Aku, Kamu dan Mahameru part 2

Sejuk pandang matamu, manis senyumu..
Membuat Kalimati yg tadinya dingin menjadi Hangat..
Setiap kuinggat terik siang di Cemoro kandang, datanglah gelisah rindu yg menyiksa diri.
Yaaa..
Aku sadar jatuh hati pada sweeperku di pendakian ala Open trip kala itu..
Indahnya mayapada ingin aku arungi hanya bersamamu..
Karna kusadar hanya senyummu yang mampu membuatku malu..
Hanya rayuanmu yang mampu membuatku tersipu hingga pipi ini memerah..
Cintaku suci hanya untukmu, sesuci tirta Ranukumbolo dan Sumbermani yg pernah kita teguk bersama..
Tingginya harapku bersanding denganmu seperti tingginya Mahameru yang menjulang di langit biru..
“Kini Tak bosan kau katakan cinta, kau katakan rindu bila tak bertemu..”
Terima kasih Mahameru!

Sweeperku, Calon Suamiku

Agak geli juga kalo diingat-ingat.. Tapi inilah kenyataan yang aku dapat dari pendakian ala Open trip kemarin.. Selama 4 Hari 3 Malam aku ditemani seorang Sweeper dan juga teman serombongan asal balikpapan saat itu. Start dari Stasiun Kota Malang, berlanjut ke Tumpang untuk oper Jeep dan kemudian ke Ranupani tak ada sesuatu yang menarik!!

Img_456141Img_456138Img_456139

Img_456124

Hingga akhirnya tepat pukul 16.20 kami yg memulai berjalan dari Ranupani menuju Ranukumbolo mulai larut dalam suasana hangat kekeluargaan ditengah dinginnya jalur..

Step by step, derap kaki terus melangkah.. Tanjakan, Jurang yang dalam, embun dari kabut yang mulai turun serta hembus angin senja menemani perjalanan kami menuju ranukumbolo saat itu..

Damn!! Dislocation!!

Baru 120 menit kami berjalan.. Pos 1 menjadi saksi ketidak berdayaanku saat itu.. Kakiku terkilir!!

“Mana Sudah tasmu aku bawakan, kamu bawa yang enteng aja..” Logat khas Tanah Borneo itu masih teringat jelas..
Tawaran sweeper hebatku.. Terbayang seperti tawaran ngajak nikah waktu itu.. hahahahahaha..

Alhamdulillah aku masih bisa melanjutkan perjalanan menuju Ranukumbolo, meski memang kami datang terlambat disana.. 😀

Img_456133Img_456134

Hari pertama, hari kedua, kami lewati penuh cita.. kaki yg sakit seakaan tidak jadi masalah buatku.. tak menjadikanku patah semangat untuk menuju Cemorokandang, Jambangan dan Kalimati..

Riuh tetangga tenda ditemani kabut setelah hujan sore tadi menyambut, kutengok arloji yang sudah menunjukkan pukul 23.00. Inilah malam penentuan untuk menuju MAHAMERU.. Dilema menerpaku kala itu.. Ingin rasanya aku ikut ke atas sana, menemani dan selalu dekat dengan sweeperku..  bercerita hal yang tak penting di jalur.. hehehehe 😀

KAKIKUUUUU.. Tak mungkin juga aku paksakan untuk melangkah menuju 3676 mdlp dengan tanjakan serta kemiringan tanahnya yang semakin memperparah keadaanku.

Aku tak mau menyusahkan teman-temanku, aku juga tak mau cuma gara-gara aku mereka gagal untuk yang kedua kalinya mencapai puncak MAHAMERU!!

Img_456128Img_456136

Setelah membantu teman setenda, menyiapkan sarapan malam untuk mereka menuju puncak, akhirnya mereka berangkat juga menuju MAHAMERU.. Sedih memang tak bisa ikut mereka ke tanah tertinggi itu.. Next time (Mantap kusebut itu dalam hati)!!

foto 2

Cahaya mentari pagi sudah tembus ke tenda, mata ini mulai terbuka.. kumulai pagi ini dengan memasak dan bercanda dengan dua orang teman sependakian yang memang sengaja tidak ikut ke puncak.. Alih-alih menyiapkan makanan untuk mereka yang turun dari puncak, tapi kenapa kok seperti ada rasa khawatir yang berlebih.. Sampe jam 11.30 mereka kok belum turun..  Ada apa dengan mereka?? bagaimana dengan Sweeperku??

Kalo dia kenapa-kenapa ntar aku jalan turunnya ma siapa?? siap yang nemenin aku ngobrol di jalur?? siapa yang ambilin minum ama coklat stik dikeril?? 😦

Apaan sih.. pikiranku kok jadi parno gini..

Img_456130Img_456135Img_456131

Alhamdulilah.. Samar-samar akhirnya mereka terlihat juga dari balik rimbunan Bunga Senduro. Kawan-kawanku terlihat kelelahan.. Tanpa basi-basa lagi, kusuguhkan minum dan makan yg sudah aku persiapkan sebelumnya..

Seneng bingit liat mereka lahap (antara laper ato doyan)..

Meski tak jarang mereka menggodaku dengan foto-foto mereka di puncak.. foto kebanggan mereka.. Bikin Mupeng sih..

Tapi next time!! next time aku pasti bisa berdiri disana!!
Hari itu sebenarnya jadwal kami turun menuju ranukumbolo ialah pukul 13.00

Berhubung keterlambatan dan energi kawan-kawan yang sudah terkuras, akhirnya diputuskan bersama untuk camp lagi di Kalimati semalam..

Img_456143

Yeyeyeyeye… lalalalalala.. DUA Malam di Kalimati.. bahagianya aku.. 😀

Bikin Kopi ama coklat panas, Makan malam bersama, suap-suapan, inilah indahnya Open trip!

Saling bertukar cerita yang gak penting, saling ledek ala penggiat alam bercampur dan membuat suasana menjadi hangat dalam dingin kalimati saat itu.

ac11098ec3bfdedd8f49b25c73629009foto 1foto 3

Keesokan harinya kami turun menuju Ranukumbolo, tak ada halangan berarti saat kami turun.. bahkan kami sempat bertemu dengan pendaki unik di tengak jalur Cemoro Kandang menuju Jambangan.. Pendaki dengan kostum serba pink.. bergambar tokoh kartun “Hello Kitty” Suatu suguhan yang memanjakan mata.. hahahahha..

foto 11

Sedih memang berpisah dengan mereka setelah pendakian ini.. aku harus kembali ke Denpasar saat itu, mereka pula kembali ke kota mereka.. Surabaya, Jakarta, Malang dan Balikpapan..

Meski setelah Open trip aku dan kawan-kawan serta Sweeperku masih berkomunikasi, tapi masih saja aku rindu dengan suasana saat kami berada di  MAHAMERU. Hampir tiap malam obrolan kami berlanjut di grup WA yang kami buat setelah trip selesai.. Kami masih sering menceritakan keseruan perjalanan kemarin & sekedaer basa-basi atas keseharian kami masing-masing..
Kami seperti dipersatukan dalam satu ikatan yang dengan bangga aku sebut KELUARGA..Bahkan tak jarang Sweeperku juga masih berkomunikasi denganku via Japri..

Bagaimana kelanjutan kisah kita berdua.. Ada yang penasaran nih sepertinya?? Bentaran ya.. aku nguncir rambut Annabelle’ku dulu.. hehehehehe.. 😀

Img_456140Img_456137

Alhamdulillah tepat Hari Kamis 16 Juni pukul 20.16 WITA / 19.16 WIB kami resmi Pacaran..

Tak sengaja pula kami dapet angka unik 20.16-16-06-2016 semoga kedepannya sang sweeper bersama keluarga segera nyebrang laut untuk maminangku.. hihihihihihi..
Amin..

Percayalah.. Tak ada hal yang mustahil, meskipun gagal dalam pencapain puncak.. Tapi aku mendapat ganti yg lebih Indah..

Terima Kasih Tuhan..

Terima Kasih Mahameru..

Terima Kasih Teman-teman..

Terima Kasih G4d4 Adventure!!

*BigHug

Img_456129

Img_456132

*) Jangan pernah ambil atau merusak apapun di tempat ini..

Biarkan semua tetap pada tempatnya, dan mati karena usianya..

Jaga Semesta ini untuk cucu kita nanti, biarkan mereka juga menikmati indahnya Indonesia kelak..

IMG_20150215_102341Photos by : Fajar Achmadi, hendra Dopo, Tantri Septiani

#G4D4Adventure

#SalamLestari

-TS-

Aku, Kamu dan Mahameru part 1

Alam memang diciptakan oleh Tuhan untuk kita pergunakan dengan sebaik-baiknya, apalagi menjaganya sangat wajib sekali buat kita yang merasa sebagai makhluk yang numpang dibumi yang indah ini. Ibaratkan kalau kamu numpang dirumah orang lain terus ngerusak barang-barang yang ada dirumah orang itu. Apa kamu gak ngerasa malu numpang gitu?? harusnya bantuin beresin rumah ke, cuci piring ke, lap genteng pun juga boleh dicoba kalau emang kotor dan si pemilik menggijinkan.

Tapi ini malah merusak fasilitas yang ada dirumah orang itu, yang udah baik memberikan tumpangan. Gak mungkin kan kamu punya pikiran yang serendah itu? Gak punya malu banget kalau ada orang yang kaya gitu.!!

Yah ibaratkan begitulah BUMI, kita sebagai manusia udah numpang di bumi Tuhan yang isinya banyak beranekaragam makhluk hidup yang bisa kita manfaatkan. Tapi masih banyak orang gila yang malah merusak sebagian dari muka bumi ini. Hanya untuk kesenangan semata, yang aku kira hanya sementara..
Tapi tak jarang juga ada beberapa orang yang melestarikan alam ini dibalik merajalelanya perusakan alam di dunia ini. Apalagi banyak pecinta-pecinta alam yang sering mendaki gunung untuk sekedar menanam sebatang pohon agar tumbuh dipegunungan, selain mereka sengaja mendaki gunung untuk melihat keindahan alam yang telah diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Saya sendiri sudah suka mendaki gunung sejak duduk di bangku SMA, beberapa trek gunung sudah saya lalui. Namun akhirnya vacuum cukup lama dalam dunia pendakian..
Suatu hari terlintas keinginanku kembali menuju atap-atap Bumi, rasanya ingin kembali melihat lautan awan, serta menikmati sejuknya dan bersihnya udara di gunung.
MAHAMERU menjadi gunung pilihanku saat itu, selain karena Puncak tertinggi di Tanah Jawa, Mahameru yg begitu Famous (bukan korban film 5cm), disebut-sebut sebagai Puncak Para Dewa.

Jujur saja saya termasuk orang yang tidak suka diatur ketika melakukan perjalanan ke suatu tempat. Saya juga tipe orang yang tidak suka menunggu-nunggu seseorang yang serba lambat dalam mengerjakan segala sesuatu. Lebih baik bagi saya untuk pergi seorang diri, tidak terikat dengan orang lain, dan bisa mendapatkan momen-momen terbaik yang bisa saya abadikan di memori handphone ketika traveling.

foto 8

Oleh karena itu setiap ada teman yang mengajak untuk ikut open trip, dengan tegas saya langsung menolaknya. Walaupun harga dari open trip terkadang menggiurkan dan menggoda iman serta tempat yang dijadikan destinasi cukup menarik, tetap saja saya dengan lantang menolaknya.

Namun akhirnya, karena saking banyaknya ajakan teman-teman supaya ikut dan bergabung dengan mereka membuat hati saya goyah. Open trip yang pertama kali saya ikuti adalah perjalanan ke Mahameru. Perlahan tapi pasti semua perlengkapan telah siap, tiket perjalanan juga sudah ditangan.

Siapa sangka, dan tak seperti ekpekstasi awal,  Open trip ternyata cukup menyenangkan!

1. Harga yang bersahabat

foto 3(1)

Sebenarnya inilah yang dicari pejalan zaman sekarang. Tidak hanya tempat eksotik yang dikunjungi, tetapi juga tentang harga bersahabat. Selain itu, mengikuti  Open trip dapat membuat kita berhemat dalam waktu, transportasi, dan penginapan. Ibarat kata sekali kayuh, dua tiga pulau terlampaui.

Bayangkan, hanya dengan uang sebesar 650.000 rupiah sudah termasuk makan, transport, alat pendakian dan memasak, asuransi, dan surat perizinan untuk mendaki ke Semeru!

Selain itu kemudahan dari open trip adalah, kita bisa bebas menentukan paket yang kita mau. Tentunya harga paket yang murah dan mahal akan berbeda dari segi pelayanan dan kenikmatan traveling.

2. Bertemu teman baru

4e98277d3514021601d8d038aea2919aeb4c4efd69e63ecb2076177679de1136(1)Img_456136

Img_456139.JPG

Melakukan perjalanan dengan orang yang belum kita kenal terkadang terasa canggung. Itulah yang saya alami ketika pertama kali mengikuti open trip. Seperti biasa orang yang ikut open trip pasti akan selalu bersama dengan teman satu timnya, termasuk saya.

Tapi apa gunanya bila kita pergi bersama tidak bersosialisasi dengan orang baru? Itulah poin saya. Hanya bermodalkan tongsis dan kamera serta senyuman yang ramah, saya mencoba mendekati mereka untuk mengobrol.

Siapa sangka dari foto selfie bareng suasana yang tadinya dingin menjadi ramai? Berkenalan dengan orang baru tentunya membantu kita untuk menambah teman, koneksi bisnis, atau mungkin jodoh.

3. Belajar sabar kepada orang lain

a00862ca3d201c1b7e9cc4c3e320b6426034fb9e7ad30651e8c9f2eb38af585e

Pergi dengan banyak orang yang memiliki perbedaan sifat dengan kita mungkin tidak mengenakkan. Bayangkan ketika semua sudah siap berangkat, kita harus menunggu seseorang yang belum siap dengan perlengkapannya atau harus sabar menunggu antrian untuk masuk kamar mandi atau mungkin sekadar mengantri untuk mengambil makan malam.

Ketika ikut open trip, kita belajar menekan ego kita masing-masing. Berhubung kita pergi bersama dengan orang banyak, alangkah baiknya untuk saling mengingatkan antar teman ketika ada yang terlambat. Dengan saling mengingatkan tentunya perjalanan akan berjalan lancar dan akan lebih menyenangkan bukan?

4. Melatih kedisiplinan

Img_456144.JPG

Mengikuti open trip berarti kita mengikuti jadwal yang sudah diberikan oleh pihak penyelenggara tur. Dalam sebuah open trip, jadwal yang diberikan biasanya cukup padat. Maklum kita akan mengunjungi beberapa tempat dalam waktu yang singkat.

Eh ada yang pasang alarm nggak? Kalo nggak ada biar saya yang pasang,” kata teman setenda saat itu.

Awas jangan telat bangun lho! Nanti ditinggal!” seru yang lain.

Memang kita akan kelelahan mengikuti jadwal yang diberikan. Tapi anggap saja ini sebagai hadiah bagi kita dalam mengunjungi spot yang menarik. Jadi tidak usah mengeluh harus bangun di pagi buta untuk mengejar sunrise di gunung dengan medan yang cukup berat atau melihat sunrise di balik bukit dan danau yang bersamaan dengan turunnya kabut tipis. Yang pasti pengalaman ini akan jauh lebih berharga dari rasa lelah yang kamu rasakan setelah melihat pemandangan yang indah di tempat tersebut.

5. Semakin mengenal Indonesia

Img_456142

foto 21

foto 30foto 18

Disadari atau tidak, bertemu dengan teman baru yang berbeda  daerah akan membuat kita menemukan ide baru untuk mengadakan trip ke tempat lain. Itulah yang terjadi dengan saya dan teman-teman baru dalam rombongan open trip kala itu.

Bertemu dengan teman dari Jakarta, Surabaya, Malang dan Balikpapan, membuat kami berencana melakukan trip bersama kembali. Asyik bukan? Dari yang tidak kenal, menjadi kenal dan lebih akrab. Atau mungkin setelah mengikuti  Open trip, akan banyak referensi-referensi baru untuk dikunjungi..

Sebenarnya ada satu lagi point plus dari Open trip yang aku ikuti kali ini..

Penasaran??

-TS-

Tips Mendaki Sambil Berpuasa dan Menghindari Momoknya!!

Mendaki gunung, kegiatan yang membutuhkan tenaga dan stamina prima. Lalu, mungkinkah kita melakukan pendakian saat sedang berpuasa? Puasa bisa kapan saja, dalam Islam, ada puasa Ramadhan dan puasa – puasa sunah yang lain. Akankah itu menjadi penghalang? Tentu tidak, karena pada dasarnya kegiatan mendaki gunung dan petualangan tidak di larang jika sambil berpuasa dan tak membuat batal puasa kita. Paling tidak ada persiapan matang dan ada beberapa tips untuk yang berpuasa agar bisa tetap berpetualang.

foto 32foto 35

Berpuasa saat libur bukan berarti tidak melakukan apa – apa. Bukan berarti diam di rumah, tidur selama mungkin, hanya menunggu adzan magrib cepat datang. Itu tak salah memang. Tapi sayang, banyak waktu terbuang. Padahal saat berpuasa pun bisa melakukan bermacam aktivitas kegemaran seperti biasa, termasuk mendaki gunung ataupun aktivitas luar ruang lain yang bernuansa petualangan. Tentu porsi dan caranya berbeda dibanding saat tidak berpuasa. Butuh persiapan ekstra agar pendakian puasa anda bukan hanya sukses, pun memberi pengalaman petualangan spritual yang mengesankan.

Niat Pondasi Utama
Apapun yang anda lakukan saat berpuasa termasuk mendaki gunung, niat berpuasa menjadi modal paling ampuh untuk mempertahankan puasa anda hingga tiba waktunya. Tanamkan niat puasa anda kuat – kuat di dasar hati, pasti anda mampu membendung derasnya serbuan godaan, bahkan memberi nilai lebih puasa anda seberat apapun aktivitas yang anda lakoni.

foto 33

Adaptasi
Biar tidak kaget sebaiknya beradaptasi dulu sebelum mendaki. Minimal berpuasa beberapa hari dulu atau setelah minggu pertama puasa, baru kemudian mendaki. Saat beradaptasi, sebaiknya diisi dengan olahraga kecil, pagi atau sore hari. Buat yang terbiasa puasa senin – kamis sebelum puasa Ramadhan dan tetap beraktivitas seperti biasa, tentu adaptasinya lebih mudah.

Siapkan Stamina dan Mental
Mendaki gunung saat berpuasa perlu stamina dan mental lebih, mengingat tantangannya jauh lebih berat dibanding diluar puasa. Persiapkan stamina dan mental anda seperkasa mungkin agar mampu menghadapi segala rintangan, baik yang datang dari alam, pribadi maupun orang lain.

foto 30

Teman Pendakian Sejiwa
Pilih teman pendakian yang sama – sama berpuasa. Bila tidak, sebaiknya pilih teman yang menurut anda bisa menghormati dan mendukung anda berpuasa, bukan justru teman yang menggoda dan melemahkan niat anda. Tak ada salahnya anda memberitahu sebelumnya bahwa anda berpuasa agar teman anda yang mungkin tidak berpuasa lantaran ‘berhalangan’ bagi perempuan atau memang berbeda keyakinan, bisa memaklumi anda dan mengikuti cara anda mendaki. Andai ternyata teman pendakian anda tidak seperti yang anda harapan, anggap saja itu godaan iman yang harus anda lawan.

foto 21

Perlengkapan dan Logistik Ringkas
Bawa perlengkapan dan logistik pendakian yang ringkas. Anda harus cerdas memilih dan mengemasnya seringkas mungkin agar anda nyaman membawanya. Pilihan lain, gunakan tenaga porter lokal untuk membantu membawa barang anda. Perlengkapan shalat jangan lupa dibawa. Begitupun dengan suplemen penguat stamina, sebaiknya diminum setelah berbuka atau sahur. Buah kurma kemasan juga masukkan dalam daftar menu anda, dan makanlah beberapa butir saat berbuka biar nuansa Ramadhan tetap kental meski di gunung.

Pemilihan Rute yang Tepat
Sebaiknya pilih rute pendakian umum yang paling mudah, cepat, dan tentu resmi ( baca: legal sesuai aturan pengelolanya dalam hal ini pihak taman nasional ). Buang jauh ambisi mendaki di jalur sulit terlebih berekspedisi membuka jalur pendakian baru saat berpuasa, pasalnya jelas membutuhkan tenaga dan waktu yang lebih di banding pendakian biasa. Indahkan aturan tertulis yang berlaku di jalur pendakian yang anda pilih, termasuk tabu yang berlaku di masyarakat setempat biar lancar.

foto 6

Waktu Pendakian yang Pas
Ada 3 waktu pendakian yang bisa anda pilih mulai dari basecamp di desa terakhir. Pertama: Bila anda ingin merasakan berbuka puasa di lereng gunung, sebaiknya mendaki sore hari sekitar pukul 4 sore. Mendakilah dengan santai. Jangan terlalu cepat, jangan pula terlampau lamban. Selingi dengan beberapa kali istirahat sejenak. Menjelang magrib, istirahatlah untuk menyiapkan menu berbuka bersama dan shalat magrib berjamaah. Lalu lanjutkan pendakian hingga puncak. Kedua: Mendaki malam hari setelah teraweh hingga puncak, lalu istirahat atau tidur setelah sahur. Turun dari puncak sore hari. Ketiga: Mendaki setelah sahur dan solat shubuh, lalu istirahat penuh jelang siang hari. Dilanjutkan sore hari jelang magrib atau setelah berbuka dan magriban.

Jaga Puasa Anda
Jaga puasa anda dari hal – hal yang mengurangi apalagi membatalkan puasa anda saat mendaki, seperti bergunjing dan lainnya. Sebenarnya hal ini bukan cuma saat mendaki gunung saja, pun ketika melakukan aktivitas outdoor apapun dan dimanapun.

Bernilai Spritual Plus
Isi kegiatan pendakian puasa anda dengan hal – hal yang memberi nilai spritual plus. Misalnya kalau mendaki saat berpuasa Ramadhan sebisa mungkin tetap melakukan solat taraweh, apalagi dilakukan dengan berjamaah di gunung tentu jadi pengalaman berkesan. Tak lupa menyempatkan waktu untuk tadarusan, mengaji ( membaca Alqur’an ), berzikir, dan salawatan saat beristirahat.

Abadikan Moment
Mendaki gunung saat berpuasa memang bukanlah hal baru. Tapi tetap menjadi sesuatu yang langka karena jarang orang melakukannya. Mengingat faktor tantangannya yang lebih berat, bisa jadi anda melakoninya sekali seumur hidup. Untuk itu abadikanlah moment – moment indah pendakian puasa anda, misalnya saat berbuka ataupun sahur bersama, solat taraweh di gunung dan lainnya dengan kamera foto dan video. Evaluasilah hasil pendakian puasa anda untuk mengetahui kekurangan dan kelebihannya. Lalu sebarkan pengalaman anda ke khalayak, agar pendaki lain memperoleh asupan informasi berharga sebagai modal untuk mendaki gunung saat berpuasa seperti yang anda lakukan.

Mendaki gunung saat berpuasa bukan menjadi pilihan utama. Ini dikhususkan bagi pendaki yang benar – benar siap fisik – mental dan ingin merasakan atmosfir spritual berbeda. Atau kebetulan waktu luang atau libur panjangnya pas puasa Ramadhan.

Prioritas utama, tetaplah berpuasa Ramadhan karena wajib hukumnya bagi muslim / muslimah yang memenuhi syarat. Sementara mendaki gunung cuma urusan dunia, dan itu bukanah hal terpenting. Jadi rasanya keliru bila anda lebih memilih mendaki gunung dibanding berpuasa wajib. Sejatinya, tetap berpuasa Ramadhan meskipun mendaki gunung ataupun berkegiatan petualangan lainnya.

foto 29

Bila anda mau dan benar – benar siap mendaki gunung saat berpuasa Ramadhan ataupun puasa – puasa sunah lainnya dengan mengikuti panduan di atas, silakah. Tapi ingat, jangan coba – coba tanpa persiapan! Karena ada satu momok yang selalu menghantui para penggiat alam dan pendaki saat bertualang di bulan puasa..

Yapp.. “Anyang-anyangan”

Anyang – anyangan bisa merupakan suatu gejala yang tidak berbahaya misalnya karena habis dari tempat yang panas menuju tempat yang dingin.. Lantas kita minumnya sedikit ini akan menyebabakan “Anyang-anyangan” terjadi karena kita dehidrasi atau kekurangan cairan. Tapi jangan salah juga, “Anyang-anyangan” juga bisa merupakan sebuah tanda dari penyakit ISK atau”Infeksi Saluran Kemih”. Yang mana kandung kemih mengalami infeksi, sehingga kandung kemih akan merangsang otak mengeluarkan isinya walaupun baru berisi sangat sedikit sekali.


Lalu bagaimana cara membedakan “Anyang-anyangan” yang disebabkan dehidrasi dengan “Anyang-anyangan” yang disebabkan oleh penyakit? Jika hanya dengan melihat gejalanya saja mungkin akan sulit sekali diketahui apakah “Anyang-anyangan” yang sobat derita merupakan tanda dari dehidrasi atau merupakan gejala dari infeksi saluran kemih. “Anyang-anyangan” yang disebabkan oleh dehidrasi biasanya akan sembuh dalam kurun waktu yang relatif lebih cepat, sedangkan “Anyang-anyangan” yang disebabkan oleh infeksi  saluran kemih biasanya akan terjadi dalam kurun waktu yang relatif lebih lama, atau sampai berhari hari. Sebelum melakukan pengobatan sebaiknya kita kenali dulu penyebab dari anyang anyangan yang sedang menyerang kita. Karena beda peneyebab dari “Anyang-anyangan” tentu juga berbeda dalam mengatasinya..

Bohong jika saya bilang saya tak pernah mengalami hal “Anyang-anyangan” saat mendaki, entah itu saat berpuasa ataupun tidak..

Mungkin karena perubahan tekanan dan suhu yang memicu, atau pada saat dehidrasi tubuh kekurangan cairan, sehingga tubuh akan berkompensasi untuk menurunkan produksi urine sehingga cairan tidak semakin banyak yang keluar. Asupan cairan yang rendah juga berpengaruh dengan tekstur BAB kita, karena kekurangan cairan ini feses akan mengeras sehingga terjadilah sembelit.yang jelas saat “Anyang-anyangan” menerpa, rasanya gak nyaman banget. bagaimana mau nyaman? saat dirumah aja kita pasti merasa risih, apalagi saat berada ditengah hutan yang sama sekali tidak ada toilet yang memadai..

Sebagai cara untuk mengatasi “Anyang-anyangan” ada beberapa hal yang bisa anda lakukan dan praktekkan.

Banyak minum air putih.. Hal ini akan sangat bermanfaat jika sobat mengalami anyang anyangan yang dikarenakan dehidrasi. Selain bermanfaat mengatasi anyang anyangan, minum air putih yang banyak juga sangat berguna bagi kesehatan tubuh kita. Atau mungkin jika saat anda berada di hutan anda bisa mencari dan mengekplore hutan tersebut dan mencari Cranberry..

13240478_1554482258191133_9139726837607372489_n

Apa itu buah Cranberry??

Cranberry adalah buah yang dijadikan sebagai pelengkap hidangan di hari-hari perayaan tertentu di Amerika. Buah ini termasuk ke dalam golongan buah beri dan termasuk ke dalam makanan sehat, dalam satu cangkir Cranberry hanya mengandung 25 kalori.

Ternyata selain untuk menyembuhkan Anyang-anyangan, buah cranberry memiliki kandungan vitamin C yang berfungsi sebagai antioksidan loh.

Tapi bagaimana jika saat itu kita puasa?? Emang ada buah Cranberry di Hutan indonesia??

Nah.. Sebelum anda diserang “Anyang-anyangan” “Infeksi Saluran Kemih” atau “Sakit Buang Air Kecil” Persiapkan serta Usahakan sebelum anda Sahur atau malam hari anda bisa mengkonsumsi Privé Uri -cran.

Selain dalam bentuk powder sachet, Privé Uri-cran juga tersedia dalam bentuk kapsul yang bisa kamu bawa ke mana saja dan mencegah kamu terserang Anyang-anyangan.

13177993_1548452588794100_3764355060387886766_n

Memang ada beberapa cara kuno yang dipercaya mampu mengatasi anyang anyangan seperti mengikat jempol kaki dan mengoleskan balsem di pusar.

Dua hal ini belum bisa dibuktikan secara medis,  bahkan jika sobat mengikat jempol terlalu kuat dan lupa melepaskan ikatan tersebut sampai sobat tertidur, di pagi harinya sobat akan menemukan jempol kaki sobat membiru karena tidak mendapatkan suplai darah. Berhati hatilah karena hal tersebut mungkin akan membuat sobat harus kehilangan jempol kaki sobat, alias jempol kaki sobat harus di amputasi karen mengalami kematian jaringan..

Serem khan??

Maka dari itu pakailah cara yang tanpa resiko, cara yang aman serta memiliki manfaat lebih..

Anda bisa mempersiapkan Puasa serta Traveling anda dengan bekal Privé Uri -cran yang tentunya bisa anda peroleh di Toko obat,  Apotek terdekat, serta di Guardian.13221100_1551256318513727_1272321910884522062_n

Semoga informasi dan tips dari saya bisa membantu anda yang sedang trip, travelling, mendaki gunung, atau melakukan kegiatan outdoor lainnya.

img_20150215_102341

Photos G4D4 by : Hendra Dopo, Tantri Septiani , Febyan & Fajar Achmadi

#G4D4Adventure

#SalamLestari

 

 

 

 

“Embun Upas” Ancaman Bagi Para Pendaki Semeru

Para pendaki Gunung Semeru sebaiknya mewaspadai fenomena alam yang ditandai dengan munculnya Embun Upas. Apakah sebenarnya Embun Upas itu dan apa tingkat bahayanya? Embun Upas berupa butiran es di pucuk – pucuk daun atau rumput yang merupakan penanda suhu udara yang mencapai titik nol derajat celcius atau titik beku.

www.belantaraindonesia.org
 ??????????????????????????????? IMG_20140910_005509IMG_20140910_005324

Fenomena Embun Upas sudah lumrah di Kabupaten Lumajang. Biasanya terjadi menjelang musim kemarau dan ketika kemarau datang. Hawa dingin ekstrem ini biasanya berlangsung pada bulan Agustus, bulan dimana biasanya pendakian gunung akan membludak karena biasanya melakukan upacara bendera di puncak gunung.

Karena fenomena alam tersebut sebaiknya para pendaki untuk membekali diri dengan perlengkapan yang standar untuk mendaki gunung seperti pakaian dan jaket yang layak untuk menahan hawa dingin. Pengaruh Embun Upas ini bagi tumbuhan juga menakutkan. Sayuran petani langsung mati kalau terkena Embun Upas.

Untuk masa sekarang, banyak pendaki pemula yang tidak membekali pendakiannya dengan peralatan pendakian yang aman dan tanpa dibekali pengetahuan yang cukup.

Sebaiknya kegiatan pendakian gunung ataupun kegiatan di luar ruang bagi pemula didampingi oleh yang berpengalaman sebagai guru dan tempat untuk bertanya.

Jangan Pernah Lakukan Hal Ini Saat Mendaki Semeru

Semeru,,

Gunung yang selalu menarik minat para pendaki untuk mencoba menggapainya. Sebagai gunung tertinggi di Pulau Jawa, Semeru selalu di banjiri ribuan pendaki setiap tahunnya. Sayangnya, karena kepopulerannya, banyak pendaki yang nekat ingin mencapai puncak tertinggi di tanah Jawa tersebut tanpa mengindahkan keselamatan mereka.

Sering bukan kita mendengar banyak pendaki yang hilang atau meninggal di Semeru? Nah, apakah kamu berniat mendaki Semeru yang melegenda tersebut? Apabila iya, sebaiknya jangan lakukan hal berikut ini demi keselamatanmu.

1. Jangan Percaya Pada Gambaran Pendakian Dalam Film 5 CM
Film yang diadaptasi dari novel berjudul sama ini jadi pemantik meningkat drastisnya angka pendaki Semeru sejak tahun 2012. Menawarkan pemandangan Semeru yang penuh gambar langit biru juga lavender, pun dibumbui dengan cerita cinta dan persahabatan khas Indonesia membuat banyak penonton tersihir untuk turut merasakan pengalaman mendaki Semeru. Sayangnya, gambaran yang diberikan oleh film ini keliru!

Apa saja kesalahannya?
1. Pakai Jeans 

www.belantaraindonesia.org

Dalam film tersebut, pemain – pemainnya dengan santai mengenakan celana jeans sepanjang pendakian. Padahal, jeans adalah bahan yang sebisa mungkin dihindari oleh para pendaki. Selain berat, sifat dasar jeans yang tidak cepat kering jika terkena air juga bisa membahayakan keselamatan. Mengenakan pakaian yang basah selama pendakian bisa membuatmu kedinginan, bahkan membuatmu terkena hipotermia.

2. Langsung Ke Kalimati Tanpa Nge -Camp 

www.belantaraindonesia.org

Mengaku sebagai pendaki pemula, anehnya kelompok ini kuat sekali staminanya. Mereka langsung berjalan ke Kalimati dalam 1 hari, tanpa nge – camp dulu di Ranu Kumbolo. Rencana pendakian ini terlalu ambisius untuk pendaki pemula. Kalau menuruti rencana pendakian ala 5 CM bisa – bisa kakimu bengkak di tengah jalan.

3. Minta Air 1,5 L Di Kalimati Untuk Bekal Mendaki Sampai Puncak 

www.belantaraindonesia.org

Persediaan air yang mencukupi harusnya jadi perhatian setiap pendaki. Film 5 CM malah menujukkan sebaliknya. Mereka yang sudah digeber tenaganya untuk berjalan non – stop dari Ranu Pane ke Kalimati justru kehabisan air sebelum etape perjalanan terberat ke puncak dimulai. Hanya membawa 1,5 liter air ( yang juga diminta dari sesama pendaki ) untuk 6 orang adalah hal yang gila.

2. Sampai Ranu Pane Jangan Langsung Mendaki, Istirahatlah Dahulu Untuk Aklimatisasi Tubuh
Ranu Pane adalah titik awal bagi para pendaki yang ingin membawa kakinya menjejak tanah tertinggi Pulau Jawa. Di sini, kamu bisa mengisi perut dulu dengan hangatnya nasi rames atau Bakso Malang sebelum hanya makan makanan instan selama 5 hari ke depan. Di Ranu Pane kamu juga bisa beristirahat sejenak demi menyesuaikan kondisi tubuh dengan perubahan ketinggian yang drastis.

www.belantaraindonesia.org

Jangan terburu – buru mengangkat keril untuk kemudian mendaki. Duduk – duduk dulu di basecamp. Berikan tubuhmu waktu untuk mengalami aklimatisasi. Ini penting, sebab jika tidak bisa – bisa tubuhmu kaget dan malah mengalami mountain sickness nantinya, Tentu kamu nggak mau ‘kan jadi beban untuk anggota tim lain sepanjang pendakian yang tidak ringan?

3. Jangan Memaksakan Diri Kalau Belum Yakin
Pengelola TNBTS sebenarnya sudah menetapkan batas terakhir pendakian yang diizinkan, yaitu Kalimati. Tapi banyak pendaki yang masih gatal ingin mencoba pendakian sampai Puncak Jonggring Saloka. Jika ini adalah pilihanmu, silahkan. Tapi kamu harus siap menanggung semua dampak dan akibat yang mungkin muncul.

www.belantaraindonesia.org

Jika memang merasa tidak yakin mampu, ya jangan paksakan dirimu. Pencapaian pendaki ‘kan bukan hanya berhasil sampai puncak. Justru pencapaian sebesar – besarnya adalah saat kamu bisa pulang dengan selamat.

4. Jangan Malas Membuka Tenda
Perjalanan pendakian Semeru tidaklah ringan. Track terberat akan kamu jumpai dalam perjalanan menuju puncak Mahameru, dari Arcopodo. Jalur pendakian yang berbatu dan berpasir bisa membuatmu kesulitan mengatur langkah. Jalan 5 langkah, merosot 3 langkah — begitu berturut – turut. Karena itu penting bagimu mempersiapkan tenaga untuk menghadapi etape pendakian paling menantang ini.

www.belantaraindonesia.org

Menghemat tenaga jadi kunci penting agar staminamu tidak habis sebelum waktunya. Di hari pertama, beristirahatlah dulu di Ranu Kumbolo. Buka tendamu, dan menginaplah semalam disana. Keesokan harinya kamu bisa melanjutkan perjalanan untuk menuju Kalimati. Istirahatlah dulu di Kalimati sebelum tengah malam nanti mulai berjalan ke Arcopodo, untuk kemudian menghadapi tanjakan berpasir Mahameru.

5. Makan Dahulu Sebelum Menuju Arcopodo
Perjalanan menuju Arcopodo biasanya dimulai pendaki pada tengah malam. Alasannya tentu agar bisa menikmati sunrise dari Puncak Jonggring Saloko dan bisa punya waktu lebih lama untuk menikmati keindahan dari tanah tertinggi di Pulau Jawa. Tapi ini juga yang kadang jadi masalah. Bangun tengah malam sering membuat kita malas mengisi perut — masih mengantuk kok suruh makan?

Padahal, makan amat penting agar kamu tak kelaparan saat trekking ke puncak. Jangan malas membuat minuman hangat dan mengganjal perutmu dengan roti sebelum mulai berjalan.

6. Jangan Bawa Keril Menuju Puncak
Perjalanan ke Mahameru memang tidak didesain untuk membawa keril. Sudut kemiringan yang cukup ekstrem bisa membuatmu kehilangan keseimbangan kalau ngotot berjalan dengan keril 60 liter di punggung. Maka dari itu, tinggalkan kerilmu di dalam tenda saja di Kalimati. Kemas barang – barang secukupnya. Cukup bawa air 1,5 liter, cokelat, kurma, dan makanan lain yang bisa mengganjal perut sebagai bekal dalam daypack.

P1100347IMG-20140908-WA0015

7. Siapkan Head Lamp Untuk Trekking Menuju Puncak
Trek ke puncak Jonggring Saloko harus kamu lalui dalam keadaan gelap gulita. Beberapa pendaki memilih menggunakan senter sebagai alat penerangan, tapi beberapa diantaranya memilih mengenakan headlamp di kepalanya. Lebih baik gunakan headlamp sebagai alat bantu penerangan selama pendakian.

Kenapa? Trek pendakian yang mengarah ke atas akan lebih mudah diterangi dengan headlamp. Kamu tak perlu repot – repot mengangkat senter demi menyoroti jalur pendakian yang tak telihat. Tanganmu yang bebas dari kewajiban menggenggam senter bisa digunakan untuk meraih batang dan akar pohon yang masih bisa sesekali ditemui di trek Kalimati – Arcopodo.

8. Gunakan Masker Dan Kacamata Untuk Melindungi Dari Pasir
Trek menuju puncak Mahameru didominasi oleh pasir, kerikil, dan batu. Karena itu, penting bagimu mempersiapkan pengaman yang bisa membuatmu mendaki tanpa gangguan. Kacamata dan masker wajib hukumnya dipakai. Tanpa kedua barang ini, kamu harus repot mengucek mata dan menutup mulut agar bebas dari gangguan pasir.

Kalau kamu punya asma atau tak kuat pada pekatnya udara yang bercampur pasir, basahi dulu maskermu sebelum dipakai agar makin bisa menghalau debu.

P1100338
9. Gunakan Sepatu Gunung Saat Menuju Puncak
Memakai sandal gunung memang tampak nyaman dan lebih ekonomis dari segi biaya. Tapi, sandal gunung tidak memenuhi standar keamanan untuk mendaki puncak Semeru. Kalau memang mau pakai sandal gunung, boleh….tapi hanya sampai di Kalimati saja. Setelahnya, wajib bagimu untuk mengenakan sepatu gunung.

Sepatu akan memberikanmu pijakan yang lebih solid di atas pasir dan bebatuan. Selain itu, penggunaan sepatu juga bisa memberimu pengalaman mendaki yang lebih nyaman. Kerikil dan batu tidak akan masuk ke sandal gunungmu dan membuatmu kesulitan berjalan. Kamu bisa fokus pada langkahmu, tak harus pusing memikirkan batu dan kerikil yang masuk ke alas kakimu tanpa diundang.

10. Silahkan Gunakan Trekking Pole
Penggunaan trekking pole ( tongkat yang didesain khusus untuk mendaki ) bisa membantumu dalam pendakian. Trek puncak Mahameru sama sekali tidak memiliki vegetasi yang bisa kamu jadikan pegangan. Penggunaan trekking pole bisa jadi alternatif agar kamu tak harus susah payah mempertahankan pijakan di tengah trek pasir yang licin.

Kalau enggan mengeluarkan uang untuk beli gear mendaki yang baru, kamu juga bisa menggunakan kayu sebagai trekking pole yang dibikin sendiri.

11. Jangan Main Seluncuran Pasir Saat Turun
Turun dari Puncak Mahameru memang memberikan sensasi tersendiri. Trek pasir yang curam terkadang justru dimanfaatkan para pendaki untuk main seluncuran. Proses mendaki yang tidak ringan memang perlu dirayakan keberhasilannya. Tapi, jangan terlalu asyik berseluncur di pasir tanpa memperhatikan titik tempatmu harus turun. Salah – salah kamu bisa tersesat ke Blank 75!

Blank 75 adalah adalah jurang yang berada di area kanan jalur turun ke Cemoro Tunggal. Terkadang, saking asyiknya berseluncur pendaki jadi kehilangan konsentrasi dan lupa memperhatikan lubang – lubang berbahaya di sekelilingnya. Ketika seorang pendaki masuk ke area ini, ia bisa kehilangan orientasi arah hingga akhirnya tersesat.

12. Jangan Berlama – lama Di Puncak
Konon, Jonggring Saloko baru mengeluarkan asap beracunnya di atas jam 9 atau 10 pagi. Namun hal ini tidak sepenuhnya benar. Sebenarnya tidak ada waktu prediksi yang pasti kapan asap beracun dari kawah yang masih aktif ini bisa keluar. Maka dari itu, kamu yang sudah sampai Puncak Semeru tak usah berlama – lama di sana.

IMG-20140908-WA0013 P1100335


Setelah foto – foto dan menikmati pemandangan yang memang tak ada duanya, bergegaslah turun. Masih ada perjalanan pulang yang cukup panjang yang menanti. Kaki dan tubuhmu perlu sejenak diistirahatkan. Tenda, sleeping bag, dan perbekalan di Kalimati sudah menunggu.

Puncak Semeru memang magis dan selalu membuat rindu. Tapi, bukan cuma puncak-lah yang seharusnya jadi tujuan utamamu dalam mendaki. Puncak bukan segalanya, bisa pulang ke rumah dengan selamatlah yang jadi pencapaian pendaki sesungguhnya.

MAHAMERU Bukan untuk Pemula!! (Pendaki Korban Film)

5cm-films-b 5cm3

Film 5 Cm yang menceritakan “perjalanan lima sahabat ke Gunung Semeru” dianggap menambah minat untuk naik gunung. Mereka yang belum tahu-menahu soal hobi naik gunung banyak yang ingin mengunjungi gunung yang terletak di Jawa Timur itu.

mount-semeru-indonesiaIMG_20140914_181505

168762_620

Padahal, menurut seorang pendaki (sebut saja momon), gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut itu sebenarnya tidak cocok untuk pendaki pemula. Momon mengatakan sebaiknya mereka yang baru pertama kali naik gunung memilih gunung yang medannya lebih mudah.

“Jangan langsung Semeru. Gunung kan ada tingkatan tingginya, butuh penyesuaian. Badan harus dilatih dulu,” kata Momon yang baru saja mendaki Semeru pada Agustus lalu.

Momon menyarankan para pendaki pemula untuk menjajal Gunung Gede terlebih dahulu. Dengan ketinggian 2.958 meter di atas permukaan laut, gunung yang terletak di Jawa Barat itu relatif lebih ringan rutenya.

Momon pun berbagi kiat dan pengetahuan dasar soal kesehatan saat mendaki gunung. Menurut dia, banyak hal yang perlu diperhatikan saat naik gunung. Buat pemula, kesiapan fisik dan peralatan adalah hal yang paling penting. Fisik membutuhkan penyesuaian, karena ketinggian akan mempengaruhi pernapasan. “Semakin tinggi, oksigen makin tipis. Kalau langsung tinggi kayak Semeru, bisa pusing,” ujar pria yang juga berbisnis peralatan naik gunung itu.

Sedangkan untuk peralatan, pemula membutuhkan pengenalan dan penggunaan. Mereka juga harus punya kantong tidur, matras alas tidur, tenda, peralatan masak atau kompor yang disebut trangia, peralatan makan yang disebut nesting, dan baju hangat dan satu yang paling PENTING!! “OKSIGEN”.

???????????????????????????????

Terkait dengan perlengkapan baju hangat, pemula yang mau mendaki Semeru harus memahami betul suhu ekstrem di sana. Menurut Momon, jika musimnya tiba, suhu pagi hari bisa mencapai minus 5 derajat Celsius. “Pemula bisa kaget. Harus bawa jaket yang tepat,” kata dia.

IMG_20140910_005509 IMG_20140831_055324 IMG_20140910_005324

Ia menambahkan, naik gunung bukan perkara trend, tapi bagaimana seseorang ingin lebih menghargai alam. Perlu keseriusan, bukan sekadar ikut-ikutan. Apalagi sampai mandi di #RanuKumbolo

IMG_20140914_203344 IMG_20140914_203348

ingat pula.. GUNUNG BUKAN TEMPAT SAMPAH!!..

kalo gak mau bawa sampah turun..

dimakan aja sampahnya “Canda Momon”

IMG-20140908-WA0011??????????????????????????????????????????????????????????????

P1100266 P1110636IMG-20140908-WA0013

#G4D4Adventure

Zona Tengkorak (Blank 75) Semeru

Gunung Semeru di Jawa Timur Indonesia memang menjadi salah satu gunung wajib didaki bagi para pendaki lokal maupun internasional. Indah dan megahnya Semeru lah yang menarik minat tersebut. Tetapi dibalik semua itu, ada bahaya yang mengancam.

Dari mulai luka – luka hingga nyawa yang melayang. Dan yang paling mengenaskan ialah mereka yang tidak kembali saat melakukan pendakian, menghilang bagaikan ditelan Bumi.

jalurmenujublank75

www.belantaraindonesia.org
Satu Titik Di Kawasan Blank 75

Semeru memang indah, mulai dari Ranu Kumbolo yang menyajikan pemandangan Matahari terbit yang eksotis hingga pemandangan di puncak abadi para dewa ( julukan Mahameru, puncak Semeru ) merupakan magnet yang sangat kuat bagi mereka para pecinta alam dan pendaki gunung.

Namun di samping keindahannya yang menakjubkan, Semeru juga mempunyai berbagai ancaman bahaya yang selalu mengintai di sepanjang perjalanan hingga puncaknya, mulai dari bahaya tersesat di hutannya yang masih lebat, tertimpa longsoran batu menjelang Mahameru, beserta Blank 75 di area sekitar Mahameru.

Blank 75, nama tersebut sudah sangat familiar di telinga para pendaki, pecinta alam, dan mereka masyarakat di sekitar Semeru.

Blank 75 adalah nama dari sebuah jurang sedalam 75 meter yang terletak di sebelah timur laut dari puncak Mahameru ,diluar jalur di sebelah kanan Arcopodo / kelik ( dari arah puncak ) dan secara administratif TNBTS letaknya di blok Tawon Songo, dusun Pasrujambe, Kabupaten Lumajang. Gambaran medannya adalah lereng berpasir yang jalurnya putus ( blank ) karena dipisahkan oleh jurang yang dalamnya sekitar 275 – 100 m.

blank75

1534512p

blank-75

death zone
ZONA TENGKORAK JALUR MAUT

Blank 75 juga sebuah kawasan berbahaya ( Death Zone / Jalur Tengkorak / Zona Kematian ) pada pendakian Gunung Semeru. Dimana jalur tersebut dapat menyebabkan pendaki tersesat, mengalami kecelakaan, terperosok ke jurang, tanah yang diinjaknya longsor, dis-orientasi tanpa tahu arah mana terbaik untuk ditempuh, kehabisan air, kehabisan bekal atau kepayahan dsb.

Sebetulnya ada jalur lain yang juga berbahaya yaitu jalur pendakian dari arah Selatan Semeru, dimana jalur tersebut merupakan jalur aliran lahar dan lahar dingin Semeru. Namun karena Jalur Selatan sangat jarang didaki maka fokus sebutan berbahaya dipakai pada area Blank 75.

Jurang ini disebut sebagai “zona kematian” oleh mereka para pendaki Semeru dikarenakan zona ini sudah memakan korban. Salah satu peristiwa yang membuat jalur ini menjadi terkenal terjadi di bulan Juli tahun 2009 lalu di mana seorang pendaki dari UGM bernama Andika Listyono Putra ditemukan tewas di dasar jurang ini setelah sebelumnya terpisah dari rekan – rekan pendakiannya dan hilang.

www.belantaraindonesia.org


Kebanyakan para pendaki tersesat di Blank 75 saat melakukan perjalanan turun karena memang jika dari puncak menuju Arcopodo rutenya bercabang menjadi dua. Rute yang mengarah ke zona kematian tersebut berada di sebelah timur laut atau rute yang berbelok ke arah kanan jika dari puncak, sementara rute yang sebenarnya mengarah agak ke barat laut.

Menuju Arcopodo sebenarnya cukup mudah apabila kondisi cuaca cerah karena Arcopodo akan mudah terlihat, namun jika cuaca berkabut dan badai, resiko tersesat ke arah Blank 75 akan semakin besar sebab jarak pandang yang terbatas.

Gunung Semeru memang menyimpan berbagai ancaman bahaya, namun tetap saja keindahan alamnya yang mendunia akan selalu menjadi daya tarik yang kuat bagi para pendaki dan pecinta alam di seluruh dunia.

Ancaman bahaya di Semeru terutama Blank 75 sebenarnya dapat dihindari dengan cara mempelajari terlebih dahulu zona – zona bahaya di Semeru sebelum mendaki karena sudah banyak info – info yang dapat ditemukan dari berbagai sumber.