berada dipuncak gunung tersebut berbentuk kubah yang luas dengan medan beralun disetiap tebingnya. Kawah Jonggring Saloka, demikian nama kawahnya ini pada tahun 1913 dan tahun 1946 diisi suatu kubah kawah. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava kebagian selatan daerah Pasirian, Candiputro dan Lumajang.
Gunung Semeru adalah bagian termuda dari pegunungan Jambangan tetapi telah berkembang menjadi strato-vulkano luas yang terpisah. Aktivitas material vulkanik yang dikeluarkan meliputi: – Letusan abu, lava blok tua dan bom lava muda – Material lahar vulkanik bercampur dengan air hujan atau air sungai. – Letusan bagian kerucut yang menyebabkan longsoran. – Pertumbuhan lamban / berangsur dari butiran lava dan beberapa kali guguran lahar panas.
Seperti pada umumnya ditempat tinggi lainnya, daerah sepanjang rute perjalanan dari mulai Ranupane ( 2.200m dpl ) sampai puncak Mahameru mempunyai suhu relatif dingin. Suhu rata – rata berkisar antara 3°c – 8°c pada malam dan dini hari, sedangkan pada siang hari berkisar antara 15°c – 21°c. Kadang-kadang pada beberapa daerah terjadi hujan salju kecil yang terjadi pada saat perubahan musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Suhu yang dingin disepanjang rute perjalanan ini bukan semata – mata disebabkan oleh udara diam tetapi didukung oleh kencangnya angin yang berhembus ke daerah ini menyebabkan udara semakin dingin.

OPENTRIP SEMERU

#OpenTrip
Pendakian Bersama “MAHAMERU” 3676mdpl
10-13 September 2015
Quota terbatas!!
Meet Point Stasiun Kota Baru Malang
DAY I
10 September 2015 :
*08.00 : PESERTA DI HARAPKAN SUDAH BERKUMPUL DI MEETING POINT (STASIUN MALANG KOTA BARU).
*08.00 : Perjalanan menuju rest area.
*09.00 : Perkiraan tiba di Rest Area makan dan istirahat sejenak.
*10.00 : Perjalanan menuju Ranu Pane.
*13.00 : Perkiraan tiba di Ranu Pani istirahat sejenak sebelum melakukan pendakian.
*15.00 : Mulai Pendakian menuju Ranu Kumbolo 2.400 mdpl.
*19.00 : Perkiraan tiba di Ranu Kumbolo, bangun tenda dan masak ceria.
*Xx.xx : Istirahat bobok imuet ^.^

DAY II
11 September 2015 :
*05.00 : Bangun pagi hunting sunrise di Ranu Kumbolo.*Acara Bebas*.
*07.00 : Masak ceria sembari beres – beres peralatan.
*09.00 : Mulai tracking menuju Kali Mati.
*14.00 : Perkiraan tiba di Kali Mati bangun tenda dan masak ceria sembari menikmati pemandangan dari Kali Mati. *Acara Bebas*
*18.00 : Istirahat.

***ISTIRAHAT MEMULIHKAN FISIK UNTUK SUMMIT ATACK ***

*21.00 : Bangun dan Technical Meeting sebelum Summit “MAHAMERU”
*23.00 : Mulai pendakian yang sesungguhnya menuju Arcapada.

DAY III
12 September 2015:
*02.00 : Perkiraan tiba di Arcapada melanjutkan menuju puncak “MAHAMERU”.
*06.00 : Perkiraan tiba di Puncak “MAHAMERU”.

*08.00 : Mulai turun dari Puncak menuju Kali Mati.
*11.00 : Perkiraan tiba di Kali Mati Masak Ceria sembari beres – beres perlengkapan.
*12.00 : Perjalanan menuju Ranu Kumbolo.
*17.00 : Perkiraan tiba di Ranu Kumbolo, bangun tenda dan masak ceria sembari ngobrol hangat Modus juga boleh kok ^.^
*Xx.xx : Bobok imuet ZzZzZzZz

DAY IV
13 September 2015 :
* 04.00 : Bangun pagi dan masak ceria sembari persiapan menuju Ranu Pane.
*05.00 : Sarapan dan beres – beres peralatan sembari menikmati sunrise.
*07.00 : Mulai perjalanan menuju Ranu Pane.
*11.00 : Perkiraan tiba di Ranu Pane dan melanjutkan perjalanan menuju rest area.
*12.00 : Mulai Perjalanan menuju rest area.
*15.00 : Perkiraan tiba di rest area makan dan istirahat sejenak.
*16.00 : melanjutkan perjalanan menuju stasiun Malang Baru (MEETING POINT AWAL).
*17.00 : Perkiraan tiba di Stasiun Malang Kota Baru.

(KEGIATAN USAI PENGIBARAN MERAH PUTIH DI PUNCAK MAHAMERU SELESAI)

PERLENGKAPAN YANG HARUS DIBAWA :
**STANDAR PENDAKIAN**
• Carriel/Daypack min 50 liter.
• Pakaian Ganti – wajib.
• Spatu Tracking – wajib.
• Sandal Gunung / Jepit.
• Jaket Gunung / Hangat – wajib.
• Matras – wajib.
• Sleeping Bag – wajib.
• Air Minum & Makanan pribadi – Wajib.
• Alat Makan (Piring, Sendok, Gelas)
• Topi, Kacamata, Slayer, Masker / Buff.
• RainCoat/ Jas Hujan – wajib.
• Headlamp / Senter.
SYARAT & KETENTUAN

1. PENDAFTARAN DI TUTUP PADA TANGGAL 8 September 2015
2. JIKA KUOTA SUDAH TERPENUHI MAKA PENDAFTARAN DI TUTUP.
3. PESERTA MENDAFTARKAN DIRI DENGAN BOOKING VIA EMAIL atau KONTAK YANG TERSEDIA DAN DP 150.000 PER ORANG UNTUK TANDA JADI KEIKUT SERTAAN KEGIATAN.
4. PEMBAYARAN DAPAT DIANGSUR SEBANYAK 3 KALI DENGAN PEMBAYARAN KE II SEJUMLAH 350.000 PER ORANG.
5. PEMBATALAN DARI PIHAK PESERTA UANG PENDAFTARAN DI ANGGAP HANGUS
6. JIKA PEMBATALAN DARI PANITIA UANG AKAN DI KEMBALIKAN UTUH.
7. JIKA INGIN MENGIKUTI TRIP EXPLORE BROMO HARAP MENGHUBUNGI KONTAK YANG TERSEDIA
8. MINIMAL KUOTA PESERTA 7 ORANG JIKA TIDAK TERPENUHI AKAN DI BATALKAN ATAU TETAP BERJALAN DENGAN KETENTUAN YANG DI BERIKAN PANITIA.

**MOHON DI PAHAMI & DIMENGERTI**

CONTACT RESERVASI :
FAJAR ACHMADI
WhatsApp : 082245923265
Phone : 082245923265
Pin BBM : 54239032
Email : g4d4adventure@gmail.com

Blue Fire Kawah Ijen

Api seperti yang diketahui warnanya pasti merah, lantas bagaimana jika Anda ingin melihat sebuah api yang warnanya berbeda, tidak merah melainkan berwarna biru dan keluar dari sebuah kawah gunung. Dapatkah dibayangkan Anda berdiri dan menyaksikan fenomena itu dengan kepala Anda sendiri, momen keajaiban alam yang tiada taranya. Teramat spesial untuk dilewatkan karena di dunia hanya ada dua fenomena yang terjadi seperti ini dan salah satunya ada di Indonesia.

Salah satu Paradays in Indonesia itu Adalah kawah biru atau blue fire, fenomena alam yang unik dan hanya dapat dilihat di Kawah Ijen – Banyuwangi saja. Saking indahnya fenomena ini bahkan mengalahkan popularitas matahari terbit di Banyuwangi yang disebut sebagai matahari pertama di Jawa. Tak hanya itu, banyak wisatawan dari berbagai negara rela datang jauh-jauh sekedar untuk melihat penampakan Paradays si Api Biru di kawah Ijen.

_DSC0052cp2

ttt

1

Sumber: http://survival491m.blogspot.com

Sumber: http://alfinbanyuwangi.blogspot.com

 

Gunung Ijen adalah sebuah Gunung Berapi aktif yang terletak di daerah Kabupaten Banyuwangi, Jawa timur. Gunung ini mempunyai ketinggian 2.443 m dan telah empat kali meletus (1796, 1817, 1913, dan 1936).

Sedangkan Kawah Ijen sendiri adalah sebuah Danau kawah yang bersifat asam, yang berada di puncak Gunung Ijen dengan tinggi 2368 meter di atas permukaan laut dengan kedalaman danau 200 meter dan luas kawah mencapai 5466 Hektar. Kawah Ijen berada dalam wilayah Cagar Alam Taman Wisata Ijen, Kabupaten Banyuwangi, Jawa timur.

Sumber artikel: wikipedia indonesia

P1050419

Untuk hiking ke gunung ini bisa berangkat dari Bondowoso, dan disa juga dari Banyuwangi.

Untuk menuju gunung Ijen dari Banyuwangi, kita bisa menggunakan jasa Kereta Api ekonomi dengan tujuan banyuwangi dan turun di station Karangasem.

DSC00805

kemudian naik ojek dengan tujuan Kec. Licin Ds. Banyusari, dari Ds. Banyusari perjalanan dilanjutkan menuju Paltuding dengan menumpang truk pengangkut belerang.

DSC00810

Atau bisa juga menggunakan bus dan turun di Banyuwangi kota kemudian naik ojek, yang bisa langsung menuju ke Paltuding atau ke Ds. Banyusari. Namun dengan menggunakan bus, tarif yang akan kita keluarkan akan lebih mahal.

 

DSC00813

Pintu gerbang utama ke Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen terletak di Paltuding, yang juga merupakan Pos PHPA (Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam).

Alternatif rute adalah Bondowoso – Wonosari – Tapen – Sempol – Paltuding.

Tepat dibelakang Pos Poltuding, anda bisa menemukan kawasan/hamparan tanah datar yang cukup luas, dan biasanya digunakan para pendaki untuk beristirahat dan membuka Camp. mereka.

Jangan kawatir sobat kalo sobat tidak bawa tenda di pos akhir Paltuding ada penginapan sederhana yang dikelola Departemen Kehutanan berupa kamar seharga Rp 100.000 per malam atau vila dengan tiga kamar seharga Rp 500.000 per malam. Dari sini sobat tinggal naik ke kawah Gunung Ijen menunggu waktu pagi hari. Apabila sobat ingin lebih nyaman menginap di guest house milik PTP bisa memilih menginap di Perkebunan Belawan dan Jampit dengan harga mulai Rp 135.000 per kamar per malam. Tapi dari dua perkebunan ini Sobat harus menyewa kendaraan menuju ke pos Paltuding sejauh enam kilometer untuk keperluan mendaki gunung.

P1050409

Sedangkan dari Pos Paltuding untuk menuju Kawah Ijen, kita harus berjalan kaki dengan jarak sekitar 3 km.

P1050408 P1050407

Lintasan awal sejauh 1,5 km cukup berat karena menanjak. Sebagian besar jalur dengan kemiringan 25-35 derajad. Selain menanjak struktur tanahnya juga berpasir sehingga menambah semakin berat langkah kaki karena harus menahan berat badan agar tidak merosot ke belakang.

P1050422 P1050425

Setelah beristirahat di Pos Bunder (pos yang unik karena memiliki bentuk lingkaran) jalur selanjutnya relatif agak landai. Selain itu wisatawan/pendaki di suguhi pemandangan deretan pegunungan yang sangat indah.

DSC_3981 DSC_3985

Jalan di sekitar kawah sangatlah curam dan menanjak, dengan melewati tepian hutan yang dapat dengan mudah diikuti. Perjalanan ini dapat ditempuh sekitar 90 menit. Para pengunjung bisa berjalan di sepanjang bagian atas kawah, atau turun ke tepi danau yang sempit yang biasa dilalui para penambang saat mengambil belerang. Untuk menuju Kawah Ijen bisa ditempuh melalui 2 jalur yaitu, barat dan timur. Para pendaki lebih banyak memilih jalur barat, karena terbilang mudah dan hanya memerlukan waktu 1,5 jam dari ujung jalan menuju tepi danau.

252018DSC_3938

Api biru atau Fenomomena yang kami anggap Paradays ini sangat dekat dengan air kawah nya jadi kami harus turun sekitar 600 meter dari atas kawah, jalanan dari bebatuan serta licin + bergantian dengan penambang membuat kita mesti ati2. Salah langkah bisa jatuh ke kawah.

DSC_3914231924

21 17 DSC0081356 IMG-20141019-WA0199IMG-20141019-WA0194DSC_3967

 

*Satu hal lagi yang Harus dan Wajib saya Informasikan kepada kalian yang telah membaca tulisan saya ini..

Tetap Jaga Kelestarian tempat anda berwisata, jagalah Kebersihannya dan hindari segala bentuk Vandalisme..

Jangan pernah ambil atau merusak apapun di tempat ini..

Biarkan semua tetap pada tempatnya, dan mati termakan usianya sendiri.

Jaga Indonesia dan Semesta ini untuk cucu kita nanti, agar kelak mereka juga bisa menikmati apa yang namanya Paradays of Indonesia itu..

IMG_20150215_102341

Photos by : Anton Gamaliel & Fajar Achmadi #G4D4Adventure

#SalamLestari

#Paradays4Blog

-FA-

Rinjani-nya Sumatera

1gg

Berikut penjelasan umum tentang salah satu surga para pendaki yang satu ini..

Gunung Sorik Marapi adalah sebuah gunung yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Batang Gadis, secara administratif berada di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara.

Sorik Marapi merupakan gunung berapi aktif yang berketinggian 2.145 meter. Koordinat puncak gunung adalah 0°41′ 11″ LS and 99° 32′ 13″ BT.

Di puncaknya terdapat sebuah Kawah/danau vulkanik. Gunung ini tercatat pernah meletus sebanyak tujuh kali.

Masing-masing pada tahun 1830, 1879, 1892, 1893, 1917, 1970, 1986 dan terakhir pada tahun 1987. Pada letusan terakhir, Sorik Marapi memuntahkan debu dan lahar panas yang mengalir sampai ke Kabupaten Pasaman di Sumatera Barat.

Gunung Sorik Marapi adalah salah satu gunung yang masuk dalam kategori aktif normal, Kategori A.. sedangkan Gunung Sinabung yang Saat ini telah beberapa kali Erupsi hanya dikategorikan B.

“Artinya tipe B, gunung api yang sejak tahun 1600 tidak dikenali letusannya. Bahwa di situ ada manifestasi sulfatara (belerang) dan fumarol (asap/uap air), karena gunung api tersebut aktif, dengan tipe B. Artinya gunung api itu dikategorikan tidak berbahaya,” ujar Surono.

Sedangkan gunung berapi tipe A, adalah gunung berapi yang pernah meletus sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600..

Hiking  menuju puncak Sorik Marapi adalah bagaikan perjalanan menemukan surga di bumi dengan segala keindahannya.

Akan lebih beruntung lagi saat anda menjumpai Bunga Padma (Rafflesia Padma).. Iya memang benar bunga ini sangat langka untuk dijumpai, bunga yang jika sedang mekar bisa mencapai diameter 1meter ini haya bisa ditemukan disepanjang lereng Sorik Marapi..

CIMG0301Bunga Raflesia Patma saat mekar dengan diameter 38 cm lingkar badan 70 cm

Gumpalan Awan putih yang pekat seperti menyatu dengan puncak sorik marapi. Awan – awan itu seolah menjadi penghalang bagi siapa saja yang ingin melihat puncaknya. Hanya jika matahari bersinar terik, barulah puncak terlihat dari kaki gunung. Itupun selalu ditingkahi kabut tipis. Untuk mengetahui bentuk puncak secara utuh, hanya dengan satu cara: ” BERDIRI DIATAS PUNCAKNYA.

Rasa sedikit penasaran saya pun timbul di tempat ini, Banyak fofo yang kami ambil di tempat ini hampir semuanya di selimuti dengan kabut yang tebal. Dan berbanding terbalik, kalau kami sedang tidak mengambil foto atau gambar , seketika tempat ini cerah begitu saja. Biarlah ini menjadi rahasianya sendiri.. Menyimpan Segala Rahasia SEMESTA
ekspedisi-sorik-marapi
Puncak, kabut dan gumpalan awan itu menjadi pesona sendiri bagi Gunung Sorik Marapi. Uniknya, Sebagai sebuah objek wisata, keberadaan Gunung Sorik Marapi, terbilang tidak begitu populer. Bisa dihitung dengan jari berapa banyak pendaki yang datang setiap bulannya.
mungkin karena jarak dari Kota Medan yang jauh, merupakan salah satu penyebabnya.

Butuh waktu hingga 12 jam perjalanan dengan angkutan darat untuk menempuh jarak sepanjang 480 kilometer jarak dari Medan – Panyabungan, ibukota Kabupaten Mandailing Natal. Dari Panyabungan, harus menyambung dengan angkutan pedesaan menuju Desa Sibanggor Julu. Waktu tempuhnya sekitar 30 menit.

Desa Sibanggor Julu berada di lereng timur Gunung Sorik Marapi. Di desa inilah tempat terakhir bisa membeli perbekalan, mulai air mineral hingga biskuit. Titik awal pendakian dapat ditemui setelah melewati perumahan penduduk. Rumah – rumah panggung ini kental dengan tradisi lokal. Beratap ijuk dengan material dinding dan lantai dari kayu. Beberapa bagian rumah bahkan tidak menggunakan paku. Hanya belitan tali rotan sebagai perekat.

Seterusnya, setelah melewati barisan rumah tradisional itu, akan terlihat jalan setapak. Jalur itu melewati perkebunan coklat, karet, kopi dan tanaman keras lainnya milik penduduk. Titik awal pendakian itu adalah sebuah tanjakan ekstrim sekitar 75 derajat. Dengan stamina prima, setidaknya perlu 15 menit untuk melewati tanjakan ini. Tanjakan yang berada di ketinggian 1.100 meter dari permukaan laut ( mdpl ) ini merupakan tantangan pertama. Namun usai itu akan didapatkan shelter, tempat peristirahatan pertama. Posisinya persis di dinding bukit paling ujung. Jadinya, pandangan luas ke arah timur. Rumah – rumah penduduk tampak mengecil.

Tahapan perjalanan berikutnya relatif mudah. Walau jalanan terus menanjak, tetapi tidak terlalu menguras tenaga. Lantas akan terlihat perbukitan tandus. Awalnya tempat ini merupakan bukit belerang yang aktif. Beberapa penduduk mengatakan, sekitar tahun 1990 – an percikan api mengakibatkan terbakarnya kawasan ini. Maklum saja, belerang memang mudah terbakar. Ratusan hektar kawasan di sekitar bukit belerang ini berubah jadi tumpukan arang.

Setelah belasan tahun, kini tumbuhan baru mulai hadir. Namun entah mengapa sumber belerang yang ada di bukit ini justru berhenti berproduksi. Sisa – sisa semburannya yang sudah membatu seperti naik – turun gelombang air laut.

Bukit belerang ini, merupakan tempat peristirahatan kedua. Jika berangkat sangat pagi, sekitar jam enam atau jam setengah tujuh, maka di tempat ini sarapan sangat nikmat. Teh manis panas di dalam termos akan sangat membantu. Setiap teguk yang mengalir di tenggorokan, akan mengusir dingin di sekujur tubuh. Suhu yang mencapai 20 derajat celcius bisa jadi akan sangat menyiksa jika tubuh tidak terbiasa dengan suhu dingin menyengat.

TANAH LEMBAB
Dari bukit belerang tadi, pendakian akan terasa menguras tenaga. Pemandangan pun monoton, hanya dominasi pohon – pohon besar. Sesekali tanaman berduri menyabet wajah sebab berada persis di tengah lintasan pendakian. Karena relatif jarang dilewati, maka jalur pendakian seringkali harus ditebas ulang. Terkadang lintasan itu berbentuk terowongan dari pepohonan liar.

Tetapi, kemungkinan untuk tersesat sangat kecil. Ada kabel yang mengikuti alur pendakian. Kabel ini mengalirkan listrik untuk sebuah tonggak pemancar di puncak gunung. Memegang kabel ini tentu saja sangat tidak dianjurkan. Walau menurut warga belum memakan korban, namun harap diingat: selalu ada yang pertama untuk semuanya, termasuk tersengat listrik di lereng gunung.

Lintasan di sini umumnya tanah lembab. Hujan yang turun pada malam sebelumnya menyebabkan tanah berubah jadi lumpur saat diinjak. Kicauan burung murai batu ( Copsycus malabaricus ) yang biasa disebut piccala di sana, atau jejak binatang liar dapat ditemukan di sepanjang lintasan. Kawasan Gunung Sorik Marapi yang merupakan bagian dari Taman Nasional Batang Gadis, memang tempat habitat kambing hutan ( Naemorhedus sumatraensis ), tapir ( Tapirus indicus ), kucing hutan ( Catopumatem minckii ), kancil ( Tragulus javanicus ), binturong ( Arctitis binturong ), beruang madu ( Helarctos malayanus ), rusa ( Cervus unicolor ) dan kijang ( Muntiacus muntjac ) atau landak ( Hystix brachyura ). Kebanyakan pemburu yang berasal dari warga desa, hanya berhasil menembak burung. Sementara binatang buas lainnya, sudah jarang ditemukan.

Setelah melewati sekitar lima tempat peristirahatan, dengan waktu tempuh sekitar tiga jam lebih dari awal titik pendakian, kawasan puncak gunung mulai terlihat. Pohon – pohon perdu khas ketinggian berjejer di kiri dan kanan. Struktur tanah pun sudah berubah. Dari tanah lembab, berubah menjadi pasir. Kaki pun melangkah lebih ringan. Hingga akhirnya tiba di puncak pertama.

Jika telah sampai di sini, ada baiknya mengikuti tradisi masyarakat sekitar yang masih terjaga. Pendaki disarankan untuk melakukan adzan. Selain untuk memuji keagungan Sang Maha Pencipta, adzan ini merupakan upaya spritual agar dapat selamat hingga waktu turun nanti.

KAWAH SORIK MARAPI
Puncak pertama itu adalah hamparan tanah kering, tanpa kehidupan.. Dengan luas sekitar setengah lapangan bola. Kebanyakan pendaki berhenti sampai di sini karena di sinilah sajian utama Gunung Sorik Marapi berada, sebuah danau vulkanik dengan air Hijau – kebiruan. Inilah danau tertinggi di Sumatera Utara.

Danau ini menjadi pelepas lelah. Memandangnya dari tepian, seakan ada yang mengundang untuk terjun. Danau ini tidak ada namanya. Hanya disebut Danau Sorik Marapi. Airnya asam. Di sini semburan belerang masih kuat. Untuk turun ke danau, lumayan berbahaya. Jalurnya terjal, dan pijakan juga tanah pasir yang gampang runtuh. Bila tak awas, bisa terjun ke dasar danau yang dalamnya kira – kira 100 meter dari puncak pertama.

Tetapi dari atas saja, bisa dinikmati panoramanya. Dinding – dinding kawah danau terlihat menghitam, mencirikan kekokohannya. Membentuk Guratan2 yang pasti Saya Kagumi.. Sementara di beberapa sudut dinding, semburan asap solfatara perdengarkan suara menderu. Seringkali suaranya tidak terdengar karena tertimbun desau angin berkecepatan sekitar 40 kilometer per jam. Kadang angin seolah ingin membawa serta semua yang ada di puncak gunung untuk melayang bersamanya.

Berdiri berlama – lama di sini, akan membuat tubuh menggigil. Setidaknya butuh dua lapis jaket. Namun jika ingin mengambil visual danau dengan handycam maupun kamera, tantangan suhu dingin ini harus dihadapi. Kabut sering kali tidak bersahabat. Menutupi permukaan bahkan hingga keseluruhan danau. Makanya hampir tidak ada yang berhasil mengabadikan danau ini dengan utuh, tanpa sapuan kabut.

PUNCAK “SEJATI” SORIK MARAPI
Dari lokasi danau ini puncak kedua yang merupakan puncak sebenarnya bisa didapati dengan berjalan sekitar setengah jam lagi. Jalurnya sempit. Di kiri danau, di kanan jurang. Berjalan beriringan akan sangat berbahaya. Harus antri.

Sebuah tanjakan ekstrim berupa jalur batu podas yang hanya muat satu pijakan kaki, harus dilewati. Membawa barang akan berpengaruh pada kelenturan tubuh. Sebab itu, ada baiknya menitipkan ransel atau bawaan kepada teman, agar bisa melangkah dengan tenang.

Sementara puncak itu sendiri hanyalah sebuah tonggak batu putih setinggi satu meter. Di sana tertulis angka 2.100. Kemungkinan maksud awalnya untuk menjelaskan tinggi gunung, namun angka ini salah. Ketinggian Gunung Sorik Marapi sebenarnya 2.145 meter dari permukaan laut (mdpl).

Berdiri di atas tonggak batu putih itu, pandangan hanya lepas ke arah utara dan selatan. Pohon – pohon perdu menghalangi pandangan ke arah lain. Tapi tidak mengapa dari kedua arah tadi, gugusan Bukit Barisan akan menjadi kenangan untuk dibawa pulang. Tapi jangan terlalu lama di puncak, selain dingin menusuk tulang, kabut juga akan menjadi masalah jika pulang lebih dari jam lima sore. Perlu waktu sekitar tiga jam untuk mendaki, serta satu jam lebih untuk turun. Lewat dari jam lima, headlamp dan senter akan sangat dibutuhkan agar tidak terjerembab waktu turun..

Kicauan burung terdengar di dalam Hutan
Menandakan adanya hari yang baru akan datang
Indahnya alam ini membuat kami Terpaku 
Perjalanan kami ini pun terasa Haru. 
 
Kupejamkan Mata Sejenak Saat Tiba di Puncak 
Ku rentangkan Tanganku Sejenak dan Berteriak Sekuat Tenaga
Sejuk, Tenang, Senang kurasakan saat tiba di puncak ini 
Membuat ku seperti melayang kegirangan.
 
Wahai engkau pencipta Alam ini
Kekagumanku sulit untuk dipendam 
Dari siang hari hinga malam tiba 
Pesona mu tidak pernah Padam
 
Hembusan angin yg berirama di puncak Pegunungan 
Membuat tumbuh~tumbuhan seperti menari-nari 
Begitu indah melihatnya. 
Seperti berada di taman surga. 
 
 Sorik Merapi, keindahanmu terasa sempurna
 Kawah vulkanik berwarna hijaumu 
 Membuat semua orang terpana… 
 Membuat semua orang terkesima… 
Untuk Kalian yang Akan menuju Salah Satu Surga Indonesia Ini, Saya rekomendasikan untuk mencoba empat rangkaian kereta eksklusif produksi Woojin Industries, Korea Selatan. Yang didatangkan PT Railink, yang merupakan anak perusahaan dari PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dengan PT. Angkasa Pura II (Persero).
kereta

Setiap rangkaian terdiri dari empat kereta berkapasitas 172 tempat duduk yang sandarannya dapat diatur sesuai keinginan penumpang (reclining). Tidak hanya interior yang lapang, kereta ini dilengkapi empat rak penyimpanan bagasi di setiap kereta dengan posisi yang berdekatan dengan pintu. Selain itu, setiap unit kereta juga dilengkapi dengan dua LCD TV. Kemudian, kereta ini juga akan dilengkapi dengan jaringan internet nirkabel (wi-fi). Lumayan khan bisa langsung bersosialisasi di Socmed setelah anda turun dari Danau tertinggi di Sumatera Utara (Rinjani-nya Sumatera)

Dengan menggunakan empat rangkaian kereta modern ini, akan tersedia 36 jadwal perjalanan pergi- pulang (pp) setiap harinya. Waktu tempuh dari Stasiun Medan menuju Stasiun Bandara Kuala Namu sekitar 35 menit. Sedangkan dari Stasiun Bandara Kuala Namu menuju Stasiun Medan sekitar 45 menit.

Dijamin setelah lelah yang dinikmati Sorik Merapi, anda bisa memanjakan diri sejenak di Kereta ini..

Terima Kasih Tuhan..
Terima Kasih Semesta..Terima Kasih Railink..
Terima Kasih  Medan, Terima Kasih Sumatera Utara..
Terima Kasih Sorik Marapi, Kau suguhkan perjalanan menikmati surga Indonesia..
Tetaplah Diam dalam Tenang dan Sunyimu yang Agung.. Yang membuatku selalu rindu Puncak dan Kabut Mistismu..
#G4D4Adventure
-FA-

 

 

Tragedi Kelam di Dieng Tahun 1979

Ada yang pernah mendengar kasus atau tragedi mengerikan di Dieng tahun 1979? Mungkin sebagian besar belum pernah tahu kejadian mengerikan di malam mencekam tersebut. Dikabarkan 149 orang tewas dalam peristiwa ini.

Sahabat alam, tentunya kalian pasti pernah berkunjung ke objek wisata Dieng, pemandangan yang indah, udara yang segar, serta keramah tamahan para penduduknya. Namun dibalik semua itu, ada sebuah sejarah mengerikan yang tersembunyi.

Sebagian penduduk Desa di Dieng, pasti pernah mendengar yang namanya Tragedi Sinila. Peristiwa mencekam yang terjadi pada malam hari menjelang subuh tepatnya pada tanggal 20 Februari 1979. Tragedi ini disebakan karena sebuah fenomena alam, yaitu letusan salah satu kawah di dataran tinggi Dieng, yaitu kawah Sinila.

Menurut sumber yang didapat dari wikipedia, kawah Sinila terletak di antara Desa Batur, Desa Sumberejo, dan Desa Pekasiran, Kecamatan Batur.

Pada malam mengerikan tersebut, Kawah Sinila meletus dan mengeluarkan banyak gas karbondioksida dari dalam kawah tersebut ke udara. Banyaknya gas beracun yang keluar dari dalam kawah, menyebabkan udara di sekitar pemukiman penduduk ikut tercemar. Para penduduk yang berlari untuk mengungsi, mau tidak mau menghirup gas beracun yang sudah mencemari udara disekitarnya.

Menurut data dari berbagai sumber yang dikumpulkan, 149 orang, terdiri dari orang dewasa, orang tua, dan anak-anak ditemukan tewas bergelimpangan di jalan-jalan disekitar pemukiman penduduk. Bahkan tidak hanya manusia, sejumlah hewan ternak pun ikut menjadi korban dalam tragedi mengerikan ini.

Menurut sumber dari wikipedia, kawah Sinila tersebut meletus setelah sebelumnya terjadi gempa bumi di sekitar kawasan Dieng.

Sahabat pena, mungkin ini sedikit sejarah sebuah tragedi yang amat sangat mengerikan, bayangkan saja 149 jiwa manusia harus meregang nyawa karena alam telah berbicara. Pemerintah Indonesia sendiri pun menyatakan Tragedi Kawah Sinila dieng sebagai bencana nasional.

#G4D4Adventure